Dheg! Mendengar kalimat yang saya tulis sebagai judul tulisan ini di acara penganugerahan Kartini Next Generation 2014 pada tanggal 22 April 2014 kemarin sontak membuat saya lemas. Rasanya hanya bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Penghargaan ini saya persembahkan untuk Rumah Ramah Rubella. 'Rumah' yang saya bangun tanggal 2 Oktober 2013 lalu dengan penuh cinta dan semangat berbagi cerita. Postingan kali ini akan cukup panjang, sebagai lanjutan tulisan saya sebelumnya yang bisa diintip di sini, jadi yang nggak demen baca cerita panjang-panjang, so sorry, mungkin saya akan membuat kalian bosan. :))
H-1...
Sehari sebelum acara puncak Kartini Next Generation Awards 2014, saya sudah sampai di hotel yang disediakan panitia dari Kominfo untuk para finalis yang berasal dari luar kota, Hotel Bidakara. Sumpah! Baru pertama kali ini saya lihat ada hotel yang areanya juga memiliki toko-toko dan tempat makan. Saya katrok sekali ya... Heuheuheu. Sampai di kamar, saya takjub (lagi) melihat kamar yang bagus. Jarang-jarang banget saya punya kesempatan menginap di kamar seperti itu. Puji Tuhan, berkat-Nya lagi dan lagi. Confession: Saya sampai tidur-tiduran di karpetnya yang empuk saking katroknya. Buahahahahaha. Lebih baik norak daripada sombong, kan? *prinsip macam apa ini hah?!*
Malamya saya dan Mbak Fani (Bisnis) dan Mbak Husna (Edukasi) serta Mbak Suci (adik Mbak Husna) menukarkan kupon welcome drinks dan leyeh-leyeh sambil menyeruput jus. Kami juga mengobrol tentang Flanel Lucu milik Mbak Husna. Dari cerita-cerita malam itu, saya baru tau ternyata Mbak Husna juga memiliki tim yang melayani konseling dan workshop untuk mengenali bakat anak dengan ilmu membaca garis wajah atau fisioknomi. Wah, ini baru banget buat saya, sekaligus menarik. Ini lah sebenarnya yang saya pengen dapatkan dari ajang ini, yaitu saling mengenal banyak teman baru untuk memperluas jaringan dan menambah informasi. Siapa tau kan kalau di kemudian hari bisa bekerja sama atau memiliki proyek bareng. Who knows? :) Yang jelas, saya yakin betul kalau semakin banyak teman maka semakin banyak rezeki. Dan buat saya, rezeki nggak melulu harus berupa rupiah. Dollar kan juga rezeki. Hahahaha. Just kidding. Info baru, pengetahuan baru, wawasan baru juga adalah rezeki, kan? Setuju atau setuju? :))
The Make Up Thingy...
Sesuai yang sudah diinfokan bahwa waktu make up untuk para finalis adalah pukul 10 pagi, maka saya, Teh Nancy (Bisnis), Mbak Fani (Bisnis), dan Idnul (Kesehatan dan Lingkungan) langsung cuss ke ruang make up setelah check out. Berbondong-bondong kami berempat ke ruang make up dan huaa Mbak-Mbak dari Pixy sudah siap dengan make up kit mereka yang super lengkap. Kami nggak bisa langsung dipermak karena tim Pixy sedang mendandani anak-anak yang akan mengisi acara dengan menarikan tarian khas Betawi. Iseng, saya tanyai beberapa dari mereka. Ternyata mereka masih duduk di bangku SMP, ada juga beberapa yang malahan masih SD. Humm, sorry to say, menurut saya dandanan mereka agak berlebihan. Bukan jelek. Bagus sekali malah. Tapi, ya itu, it was just too much for teenagers. Saya pikir anak-anak SD dan SMP yang masih kinyis-kinyis cukup lah hanya dipupuri bedak, lipgloss, dan sedikit blush on. Belum perlu sampai ke mata apalagi dengan bulu mata palsu sebegitu rupa. Saya saja yang sudah cukup umur (baca: ibu-ibu) nggak sampai pakai bulu mata palsu. Mungkin nanti saat sudah SMA lebih pas ya. Saya ingat dulu ketika SD, saya kerap mengikuti lomba karaoke. Oleh Mama, saya hanya diberi bedak dan lipstik. Untuk rambut, cukup diblow. Rasanya itu sudah oke. I know time flies, zaman sudah berubah. Tapi, tetap saja, saya prefer melihat anak SD yang kinyis-kinyis polos dan alami. Bagaimana ya menurut para ibu lain tentang ini? Jadi kepikiran juga, nih. :))
The Talkshow...
Sebelum acara penganugerahan dimulai, acara dibuka dengan talkshow dengan Arzeti Bilbina sebagai MC sekaligus moderator. Narasumber dalam talkshow sangat mumpuni, menurut saya. Ada Bunda Anne Avantie (desainer), Bu Petty Fatimah (Femina), Bu Jenny Lee (IC3), dan Bu Hera Laksmi (Indosat). Honestly, yang paling 'cess' dalam hati saya adalah cerita dari Bunda Anne tentang bagaimana beliau berjuang dari enol sampai saat ini, benar-benar from zero to hero. Salut sekali! Talkshow juga dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil berdiri. Wow, kenapa rasanya terharu ya. Padahal dulu zaman sekolah, tiap kali menyanyikan lagu Indonesia Raya di upacara, saya malas. Karena kepanasan kali ya. Kemarin, dunno why, beda aja. Lebih ngena dari zaman saya muda.
Setelah itu ada sesi talkshow yang lain, kali ini menampilkan selebriti Wulan Guritno juga sebagai narasumber. Dan, seperti biasa, saya katrok. Baru kali ini lihat Wulan Guritno dari dekat. Oh my God, Mbak Wulan Guritno nggak kayak manusia. Kayak terbuat dari pualam saking mulus dan putihnya. Ada juga Titi Rajobintang dan Chef Rinrin Marinka. Sedihnya, saya nggak sempat minta foto bareng mereka. Huhuhuhuhu. Nyesel banget nget nget nget nget! :((
Kartini Next Generation Awards 2014...
Akhirnya tiba juga saatnya bagi kami, para finalis, untuk siap-siap di backstage sebelum kami maju ke panggung. Ada satu hal yang paling saya tunggu-tunggu, yaitu pemutaran video tapping para finalis Kartini Next Generation Awards 2014. Unfortunately, karena keterbatasan waktu, video-video kami nggak jadi ditampilkan. I was a bit disappointed. Saya pikir di situ esensi acara ini sebetulnya. Dengan melihat video kami, audience seharusnya menjadi bisa mengenal kami satu-satu (walau hanya sekilas). Minimal audience jadi bisa tau nama kami, domisili kami, dan gerakan/kegiatan apa yang kami lakukan, bukan? Semoga video-video itu diunggah di YouTube ya. :))
Nggak lama kemudian, momen pengumuman siapa-siapa saja yang menerima Kartini Next Generation Awards 2014 pun tiba. Kartini Next Generation Awards 2014 di Bidang Bisnis jatuh pada Teteh Nancy Margried dengan usaha Batik Fractal dan JBatik Software nya. Kartini Next Generation Awards 2014 di Bidang Edukasi jatuh pada Mak Mira Julia, ibu yang menggagas Rumah Inspirasi dan melakukan homeschooling untuk ketiga buah hatinya. Kartini Next Generation Awards 2014 di Bidang Kesehatan dan Lingkungan jatuh pada Mbak Wilda Yanti yang mengajak kita untuk memberdayakan sampah untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kartini Next Generation Awards 2014 di Bidang Seni dan Budaya jatuh pada Mbak Intan yang mengajak kita untuk mengenal lebih dalam keindahan Indonesia bagian Timur yang eksotis dan mempesona. Sampai di situ, saya sudah lega. Semua pemenang adalah sahabat-sahabat saya. Saya ikut berbahagia dan buat saya semua finalis yang sudah berdiri di panggung sudah memenangkan perjuangannya masing-masing. Ternyata... penghargaan belum selesai. Terakhir diserukan, Penghargaan Khusus Kartini Next Generation Awards 2014 jatuh pada Grace Melia Kristanto! Itu nama pemberian Papa saya, gabungan dari nama beliau dan Mama. Saya dipanggil! Saya dipercaya menerima Special Awards Kartini Next Generation 2014! Puji Tuhan. Thank God! This is huge.
What I Like about Kartini Next Generation Awards 2014...
Ada banyak hal yang saya sukai dari ajang ini. Yang terutama, jelas, spirit dan atmosfernya yang dengan sukses mengajak para perempuan untuk lebih berkarya dan mengenali serta mengembangkan kemampuannya, dengan memanfaatkan TIK. Yang kedua, tapi sama esensialnya, adalah karena ajang ini FAIR. Yes, saya merasa ajang ini fair dan terbuka. Maksud saya dengan fair di sini adalah bahwa kriteria penilaian yang ditetapkan oleh Dewan Juri dan panitia diberitahukan kepada kita semua. Dengan begitu, saya merasa bahwa kita dapat saling belajar dari kelebihan masing-masing finalis. Kenapa kok dia bisa begini, bagaimana dia mengatasi masalah ini, dan lain-lain, kita semua dapat belajar dari itu. Mengutip dari Buku Program Kartini Next Generation 2014 dengan tajuk Women as Agents of Ch@nge, kriteria penilaian meliputi:
- Personality, yang meliputi 3 aspek, yaitu: a) Passion (Dilihat dari bagaimana cara peserta menjalankan kegiatan tersebut, kesulitan utama, dan bagaimana mengatasinya), b) Skill & Competence (Dilihat dari keahlian yang dimiliki peserta dalam menjalankan kegiatan, dan c) Networking (Dilihat dari cara peserta membangun jaringan yang berkaitan dengan kegiatan yang dijalankan).
- Originality, Creativity, dan Innovation, yang meliputi 2 aspek, yaitu: a) Idea (Dilihat dari bagaimana peserta memulai kegiatan yang dijalankan, bagaimana ide kegiatan tersebut berkembang, dan apa saja yang membedakan kegiatan yang dijalankan dengan kegiatan lainnya), dan b) Technology Used (Dilihat dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan yang dijalankan).
- Promotion, yang meliputi 2 aspek, yaitu: a) Promotion Strategy (Dilihat dari strategi komunikasi/promosi untuk menjalankan kegiatan, dan b) Program Development (Dilihat dari bagaimana mengembangkan kegiatan yang dijalankan saat ini dan kedepannya).
- Impact, dilihat dari dampak kegiatan yang dilakukan terhadap lingkungan/masyarakat sekitar.
Selain spirit dan fairness dari ajang ini, saya juga ingin angkat topi untuk para panitia yang mengusahakan transportasi dan akomodasi terbaik untuk para finalis dari luar kota. Saya ingat, tanggal 19 April, saya kalang kabut karena saya kehabisan tiket untuk tanggal 20 April. Saya memang dari awal meminta dicarikan tiket tanggal 20 April karena saya ada acara sebagai narasumber di talkshow Kartini Day Alfamart. Semua penerbangan sudah penuh. Saya juga memastikan sendiri tentang itu dengan menelpon agen perjalanan langganan mertua saya. Benar-benar full dari pagi sampai malam. Sampai saya mencari tiket penerbangan dari Solo atau Semarang, yang mana saja pokoknya saya bisa berangkat tanggal 20 April. Ternyata, Mbak Rina dari Kominfo tetap membantu mencarikan meskipun saya sudah menginfokan bahwa saya sudah mendapat tiket penerbangan dari Semarang. Akhirnya, saya dapat juga penerbangan tanggal 20 April, berangkat dari Jogja. Terima kasih, Mbak Rina dan panitia dari Kominfo. I owed you big time! :))
What Should be Improved from Kartini Next Generation, In My Opinion...
Kesempurnaan hanya milik-Nya, bukan? Sebagai manusia, tentu kita nggak luput dari kekurangan dan kealpaan. Tapi, kalau kekurangan itu bisa diperbaiki supaya di masa mendatang lebih baik, why not? :))
Menurut saya (sekali lagi, menurut saya pribadi loh, yang nggak setuju jangan marahin saya ya, hiks), kebersamaan antara sesama finalis agak kurang. Saya membayangkan semua finalis dikumpulkan, mungkin ada acara dinner bersama gitu, jadi semua finalis punya kesempatan untuk saling mengenal lebih dalam dan lebih dalam lagi lalu tertidur pada hitungan ketiga *emang dihipnotis?* Kan malam sebelum hari-H (baik hari-H seleksi wawancara dan acara puncak) nggak ada agenda apa-apa, jadi kayaknya bakal lebih asyik deh kalau waktu yang free itu diagendakan untuk dinner bersama misalnya. Akan lebih menyenangkan lagi rasanya kalau dinner bersama para finalis juga dihadiri oleh beberapa panitia Kartini Next Generation 2014. Jadi judulnya makan bareng finalis plus panitia. Wah, pasti asyik deh. Karena berdasarkan ngobrol-ngobrol cantik bareng beberapa finalis, sebenarnya yang beberapa dari kami nantikan adalah momen untuk saling mengenal itu. Momen mengobrol itu exciting loh karena kami jadi bisa memperluas jaringan dan wawasan. Ya, bisa sih obrolan itu berlanjut ke BBM, SMS, atau WhatsApp, tapi tetap aja ngobrol langsung lebih menyenangkan, kan? :) Bisa juga sebenarnya kami saling mengenal di tengah acara saat duduk bersama. Tapi, kan kami duduk di dua meja terpisah. Jadi tetap saja nggak bisa ngobrol dengan semuanya. Setelah acara selesai, ada juga yang harus buru-buru mengejar flight. Jadi nggak ada waktu untuk ngobrol deh. :((
Besides, menurut saya akan lebih menyenangkan juga kalau setelah acara selesai ada sesi berfoto bersama antara semua finalis dan panitia. Kalau saya pribadi sih pengen banget bisa punya kenang-kenangan bareng para panitia yang sudah menghadirkan kami ber-18 di ajang ini. Syukur-syukur, silaturahmi bisa berlanjut setelah gawe ini selesai. Sayangnya, setelah penganugerahan selesai, nggak ada sesi ngumpul bareng itu. Saya bisa nyempil saat para panitia berfoto bersama di panggung hanya karena kebetulan saya masih ada di lokasi. Finalis lain yang sudah lebih dulu pulang ya, mau nggak mau, jadi nggak punya kenangan bareng panitia. Setelah penganugerahan, ya wis bubar jalan. Rasanya kok sayang, ya... Setelah Kartini Next Generation Awards 2014 diumumkan, acara dilanjutkan dengan penganugerahan Srikandi Merah Putih Indosat. Kebetulan para Srikandi Merah Putih ini mayoritas adalah public figure yang sudah banyak dikenal. Jadi, para finalis Kartini Next Generation terkesan seperti numpang lewat sekelibatan saja karena setelah itu perhatian langsung mengarah ke para Srikandi Merah Putih. Apalagi audience juga nggak sempat mengenal kami, para finalis, lewat video tapping kami yang batal diputar, jadi ya kesan lewat sekelibat saja itu makin terasa...
Greng acara juga sempat meredup saat kami tau bahwa Bapak Mentri Tifatul Sembiring dan Ibu Menteri Linda Amalia Sari Gumelar berhalangan hadir. But, on this point, it wasn't really a big deal, I'd say. :))
Semoga di tahun-tahun mendatang, akan ada kesempatan berjejaring antara sesama finalis dan panitia yang lebih leluasa ya. Yakin deh, pasti para finalis akan excited loh dengan itu. Dan semoga di tahun-tahun mendatang, setelah selesai acara, minimal ada foto bareng panitia di panggung supaya kesan dan suasana bahwa kita sudah menjadi satu keluarga lebih terasa. :))))
Dok. Ryan Dagur |
Dok. Ryan Dagur |
Dok. Ryan Dagur |
What Suprised Me...
Ada satu hal yang mengejutkan saya (dalam makna positif), sekaligus membuat saya mewek, terharu, ah pokoknya senang banget, yaitu... dukungan dari para Emak dari Kumpulan Emak Blogger!!! Emaks Blogger datang mendukung saya, Mak Winda Krisnadefa (Seni dan Budaya), Mak Mira Julia (Edukasi), dan Mak Achie TM (Edukasi). Wow, heboh nya bukan main, tapi justru itu yang mencairkan suasana dan membuat kami berempat terharu. Sampai-sampai beberapa finalis berkomentar, "Itu pendukungmu dari mana sih, Ges? Heboh banget ya." Buahahaha. Ember. Memang heboh dan meriah syekaleee.
Hampir semuanya (kecuali satu Emak Blogger yaitu Mak Indah Nuria Savitri) baru saya temui pertama kalinya di acara Kartini Next Generation Awards 2014. Ada Mak Injul (Indah Juli Sibarani), Mak Popon (Mira Sahid), Mak Haya, Mak Suzie Icuz, Mak Tanti, Mami Icha, Mak Ade Anita, Mak Shinta Ries, Mak Lia, Mak Wylvera, Mak Irma, Mak Echa Cucuth, Mak Vema, Mak Icoel, Mak Aulia Gurdi, Mak Ani Berta, Mak Ade Anita, dan Mak Riski (Ada yang belum saya sebut nggak ya? Hadeuh, masih muda sudah tanda-tanda pikun nih, punten ya kalau ada yang terlewat). Dari sebanyak itu Emak Blogger, banyak buanget yang saya nggak ngenalin karena (menurut saya) foto di FB mereka beda banget sama aslinya. Yang saya langsung kenali itu Mak Haya (saya panggil Mak Haya di dekat ruang ganti, syukurlah nggak salah orang, hehehe), Mak Echa (langsung kelihatan dari auranya yang ruame abes), Mak Popon (karena mirip teman suami saya), Mak Irma, Mami Icha (kebangetan banget kalau sampai nggak mengenali Mami), dan Mak Ani Berta. Ketemu Mami Icha, saya langsung dipeluk. Rasanya kaya dipeluk mama sendiri, nggak salah saya panggil Mak Elisa Koraag dengan sebutan Mami ya. Entah kenapa, dipeluk Mami Icha, saya langsung mewek sampai Mami Icha bilang, "Udah jangan mewek, luntur nanti make-up kamu." Oh. Oke. Jangan. Sampai. Make up. Saya. Luntur. Sekian. Buahahahaha. Mak Echa hari itu mengajak jagoannya, Raffi. Wah, Raffi montok sekali. Please, Raffi, sumbangin dong sedikit ndutnya buat Ubii. Heuheuheu. Mak Echa ini zuper zekali. Bawa-bawa Raffi semontok itu tapi tetap lincah bak gangsing. Resepnya apa, saya wajib contek nih. :)) Suara Mak Echa juga menggelegar. Dari panggung, saya bisa dengar suaranya loh. Huahahaha.
My being moved didn't stop right there. Ada lagi yang bikin saya mewek dengan suksesnya. Dalam hati aja, sekali lagi takut make up luntur. Apalagi kalau bukan tulisan-tulisan yang Emak Blogger bawa buat saya. Di antara tulisan-tulisan itu, ada satu yang paling mencolok karena dipasang bareng boneka-boneka, yaitu buatan Mak Indah Nuria atau yang akrab saya panggil Mak Indah. Saya yakin Mak Indah sibuk, apalagi sebentar lagi Mak Indah akan ditugaskan ke luar
Satu kata untuk Emaks Blogger, terimakasih. Dari awal sudah ngomporin ikutan dan ternyata masih 'ditemani' sampai akhir perjuangan di Kartini Next Generation Awards 2014. Saya, anak kampung yang katrok ini, jadi merasa punya keluarga di Jakarta. Thanks, Maks. :))
The Prizes...
Nah, mungkin ini bagian yang ditunggu-tunggu oleh beberapa teman yang memang sejak awal sudah nanya-nanya apa hadiahnya tapi belum saya jawab karena belum saya buka semua. Jadi, voila, inilah hadiah yang saya terima.
Di antara hadiah-hadiah itu, ada 2 hadiah yang paling membuat saya bersyukur, yaitu kamera dan powerbank. Kenapa? Jadi gini ceritanya, hape saya itu entah kenapa gampang banget drop baterainya. Semua hape saya lama-lama jadi begini, padahal rasanya saya sudah rawat dengan penuh cinta loh #tsaah. Kalau gampang low batt begini, hape saya sering tiba-tiba mati terus saya kelimpungan cari colokan untuk charging. Dua hari sebelum saya berangkat ke Jakarta, saya minta dicarikan powerbank sama suami. Ternyata, harganya cukup nyekek. Saya lagi bokek *eh kok jadi berima yak, hihihi* Akhirnya saya batal beli powerbank. Lhah, ini malah dapet powerbank! Wow, syukurlah, Tuhan Maha Tahu apa yang saya butuhin ya. Sudah gitu, warnanya pink pula! Kyaaaaaa~ Kalau ini sih berkat kebaikan Mak Lala (Mira Julia) yang mau saya ajak tukeran sih karena aslinya powerbank saya warna hijau. Hahaha. Makasih ya, Mak Lala.
Satu lagi yang memang lagi saya butuhin adalah...kamera! Yes! Saya sudah sempat cerita sama suami kalau saya kepingin ngumpulin uang untuk beli kamera kecil supaya saya bisa bawa kalau saya mengikuti seminar. Kan kadang-kadang materi seminar di layar nggak boleh dicopy ya, makanya saya pengen punya kamera. Puji Tuhan, terkabul juga sekarang berkat Kartini Next Generation. :))
It's Time to Say Good-Bye...
Saying good-bye is never easy, but it's time. Gini aja sedih loh beneran. Gimana dengan para finalis Indonesian Idol yang dikarantina bareng, hidup serumah ya? Sedihnya kayak apa itu :">
Terimakasih untuk kebersamaan kita yang menyenangkan ini. Sampai jumpa di lain kesempatan ya teman-teman. Pengen kenalan sama semua finalis? Tunggu ya, saya akan mengulas mereka satu-satu di tulisan berikutnya. :))
Love,
@gesgeesges
NB: Foto-foto ini ada yang saya ambil dari tag-tag teman-teman di Facebook saya. Jadi saya nggak hafal yang mana foto milik siapa. Maaf kalau ada yang fotonya terpampang di sini tanpa keterangan. Just let me know ya, nanti saya tambahkan keterangan courtesy nya. :))