Definisi murah dan mahal menurut kita masing-masing pasti beda-beda yah. Tergantung dari income, kebutuhan, penilaian pribadi terhadap penting atau enggaknya sesuatu, dan lain-lain. Kalau untuk outfit, gimana? Tuh kan, pasti pada punya jawaban sendiri-sendiri.
Saya bukan tipe orang yang harus pakai outfit mahal apalagi branded. Apalagi kalau hanya untuk sehari-hari. Tapi, yah, punya lah satu-dua. Itu pun dipakainya super jarang, hanya di occasion yang (menurut saya) kayaknya saya perlu tampil cethar sedikit. Lagipula, baju perempuan dewasa kan banyak yang modelnya sudah bagus dan trendy walau harga miring. Memang jadi nggak awet sih, dan kadang-kadang mudah robek atau ada benang yang semrawut. Tapi, yah, ada harga ada rupa, right?
Kalau untuk outfit Kakak Ubii, saya lebih rela mengeluarkan uang daripada outfit saya sendiri. Kenapa? Karena kepengin dia eksis dan gahoul, gitu? Ya iya sih. Hahaha. Tapi, ada yang lebih penting lagi yaitu alasan kenyamanan dan keamanan. Kenyamanan karena kain yang lembut, bahan yang nggak panas, dan pewe. Keamanan karena kancing yang nggak mudah copot (sehingga kemudian masuk mulut tanpa sepengetahuan saya) dan benang nggak mudah terurai. Alasan lain, agak sentimentil sih, kepengin aja memberi yang terbaik untuk Kakak Ubii selama saya masih mampu. Eh, ada satu lagi ding! Soalnya ternyata memang beneraaaaan, ada harga ada rupa! Yes, we're talking about quality now.