Sesungguhnya postingan mensyukuri hadiah kompetisi dan pamer itu tipis bedanya.
Terus saya rada jlebh gitu. Hihihi. Abisnya, saya kan hobinya nge-share hal-hal berikut ini:
- Status yang menandakan saya seneng karena menang lomba.
- Foto hadiahnya kalau pas menang, tapi sekarang jarang banget. Hiks.
- Status penyelenggara lomba di mana ada nama saya sebagai salah satu pemenangnya.
- Blogpost yang menceritakan saya menang atau mejeng di media.
- Dan yang paling hobi belakangan ini... share foto penampakan buku saya, Letters to Aubrey, di toko-toko buku.
Berhubung saya tergabung dalam beberapa komunitas blogger di Facebook, tentu saya punya cukup banyak teman blogger di friend list saya. Banyak dari mereka yang sering share status kemenangan atau hadiah dari kompetisi yang mereka ikuti dan menangkan. Hadiah yang mereka post fotonya beragam, mulai dari buku, kaos, produk kecantikan, smart phone, bahkan laptop terbaru. Kalau saya pribadi melihat postingan foto seperti itu, biasanya berpikir:
- Duh kenapa bukan gueee. Hahahaha. Lhah ya jelas bukan saya wong saya nggak ikutan -_-
- Dia sering banget sih menang lomba nulis tema A, sementara saya nggak bisa. Kenalan ah biar bisa belajar. Syukur-syukur orangnya nggak pelit berbagi ilmu.
- Ih ini kan lomba yang mau saya ikuti tapi telat padahal saya punya bahan (yang menurut saya) oke. Grr, lain kali perhatiin deadline lomba, Ges!
- Wah dia kok bisa sering ikut lomba ya. Padahal aktivitasnya segudang. Pengen nanya tips untuk bagi-bagi waktunya ah.
- Kemarin saya juga ikut lomba ini tapi nggak menang, padahal saya udah pede. Ah berarti masih ada yang kurang. Kepo karyanya ah belajar diam-diam. Hihihi.
- Oh pantas saja dia menang, foto/tulisannya kreatif banget. Ada ilustrasi menariknya. Ya wajar kalau dia keluar sebagai juara. Salut.
- Nggak salah kemarin jagoin dia.
- Dan lain-lain.
- Dan sebagainya.
- Dan entah apa.
Sebagai pengangguran, sekarang saya mengandalkan lomba-lomba blog untuk tambahan pemasukan. Dengan share status atau foto hadiah yang saya menangkan, bisa lho membuka pintu rezeki. Misalnya, ada agency yang membutuhkan freelance writer untuk tema parenting. Lalu ia melihat status kemenangan saya dalam lomba blog tema parenting. Bisa saja kan ia berpikir, "Wah, Ges pernah menang lomba ini, berarti kan Ges bisa nulis tentang parenting. Pakai dia ah." Bisa juga ternyata membuka pintu persahabatan dengan orang baru. Kebetulan status Facebook saya memang disetel Public. Jadi nggak temenan sama saya pun bisa baca status saya. Ada lho yang pernah tiba-tiba message, "Mbak Grace yang kemarin menang lomba A ya? Boleh sharing tentang anak saya nggak?" Terus kami jadi berteman deh. Itu kalau untuk share status atau foto hadiah di sosial media ya.
Selain share di Facebook Twitter, dan Instagram, saya juga suka 'memamerkan' itu di blog saya ini. Buat freelance writer atau blogger yang berhasrat banget dapet job review di blog nya, blog itu anggap saja kayak CV kita deh. Jadi sebelum kasih kita job review di blog, kan pasti agency kepoin blog kita. Nah, makanya saya suka memajang prestasi saya di blog supaya calon klien *tsah* syukur-syukur tertarik memakai jasa saya. Yah, sama lah seperti dulu kita mempercantik CV kita sedemikian rupa supaya perusahaan berminat untuk mempekerjakan kita, entah dengan mencantumkan IP tinggi, pengalaman bejibun, atau pendidikan sampai S-3.
Terus kenapa sering update status? Gini, kayak yang saya bilang tadi, para blogger dan freelance writer itu CV nya ya dunia maya. Kadang ada pekerjaan sebagai buzzer yang memperhitungkan skor Klout kita sebelum hire kita sebagai buzzer. Makanya sering update status deh biar skor Klout nya nggak turun, atau syukur-syukur malah naik. Hehehe.
Nah, kalau share foto-foto penampakan buku Letters to Aubrey yang bertengger di rak toko buku itu, karena simply saya katrok. Hahahaha. Masih amazed aja rasanya akhirnya bisa menelurkan buku. Tapi, selain itu, untuk me-ngeh-kan teman di sosial media saya juga kalau saya menulis buku dengan harapan mereka jadi pengen beli setelah ngeh. Ya kan, mana ada penulis yang nggak berharap bukunya laku keras bak loom bands? Hah? Hah? *digampar*
Tapi ya, di samping modus-modus memasarkan diri sendiri itu, tetap kok pasti juga pengen mensyukuri prestasi juga. Hayo ngaku, kalau menang siapa sih nggak hepi? Pasti hepi banget kan. :))
Ada manfaat positif loh dari kebiasaan saya share status atau foto pas saya menang kompetisi. Ini nyata, bukan fiksi, bukan mimpi, bukan buaian angin. Kejadiannya April lalu setelah saya mendapat berkat sebagai Special Award Kartini Next Generation 2014 dari Kominfo. Jadi, ternyata di Jakarta ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset, sebut saja perusahaan Maju Makmur. Klien perusahaan Maju Makmur biasanya adalah mereka yang ingin meneliti sesuatu sebelum meluncurkan advertising supaya iklan yang akhirnya mereka bikin bisa tepat sasaran dan up-to-date. Saat itu klien perusahaan Maju Makmur adalah orang-orang India yang ingin meluncurkan produk untuk perempuan di Indonesia dan mengiklankan produknya. Untuk itu, klien India tersebut memakai jasa perusahaan Maju Makmur untuk mencari orang-orang Indonesia yang dianggap bisa mewakili opini masyarakat tentang perempuan Indonesia. Tebak, siapa salah satu orang yang mereka hubungi untuk diwawancara? Saya! Seneng banget pastinya. Dari kesempatan itu, saya mendapat pengalaman berharga. Jadi ya, wawancara nya dilakukan di ruangan kaca di mana para klien menonton saya dari ruangan lain yang dibatasi kaca. Saya nggak bisa melihat mereka tapi mereka bisa melihat saya. Udah kayak di film-film gitu deh bagian tersangka diintrogasi polisi. Hihihi. Senangnya lagi, ternyata klien India tersebut memutuskan untuk ngobrol langsung dalam sesi wawancara. Jadi saya punya kesempatan untuk mempraktikan kemampuan Bahasa Inggris saya yang udah hampir menguap ini. Senang yang lain, fasilitas yang mereka tawarkan jempolan banget. Flight dengan Garuda (baru itu saya terbang dengan Garuda jadi maap maap aja ya saya memang katrok) dan taksi Silver Bird dari bandara ke kantor Maju Makmur (ini juga pengalaman pertama saya naik mobil semewah Alphard sampai saya nggak tau cara nutupnya, ternyata bisa nutup sendiri bok!). Yang bikin tersanjung lagi, mereka cerita kalau orang lain yang diundang untuk wawancara adalah... Hanung Bramantyo dan Nia Dinata. Ihir. Saya emang nggak ketemu mereka karena wawancaranya harus satu-satu tapi kok tetep aja seneng ya. Tuh kan, katrok.
Daaann... ketika saya tanya perusahaan Maju Makmur tau tentang saya dari mana adalah.... dari foto-foto saya di ajang Kartini Next Generation yang saat itu saya share di Facebook dan saya jadikan profile picture. Ternyata ajang ini masuk ke koran internasional. Setelah itu mereka googling tentang saya dan menemukan Facebook saya, lalu segera mengirim message ke Facebook saya untuk menanyakan nomor hape. Siapa sangka kesempatan seberharga ini datang cuma dari kebiasaan 'memamerkan' rezeki di Facebook?
Jadi, jangan ragu-ragu 'pamer' prestasi di sosial media. Bisa jadi itu mendatangkan pekerjaan atau kesempatan berharga seperti yang saya alami. Namanya juga usaha, kan. Mau berpikir posting hadiah lomba itu pamer atau enggak, semua kembali ke diri masing-masing. Kalau pun emang niatnya mau pamer, yah, toh nggak melanggar hukum juga kan. Hehehehe. Kalau menurut kamu, gimana? Apa yang kamu pikirkan kalau lihat ada teman yang posting hadiah lomba? Langsung mikir, "Ah dia pamer banget sih!" atau gimana? Share yuukk ^_^
Sekian blogpost malam yang nggak jelas ini. Semoga nggak pada nyesel udah mampir. Kalau nyesel, gapapa deh, tapi jangan kapok ya main ke blog saya. Dadah.
****
Eh lupa, jangan lupa follow Twitter saya ya di @gesgeesges dan Instagram saya grace.melia (ujung-ujungnya tetep promosi diri sendiri). -___________-
Sharenya keren Banget mak :)
ReplyDeleteAish Mak Tri, ini pan judulnya iseng xixixi. Makasih ya udah mampir :D
Deletehahaha... mami Ubi nyindir nih.. baruuuu aja pamer hadiah di status, soalnya ngerasa perlu nge-tag yang ngasih... biasanya gak koq... kalo yang masuk rekening langsung ludes soalnya... gak sempat diabadikan :P
ReplyDeleteIh Mak Orin gitu deh.. Aku kan gak suka nyindir. Hiks. Secara aku pun suka 'pamer', xixixi :p
DeleteDulu menurutku penting posting..selain memotivasi diri jg motivasi orang lain... malah sampe aku catet rapi setiap tahunnya...tapi sekarang jarang aku share di fb ^^ paling dipath aja...soalnya difb banyakkkk bangettt temennya... takut ada yg ngerasa gimanaaaaaa gt...kadang tujuan ama penerimaan org tentang 'pamer hadiah' kan beda2....udah ditegur suami juga seh untuk tidak share...kalo menang ya udah gitu aja :v paling dicatet difoto... selesai
ReplyDeleteKomen yang sma...betewe sapa sih yg share status itu???? Pasti g pernah menang tuh....
jadi quotenya iri dan kalah tipis :v :v
Justru bukan blogger, Makcik. Mangkanya mungkin kurang mudeng modus lain dibalik 'pamer' ala kita :'))))
Deletesaya masih belum pede share hadiah atau kecantol menang lomba apa gitu. hehe.. secara prestasinya belom segedhe dikau, mak :D
ReplyDeletePercaya deh, Mak. Pede aja. Kadang ada berkah terselip kok, percaya deh *ceileh sok kasih wejangan* *salim*
Deletedulu aku share tapi di blog :) skr sih kebanyakan malesnya alias gak menang hahaha.
ReplyDeleteMak Lid.. aku pun... terseok-seok terus di lomba-lomba belakangan inih :')) Yuk semangat lagi :D
Deletesetuju deh...pamer dalam artian positif..dan kudu termotivasi untuk belajar dari yang lain. sama halnya kek mak ngkong nih yg bisa menang kartini next generation..jadi pengen juga kan.xixixixix...
ReplyDeleteklo makin sukses jangan lupa hadiahnya lemparin ke aku juga yeeee
Yuk, daftar ya taon depan, Mak Gurcil! Kami siap jadi pompom girls nya pastiii :D
DeleteBener! Setuju banget mak... Mulai sekarang aku yang suka malu-malu unjuk diri di medsos harus lebih percaya diri nih hihihi... Btw Selamat ya mak untuk bukunya juga untuk semua prestasinya... Oh, aku juga pingin! :D :D
ReplyDelete*tarik-tarik Mak Haya supaya nggak malu-malu kucing lagi* Hihihi. Makasih ya Mak udah mampir. Tunggu kunjungan balikku yaaa :D
DeleteKeren!
ReplyDeleteIya sih emang beda tipis. Tp gpp deh kan pamer itu manuziawi :D
Bangeeettt manusiawinya! :'))) Toh nggak melanggar hukum kok yaaaa :p
DeleteHihihi...buatku mending lihat status pamer daripada status nyinyir.
ReplyDeleteKalau aku sih sudah pastiiiii....pamer. Niat malah. Wkwkwk
Jiahahahah komen Mak Arin sukses bikin aku ngakak. Bayangin Mak Arin yg punya serious-look bilang begini, rasanya kocak :'))) *salim*
DeleteSaya juga belum PD mak buat posting. Prestasi akhir2 ini maju juga, cuman masih minder. Sharingnya bermanfaat Mak :)
ReplyDeleteMak Sofia, kl mau posting prestasi colek aku deh. Ntar aku komenin yang lucu-lucu biar mindernya bablas :D
Deletehehehe..nah persis nih.. antara pengen share tp dibatin gak nyaman takut dianggap pamer.. tapi bagus juga sih kalo pede, what ever lah :D
ReplyDeleteHihihihi, iya Mak whatever deh pan kita usaha juga di dunia maya namanya juga blogger kan :D
DeleteItulah yang kubilang kalo tak ada yang komen bukan berarti tidak ada yang peduli terhadap statusmu, ternyata dikau mengalami juga, bahkan efeknya lebih dahsyat yoo
ReplyDeleteHihi ya Mak Irits, aku juga ngalamin :p
DeleteAwal-awal menang lomba aku juga suka pamer di blog. Seneng aja bisa berbagi kebahagiaan sama pembaca :)
ReplyDeleteHehehe iya, Mba. Seneng aja gitu bisa berbagi perasaan happy sama pembaca blog :))
DeleteJudulnya bikin nyesek dada aja mak,,, hiks hiks hiks,,, sama sekali nggak ada niatan untuk pamer, selain bersyukur dan ingin memotivasi bagi yang lain. Sekaligus mempromosikan hadiah dari penyelenggara lomba atau kuis biar karya mereka dicari-cari orang di pertokoan.
ReplyDeleteDari kegemaran menshare hadiah lomba itulah, bahkan saya sudah mendapat tawaran dari seorang teman pemilik travel untuk bekerja sama menuliskan artikel untuk perusahaannya.. (masih dalam tahap proses)
Bagaimana orang lain mau tahu kemampuan kita, kalo kita sendiri menutup diri dari publik, Toh, kita semua punya hak yang sama, selama itu tidak menyakiti perasaan orang lain, kenapa tidak?
Ah, kepanjangan mak kalo mau share disini, tunggu tulisanku juag ya mak, sebagai respin balik dari postingan mak ini ..hehhehe :D SELAMAT ATAS PRESTASINYA MAK,
Mak, itu judulnya cuma biar penasaran aja terus pada mampir. Jangan diambil hati yaaa :))
DeleteSetuju Mak ! Bagi saya postingan kemenangan juga bernilai informatif, bisa ajak yang lain untuk ikutan bila lomba itu rutin diadakan. Membuat status tanpa mau bagi ilmu, kalau ditanya diem aja, itu baru pamer! :)
ReplyDeleteThis!!! Kalimat terakhir, aku setuju banget, Mak Mutia. Soalnya pernah ngalamin nih, hihihi jadi curcol :p
DeletePoin2nya ok mak... dan setuju bgt klo blog atau medsos smacam cv yg perlu dipercantik. Secara bnyk yg dpt job justru dr situ. Tq for sharing ya Mak. Ekeh janji bakal rajin blogging lg ah.
ReplyDeleteHihihi jadi PR ku juga nih Mak biar makin rajin blogging. Yuk saling menyemangati :D
DeleteSaya lebih katrok mbak ges, menang pulsa 50k langsung posting di blog he he.maklum kemenangan pertama ;) #senengbingits
ReplyDeleteJangankan pulsa 50K, Mak. Aku dulu menang buku cerita doank yg harganya nggak sampai 30K aja langsung pamer hihihi. Berapa pun nilainya, menang itu rasanya seneng banget emang ya :))
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesaya selalu termotivasi untuk menulis lebih baik lagi loh kalau membaca postingan atau status teman-teman yang menang sebuah lomba. saya sama sekali tidak pernah menganggap itu pamer karena buat saya itu menginspirasi sekali
ReplyDeleteSama, Mas. Setuju, kita sependapat. Toss dulu :D
DeleteMau hadiah kecil, pasti saya pamerin di postingan. Kan tanda orang bersyukur itu dengan membagikan kebahagiaannya.
ReplyDeleteMoga aja dijadiin ambasador buat produk yg kita pamerin. :D
Nah, setuju deh Mas. Bersyukur = berbagi kabar gembira. Amin doa terakhirnya :p
Deletekalo niatnya bukan pamer sih sah2 aja ya Mak.. :) Kan lg usaha smoga aja dipercaya oleh brand utk jd reviewernya.. hehehe
ReplyDeleteIyaa, sah-sah aja. Nah iya, usaha terselubung xixixi :p
DeleteKalo liat teman yg memajang kemenangannya mengikuti lomba biasanya saya salut sm prestasi mrk. Seseorg yg menang tentu atas kerja keras dan usaha, saya apreciate dan positif aj g ada pikiran2 nyinyir soal itu :)
ReplyDeleteMba Ir, aku pun, ikut tersemangati kalo liat postingan kayak gitu. Toss dulu :D
Deletehalo...mbak.
ReplyDeletesaya udah lumayan sering mampir kesini jadi silent rider kisah2 di blog ini ^_^
menurut saya nggak apa sih posting tentang prestasi, hadiah, reward dll di blog.
asalkan ndak ada embel2 merendahkan orang lain hehehe.
malah betul mbak bilang bahwa itu bisa mendongkrak brand image siapa tau ada pihak yang tertarik menawarkan kerjasama.
bisa juga sebagai motivasi bagi pembaca agar ikutan lomba di lain waktu.
Halo Mak Ina. Salam kenal ya. Ternyata kita belum kenalan. Aku udah mampir balik ke blog Mak Ina. Semoga sukses ya Terios-nya :))
DeleteSirik tanda tak menang kayaknya Ges, hehehheh...
ReplyDeleteJujur aja, selama ini aku nyaris gak pernah mamerin kemenangan2 lomba, soalnya ya itu tadi takut dituduh pamer *pencitraan* padahal hasrat hati ya pengin dong, untuk nunjukin prestasi2 kita hehehehe...
InsyaAllah, abis gini akan aku bikin page khusus deh, yang isinya semacam wall of achievement gitu kali yaa.. ya, siapa tahu blog saya yang simpel bin cupu ini bisa jadi CV digital *tsah*
Tengkiu ya Ges. Gak pernah bosan main ke rumah ini. Walopun postingannya panjang2, tapi asik dan full manfaat :-)
Mak Nurul, ibarat kata anak kita kelak menang lomba cerdas cermat di SD dan dapet piala. Pasti kita bakal pajang deh di rak atau lemari di ruang tamu, bukan malah disimpen di kardus, supaya eyang, paman, bibi, dll tau dan ikut bangga sama prestasi anak kita. Sama aja sih menurutku kayak 'pamer' hadiah atau prestasi ini, cuman bedanya sekarang semuanya via media sosial aja krn jaman udah maju banget. Halah apaan coba malah dongeng. Hihihi. Siapa bilang blog Mak Shidqi simple bin cupu? Aku suka malah blognya. Asik, barusan aku mampir lagi, ketagihan, xixixi :D
DeleteUntungnya seh selama aku "pamer" banyak yg ikut seneng, hehe
ReplyDeleteYakin luuuu? :p *ngisengin bumil* *semoga gak kualat* Eh, gimana bukunya cin? Kalo udah ready, colek-colek loh. Aku mauk beliiik.
DeleteAku share hadiah kalo disuruh host-nya aja. Aku emang gak suka cantumin list menang di blogku. Biarin aja deh orang gak tau prestasiku. Lagian kan aku ngontes hanya untuk diriku bukan untuk dikenal orang. *orang introvert lewat
ReplyDeleteDulu aku juga introvert banget, kenapa ya sekarang begini. Jadi mikir :v
DeleteMak Ges, cihuy banget dah. Kita punya kegemaran serupa. Update prestasi 'yang bisa ngundang sirik'. Padahal maksud hati tak begitu yaa. :3
ReplyDeleteUntuk mengatasinya, aku bikin page khusus di FB. Jadi aku bisa lebih bebas berekspresi di situ Mak.. Toh cuma menuhin beranda orang yang nge-like Page-ku :))
Maksud hati siapa yg tau, Mak. Tapi kita cuek aja, hihihi *bandel nih* Abiiissnyaaaa, itu kan semacam CV kita di dunia blogging ini kan yaaa :D
DeleteSalam kenal
ReplyDeletehadiah hadiah
:)
follow blog saya ya
http://infoejaman.blogspot.com/
Salam kenal juga, Mas. Makasih kunjungannya. Mampir juga ah ke blog Mas Ahmad, cuss ^_^
DeleteAku setuju maak ges... Pamer itu perlu sbagai motivasi.
ReplyDeleteToss Mak ^_^
Deletejadi kepikiran, suatu saat kalo nyari karyawan ga usah pake CV tapi cukup nyerahin URL blog + socmed. asyik kayaknya :D
ReplyDeleteSetuju dgn pendapatnya mbak Grace...memposting ttg kebahagiaan seputar menang kontes menulis menurutku adalah hal yg wajar... Kita kan blogger yg ujung2nya pengen dpt side job dari perusahaan.. Nah gimana perusahaan itu mau ngasih job kalau mrk tdk tahu eksistensi kita dlm dunia perbloggeran...
ReplyDeletesngat mengispirasi buat awak awak ne......apalagi liat hadiahnya.....
ReplyDeleteNah ini, aku barusan share hadiah Ubii di sosmed hahaha. Nggak selalu klo menang lomba ku share di TL FB, twitter ato instagram *di pageku biasanya sih. Biasanya aku cuma ingin tag & say thanks sama yg sdh ngasih hadiah, nggak ada maksud lain sih. Begitu juga klo liat teman2 share hadiah lomba blog, malah jadi termotivasi utk nulis lebih baik lagi lho. Nah, klo diblogku yg menu award ttg sweet memories itu, aku mikir jangan2 disangka pamer sama pembaca, mau kuedit saja krn kepanjangan :D
ReplyDeletehihiii..seru banget baca pengalaman mami ubii di undang perusahan Maju Makmur itu.. :)
ReplyDeletehm..,kalo soal posting hadiah itu, aku malah jadi termotivasi dan berdoa, semoga nanti aku juga dapetin hadiah-hadiah seperti mereka.
Tapi herannya, tetap aja nggak usaha.Pengen tapi nggak asah kemampuan..
uuuh *jewer kuping sendiri
Kadang aku juga mikir kayak kamu, Mbak Ges. Salah nggak ya, kalau share atau ngunggah foto/gambar yang ada unsur diriku? Misal menang lomba blog, mejeng di media, pas naik ke panggung terima hadiah/penghargaan. Ya, 11-12 kayak kamu itu lah. Lama-lama bodo' amat sama kata/anggapan orang ya. Lha gimana, mau tujuan kita baik atau buruk bagi orang yang udah negative thinking duluan, ya tetep aja keliatan buruknya.
ReplyDeleteTujuanku share pencapaian aku ya kurlebnya sama kaya Mbak Ges. Kalau kita nggak bragging, orang mana tahu kemampuan kita. Bukannya kalau pas interview kerja kita diminta bragging, kan? Tentu bragging yang positif & emang betul-betul dialami. Dan dengan apa yang kita sampaikan ke khalayak, bisa jadi membuka pintu rezeki kita juga.
Jalan terus. Pikir yang baik-baik aja. Toh, kalau kita berprestasi, pasti ada yang kepingin seperti kita, kan?
Ah, ini pikiran aku banget Mami Ubii...maksutku mewakili banget..hehehe...aku juga sring update hadiah seberapa pun hadiah itu, tetap aku share, bahkan aku tulis di halaman tersendiri di blog ku...:) Sebagai ungkapan rasa syukur akan rejeki dan kegembiraan yang telah aku terima,
ReplyDeleteSaya malah kagum sama prestasi mereka yg sering menang hadiah :)
ReplyDeleteSalut sekali.....:) Sukses selalu...
ReplyDeleteSedikit pamer sih, tapi daripada tidak update blog sama sekali. hehehe
ReplyDeleteKalo blogger sih kayakny santai aja y menanggapi postingan menang lomba /prestasi dll. Nah mslhny g semua tmn kita itu blogger,jadi pasti ada aja yg ngiri/brfikiran nggak2.Jadi... Tadiny berniat mengurangi posting hal2 tsb(pdhl menang jg jarang,prestasi jg dikit,wkkka),tp seperti nya niat tinggal niat, haha.ya seneng aja kalo yg kita lakuin bisa mendapat penghargaan (menang lomba misalnya),plus bener Kata mba gees,mnjdi CV digital kita (scra pengangguran,wkkkw):).
ReplyDeleteDuuuluu, saya juga suka posting kalau menang-menang lomba, DAn belakangan ini jarang banget, lha sdh jrg ikut lomba trs gak menang pula? hehehe
ReplyDeleteTapi, serius...posting mennag lomba mmg sesuatu banget, minimal sbg rekam jejak "bersyukur" krn menang lomba sklgs menghargai diri sendiri dan menyemangti biar menang lomba lagi. Side effectnya, ya itu td jd pembuka pintu rejeki yg lainnya.
Hehehe harusnya di-iya-in aja kalo emang dibandingkan "pamer" tipis bedanya. Kalo menang kompetisi itukan membanggakan berarti "ada kualitas" donk dibalik itu, ketimbang memamerkan hal yg kita beli - nah itu pamer.
ReplyDeleteTapi kalo dari share bisa jadi prestasi itu wajib hukumnya di share!!!!! Kalo ngeliat mami ubii jadi bisa diwawancara pendapat saya:
Lha saya kapannnnn hahahahaha
Mungkin saya harus lebih sering nge share wkwkwkw
Sukses terus, mak :)
Lhooo saya juga barusan pamerr #Eh... hihihihi kalau saya sih share hadiah lomba itu buat nyenengin yang ngasih hadiah. Sebagai ucapan syukur n trima kasih gitu lho.
ReplyDeletekalau saya upload fotonya sebagai tanda bahwa hadiahnya sdh sampai dengan selamat sih, Mbak xP
ReplyDeletemampir ke blogku juga yuk Mbak, lagi ikutan lomba juga nih._. mohon komentarnya ya Mbak:) http://magicalsalma.blogspot.com/2014/07/sharing-your-moment-with-twiries-apa.html#comment-form
kalo aku fotonya juga karena mau ngabarin hadiah udah sampe, mak. kadang juga misal hadiahnya buku trus dipinjem temen, kelupaan judulnya. pas mau dibalikin, akhirnya aku ubek-ubek album hadiah itu biar inget judul mana yang dia pinjem. x) yang pasti sih, rezeki udah diatur, usaha lewat socmed boleh aja. sering malah dapet tawaran dari aktivitas itu :D
ReplyDeleteKalau udah ditulis di blog gini, rasanya sudah tak pantas orang2 pada brpikiran negatif ttg share hadiah gtu ya, Mba.
ReplyDeleteHoOh, niat sharenya untuk memancing rezeki lain. Setuju bgttt. ..
semuanya tergantung niat ya mak... tapi sepertinya jika ada yg nge share foto hsl menang lomba, itu bukan pamer deh ya... malah kita yg melihatnya jadi kepicu semangat gitu... :)
ReplyDeleteiya tergantung niat...sy pun suka pamer hadiah di medsos, naitnya menyemangati diri sendiri, klo nulis bisa menghasilkan rejeki...
ReplyDeletetergantung pada yang melihatnya sih. klo aku setuju mak dengan tulisanmu. justru ada yang seperti itu jadi terpacu lagi untuk lebih baik lagi. biar menang lomba tulisaaan misalnya
ReplyDeleteSaya malah seneng liat temen menang lomba. Yg gak seneng lagi baper kali, mbak ges. :D
ReplyDeleteSalam kenal Mbak..
ReplyDeleteSaya senang membaca tulisan di atas :)
Woooow,diwawancara khusus gtu pasti seneeeeng banget ya Mbak. Bagi tips suksesnya juga dooong Mbak :D
ReplyDeleteSaya jg klo menang GA saya update di blog, yaahh sebagai rasa syukur, senang dan skaligus biar infoin ke pemilik GA klo hadiahnya udah sampe dgn selamat di tangan saya :)
Kalo aku maunya posting pamer hadiah juga di sosmed, tapi apa daya nggak menang2 :P
ReplyDeleteJadi pamer2 job review dulu aja lah *teteeeup* ����