Wuih, ternyata udah lama juga nggak update blog ini. Hiks. Ini curi-curi waktu mumpung Ubii bobok. Hehehe. Nggak bakal panjang deh, cucian piring menumpuk. Barang-barang dari rumah sakit belum ditata lagi. Harus nginem setelah ini. Hieeee.
Just want to share some pictures on my book launching. Yes! Letters to Aubrey has been released already! Hurray. Thanks to Stiletto Book, Mba Dewi, Mba Tikah, Mba Eno, Mba Carra, dan Mba Weka. Sebenernya launchingnya udah kemarin-kemarin,
which was on May 21th, bertepatan dengan hari lahir suami tercinta. Tapiii, berhubung pas itu rempong karena si anak cantik harus opname, jadi belum sempet
upload fotonya. Heuheuheu. Book launchingnya diadakan di BPAD Yogyakarta. Eh, tapi, sebelum pamer foto, kenalan dulu dong sama buku saya. Buku Letters to Aubrey itu tentang apa sih? Tadaa, ini dia sinopsisnya:
Congenital Rubella Syndrome merupakan kumpulan kelainan bawaan akibat
virus rubella yang menginfeksi kehamilan seorang perempuan.
Melalui buku ini, penulis mengajak kita masuk dalam perjalanan yang
penuh warna ketika dia membesarkan putrinya yang berkebutuhan
khusus–akibat terinveksi virus rubella. Ada penolakan, kecewa, dan juga
letih yang lambat laun menjadi rasa ikhlas dan optimis. Sebagai ketua
komunitas Rumah Ramah Rubella, penulis juga membuka wawasan kita tentang
TORCH pada umumnya dan rubella pada khususnya. Dia pun menyerukan pesan
kepada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk terus
optimis karena mereka tidak berjuang sendirian.
Semua
informasi, pesan, serta rasa cintanya pada sang anak dituangkan dalam
bentuk kumpulan surat dengan kata-kata yang ringan dan penuh makna. Buku
ini sarat akan cinta seorang ibu pada anaknya. Lewat kumpulan surat
ini, penulis ingin putrinya mengerti bahwa ia dicintai dan dibanggakan
sebagaimana adanya.
Ada orang-orang keren yang berkenan ngasih testimoni juga loh untuk Letters to Aubrey. Tadaa, ini dia testimoninya:
“Perjuangan Ibu Grace
untuk Aubrey, putrinya, menunjukkan bahwa setiap anak adalah spesial.
Kasih sayang dan pendampingan orangtua, bukan hanya menjadi obat, tapi
juga menunjukkan nilai kehadiran seorang anak di antara keluarga.” Andy
F. Noya
“Membaca kisahnya, saya menangis. Bukan sedih, saya
salut dan bangga sekali sama Grace. Membaca buku ini membantu kita
membuka mata lebih lebar dan meluaskan hati agar ikhlas.” Maulita
Iqtanti – Managing Editor Mommies Daily
Dan ini foto-foto nya :)))
|
Pamflet event. Thanks to Stiletto Book! :) |
|
Sebelum berangkat narsis dulu boleh ya :)) |
|
Suami yang selalu setia menemani :* |
|
Suasana launching buku saya :) |
|
Suami ikut membacakan surat di dalam buku yang dia tulis |
|
Tanda tangan perdana hehehe :)) |
|
Papi nya Ubii |
|
Cihuy! Finally! :D |
|
Dua buah hati saya: Letters to Aubrey dan Rumah Ramah Rubella |
|
Narsis lagi heuheuheu |
|
Buku-buku PO yang mau ditandatangani hehehe |
|
Selamat membaca :) *dok. Stiletto* |
Itu foto-fotonya. Mau tau reportase nya nggak? Mau dong, hehehe. Yang mau baca reportase nya monggo diintip di
sini yah.
Buat teman-teman yang sudah baca buku Letters to Aubrey, boleh loh kalau mau menuliskan review nya :)) Silakan tulis review nya di
sini yaaa. Tararengkyuuu. :))
|
Ini covernya, biar kalau pada mau beli nggak salah hihihi |
PS: Akhir bulan ini akan ada
Giveaway Letters to Aubrey dengan hadiah-hadiah kece loh, tungguin yaaaaa... ^___^ Tapih, giveaway nya khusus buat teman-teman yang sudah punya bukunya dong. So, ayo diborong duluu, hihihi. Buku Letters to Aubrey bisa dikantongi di toko-toko buku atau untuk pemesanan online bisa hubungi penerbit Stiletto di Twitter @Stiletto_Book. See ya in my giveaway! :))
uwaaaaaa ikut seneng makkkkk....selamat ya^^
ReplyDeleteassik ada GA,ku tungguuu...^^
selamat ya, mak. moga laris manis bukunya ;)
ReplyDeleteSelamat ya Mak, ikut seneng deh ..
ReplyDeleteSelamaat Mama Ubii. Sukses selalu, ya.
ReplyDeleteya ampun aku lupa kirim email :(
ReplyDelete