Hello again. Sebenarnya ini tulisan lama yang pernah dipublish di sini. Ternyata belum ditulis di blog, jadi boleh lah dipaste ke sini (padahal karena belakangan ini nggak ada ide). *Hiks*
Kali ini saya mau sedikit cerita tentang sesuatu yang sangat mengganjal #tsaah.
Jadi, begini … kemarin suami dapat tawaran 1-2 kaleng bir di rumah tetangga sebelah rumah yang sedang merayakan anniversary-nya
yang ke-7 bersama istrinya. Itu sudah malam, mungkin pukul 12-an. Atas
nama ‘rikuh’ dan nggak enak menolak ajakan (kami penghuni baru), maka
suami menjawab ya. So, those guys (my husband & my neighbor) were finally having some beer. Sepertinya mereka cocok. Sama-sama pecinta fotografi dan sama-sama pecinta tato, kloplah sudah.
Di tengah-tengah obrolan mereka (yang nampaknya seru), si
tetangga (sebut saja X) tiba-tiba menerima telpon. Tapi, anehnya, dia ngumpet-ngumpet.
Celingak-celinguk dulu baru terima telpon. Bicaranya pun bisik-bisik
tetangga #lagunya Elvi Sukaesih jaman dulu LOL. Suami saya diam saja.
Tiba-tiba, X dengan santainya bilang, “Biasa, istri kedua.” :0
Obviously, my husband was shocked and didn’t know what to say or how to react.
Itu bukan semacam obrolan ringan untuk basa-basi yang mudah untuk
dijawab seperti “Tadi dari mana?” atau “Abis makan apa?” atau “Besok mau
ngapain?”. Suami saya juga baru kali itu ngobrol dan spent time with X. Jelas, dia bingung … I can even guarantee that he put his ‘bloon’ face that nite :p LOL. Akhirnya, suami basa-basi juga sambil bilang, “Dia tahu kalo Mas X sudah nikah?”
Mas X menjawab dengan jumawa, “Ya, tahulah! Peraturan
pertama orang selingkuh, dia harus tahu kalau kita sudah berkeluarga
jadi dia nggak macem-macem dan berhati-hati.” #facepalm. Dalam hati saya doa supaya jawabannya yang sebelas-duabelas seperti ngajarin itu tidak dicontoh suami saya … #AMIN berjamaah.
Malam itu kami menghabiskan malam dengan terheran-heran
kenapa Mas X bisa punya istri kedua. Istrinya (untuk ukuran perempuan
yang sudah punya anak) CANTIK! Anaknya lucuuuu banget. Mereka kaya.
Rumahnya merupakan salah satu rumah paling asri dan keren di perumahan
kami. Mereka keliatan akur dan mesra. Mereka saling bilang ‘I LOVE YOU‘ di Twitter (saya dan suami malah jadi kepo sama akun mereka :D) How
can he possibly cheat on his wife? He seems to have an almost perfect
life. Pretty wife and daughter, cool job, nice house, and some expensive
cars. HOW COME?
Bukannya saya nggak pernah liat orang selingkuh sebelumnya.
Saya, toh, juga pernah selingkuh-selingkuh iseng. Tapi, itu semua
sebelum menikah. If we’re already married, how can we dare
to break the commitment, break not only our spouse’s heart, but also
spouse’s family? Really, that’s something which is very very out of my
mind. Apalagi Mas X bilang bahwa dia punya istri kedua dengan sangat-sangat santai seolah itu bukan hal tabu/dosa/salah/memalukan.
Sekarang, saya jadi mikir, apa betul kebanyakan pria
(baca: suami) berpendapat bahwa punya istri lebih dari satu itu biasa?
Atau, apa saya yang di sini terlalu naif masih percaya bahwa makhluk
bernama suami itu PASTI bakal setia kayak Noah di The Notebook, Henry di
50 First Dates, atau Leo di The Vow? Apa ini berarti saya harus mulai
lebih mempercantik diri, mengurangi ngemil supaya nggak tambah
gendut, belajar masak, dan lain-lain untuk mencegah suami saya mengikuti
jejak Mas X? Apa yang sebenarnya benar-benar bisa bikin suami
bersyukur? Kehidupan yang nampak nyaris sempurna seperti Mas X, kok,
masih bisa bikin dia selingkuh? Apa segitunya menurunnya kualitas pria
(baca: suami) zaman sekarang sampai-sampai bisa membuat saya (atau
mungkin perempuan-perempuan lain) jadi parno nggak jelas?
Ah...
kalau menurutku orang yang selingkuh itu kurang puas dan bersyukur dengan keadaannya. justru karena bergelimang harta godaan untuk selingkuh lebih besar. saya sendiri menentang perselingkuhan. kasian anak-anak nya ntar jd brokenhome
ReplyDeleteketok palu kl suami sy berani selingkuh hihihi
ReplyDeleteSelingkuh itu karena gak percaya kebohongannya bakal terungkap. :(
ReplyDeletemenurut saya Selingkuh berarti enggak mensyukiri siapa yang dinikahinya, hmmm mudahan2 dijauhan dari hal demikian,aamiin
ReplyDeleteInsya Allah kalo kitanya ga neko2, senantiasa mengembangkan diri(bukan mengembangkan berat bodi), harusnya suami ga selingkuh, tapi kalo ternyata takdirnya suami tetap selingkuh, yah anggep cobaan kita, bukankah semua akan kembali kepadaNya termasuk suami kita?*ah lagak gue kayak Ustazah aja
ReplyDeleteKalau tujuan awal pernikahan adalah komitmen menjalaninya bersama dalam segala kondisi, harusnya selingkuh tidak perlu terjadi ya.. :)
ReplyDelete*semoga hal ini dijauhkan dari rumah tangga saya.. (doa)
anyway, nice post :)
Aku termasuk yg suka geram sama suami2 kayak Mr X itu... geram...geram...geram!
ReplyDeleteYa ampun, aku baru ngeh ternyata di template blog ini nggak ada feature reply nya :(
ReplyDeleteBales jadi satu ya :)
Mak Agustinadian: Sama! Aku pun menentang, kasian anak dan keluarga besar :(
Mak Keke Naima: kalau aku, palunya kubuat ngetok kepala suamiku kalo dia bernyali kayak gitu *amit2* hehehe
Mak Hanna: itu terlalu berani apa terlalu naif yah?
Mak Rosa: yes, setuju! Nggak mensyukuri keadaan banget..
Mak EdibaFREE: Jiah, jlebh sekali! Aku dong yg berkembang yg bagian berat bodi itu, gimana dong hiks
Mak Mamanya Leon: AMIN, semoga jauh-jauh yg begini dari rumtang kita semua ya Mak. Nggak berani bayangin kalau ada hal kaya gini..
Mak Haya Nufus: tenang Mak tenang, *pukpukpuk* hihihi
aku termasuk yang anti sama suami selingkuh
ReplyDelete@Toko Penjual Ace Maxz: Sama! *high-five* :D
ReplyDeleteGak habis pikir saya -_-
ReplyDeleteSaya paling gak suka dibohongi, dibodohi, dan dikhianati..jadi kalau diselingkuhi kayanya saya bakal benci >_<