Melihat anak lahir ke dunia dengan sehat dan selamat adalah satu hal
yang paling dinantikan oleh semua ibu. Perasaan takut, deg-degan, cemas, dan
letih lenyap seketika setelah menimang, mencium, dan menyusui bayi kita. But, hang on a second. Does that mean the
struggle of being a mother come to an end? No, absolutely no. Berdasarkan
pengalaman saya, menyusui tidak semudah yang saya bayangkan sebelumnya.
Menyusui dengan posisi yang nyaman untuk saya dan bayi saya tidak semudah
iklan-iklan di televisi. It seems a piece
of cake in television. Ibu muda cantik dengan anggunnya menimang dan menyusui
bayi. Oh, believe me, it doesn’t work
that way. Kita dan bayi perlu waktu untuk saling belajar menyusui dan
menyusu dengan posisi yang paling pas. Di awal perjalanan menyusui, saya sempat
gentar. Saya kemudian bertanya dalam hati “Apa saya mampu memberi ASI eksklusif
selama 6 bulan untuk Aubrey?”
Pelan-pelan kami belajar untuk menemukan posisi yang pewe. But, it still wasn’t easy. Aubrey selalu
terbangun setiap 2 jam untuk menyusu di 3 bulan pertama hidupnya, padahal luka
jahitan bekas operasi Caesar saya masih sangat nyeri (dan kemudian malah
infeksi sehingga perlu operasi jahit ulang). Jadi, kami putuskan bahwa saya dan
suami bergantian menyusui Aubrey. Suami saya kebagian memberikan ASIP kepada Aubrey
setiap pukul 3 sampai 6 pagi dengan botol yang kami beli. Dua bulan pertama,
berat badan Aubrey tidak ada kenaikan yang signifikan. I was worried and asking myself what was wrong. Setelah baca-baca
di www.drbrowns.co.id tentang pemberian
gizi pada bayi melalui botol susu, saya jadi sadar apa yang terjadi. Ternyata
botol susu biasa dapat menyebabkan ASI tercampur dengan gelembung udara dan itu
menyebabkan Vitamin A, C, dan E serta gizi lain dalam ASI hilang. That explains why Aubrey’s weight didn’t
really increase. That also explains why Aubrey once refused to be breastfed
karena ternyata botol susu biasa bisa menyebabkan bingung puting. Detik itu juga saya sadar bahwa saya belum memberikan yang terbaik. Saat itu saya
yang masih agak baby blues sempat down karena Aubrey menolak disusui langsung.
But after reading the article from www.drbrowns.co.id.
I directly bought some Dr. Brown’s
bottles. And, voila! Problem’s solved!
You guys might wonder why Dr. Brown’s bottles
can overcome our problem. So, here goes some reasons. Botol susu
Dr. Brown’s memiliki system Internal Vent yang memisahkan jalan cairan dan
jalan udara degan sedemikian rupa. Itu menyebabkan ASIP yang diminum sama
sekali tidak tercampur dengan gelembung udara sehingga kandungan vitamin A, C,
dan E dan gizi ASI dapat diminum dengan utuh. ASIP yang keluar pun mengalir
dengan alami. That’s why it’s called Natural Flow. What a suitable name! Sistem kerja botol susu Dr. Brown’s juga
dirancang untuk mengurangi kolik. Itu membuat Aubrey bisa meminum ASIPnya
dengan maksimal tanpa muntah yang dapat mengeluarkan kembali ASIP yang sudah
dia minum. Sistem Natural Flow dari botol susu Dr. Brown’s juga memberikan
kesan layaknya menyusu langsung di payudara. Thus, Aubrey didn’t refuse me anymore. Selamat tinggal bingung puting! Senangnya sudah bisa memberikan gizi terbaik dengan Dr. Brown's bottles :)
|
Karena Aubrey sudah MPASI, Dr. Brown's bottle nya untuk minum jus :9 |
Kini Aubrey sudah berusia hampir 11 bulan dan masih menggunakan botol susu
Dr. Brown’s. She has got her 6 month
exclusive breast milk. As long as I’ve been observing, ternyata botol susu
Dr. Brown’s tidak hanya berjasa dalam pemberian gizi optimal lho. Jadi, singkat
cerita, Aubrey terinfeksi virus Rubella yang saya dapat di kehamilan trimester
pertama. Itu menyebabkan Aubrey mendapat kelainan jantung bawaan, gangguan
pendengaran, dan keterlambatan motorik. Saat ini saya tengah fokus kepada
keterlambatan motoriknya karena dia sangat tertinggal. Aubrey belum mampu lancar
tengkurap, apalagi duduk dan merangkak di usianya kini. Due to routine exercise and physiotherapy, Aubrey has encountered many
developments. Kini Aubrey sudah mulai ingin meraih dan memegang barang di
sekitarnya. Unfortunately, some things are too big for her small hands so that
she finds it rather difficult to grab things. It came to my surprise that I can use Dr. Brown’s bottles! Ya.
Botol susu Dr. Brown’s yang dirancang tidak terlalu besar (besarnya pas untuk
tangan anak) ternyata mampu melatih tangan Aubrey untuk meraih dan memegang
botol. Sering kali saya menaruh botol Dr. Brown’s di depan Aubrey dan dia
pelan-pelan menjejakkan kakinya untuk mendekati dan mengambil botol tersebut.
Sekarang reflek tangan Aubrey sudah semakin baik dan itu sedikit banyak berkat
botol susu Dr. Brown’s!
|
#1 "Wow ada botol Dr. Brown's, #2 "Ambil aaahh", #3 "Yay! I got it!, #4 "Horee kalo bisa ambil terus dipeluk mami #BecauseILoveMyBaby |
Kebetulan kami juga menggunakan produk Dr. Brown’s yang lain yaitu washcloth. Itu adalah pilihan yang
sangat tepat untuk kulit Aubrey yang sangat sensitif. Sebelumnya, saya memakai washcloth biasa. Entah karena kasar atau
tidak nyaman, kulit Aubrey jadi sering memerah setelah dimandikan dengan
washcloth semabarangan. Jika sudah begitu, kadang Aubrey jadi memuntahkan apa
yang sudah dia makan dan minum karena mungkin merasa tidak nyaman di kulitnya. It broke my heart karena berarti
penyerapan gizinya jadi terhambat. Setelah saya beralih ke washcloth Dr. Brown’s, proses mandi adalah waktu yang menyenangkan
buat Aubrey. Bahan washcloth Dr.Brown’s yang lembut dan halus membuat kulitnya tidak lagi kemerahan dan dia
tidak lagi muntah sehingga mengganggu penyerapan gizinya. Pemberian gizi lancar
dengan botol susu Dr. Brown’s dan penyerapan gizinya pun lancar karena tidak
lagi muntah setelah menggunakan washcloth
Dr. Brown’s.
|
Lembutnya washcloth Dr. Brown's bikin Aubrey kegelian :) |
I am really indebted to Dr. Brown’s for making
our life and our goal to love Aubrey easier. Kami merasa sangat terbantu dengan produk Dr.
Brown’s. Botol susu Dr. Brown’s dengan Natural Flow nya sangat membantu saya
dalam memberikan gizi terbaik untuk Aubrey karena dia mendapat vitamin dan gizi
yang utuh dari ASIP atau juice dan tidak bingung putting lagi. Washcloth Dr.
Brown’s membantu kulit sensitive Aubrey untuk tidak memerah yang dapat
menyebabkan muntah sehingga penyerapan gizi Aubrey menjadi optimal. Bonusnya,
botol susu Dr. Brown’s membantu Aubrey untuk melatih reflek tangannya untuk
meraih dan menggenggam. Can you imagine
how lucky I am to use Dr. Brown’s products? I thank you, Dr. Brown’s :)
PS: Jika ada ibu-ibu yang mengalami kasus serupa, I’d recommend you to
visit www.drbrowns.co.id. They have
many choices of high quality and reliable products to help you overcome your
problems. Mungkin harga produk Dr. Brown's agak sedikit lebih mahal daripada produk biasa di pasaran, tapi percayalah itu worth it. Moreover, we do love our babies, right? I, myself, use Dr. Brown's products Because I Love My Baby, Aubrey Naiym Kayacinta.
Love,
@gesgeesges