Monday, May 11, 2015

Hamil Setelah Punya Anak Berkebutuhan Khusus


Whether your pregnancy was meticulously planned, medically coaxed, or happened by surprise, one thing is certain - your life will never be the same. (Catherine Jones)

Kehamilan adalah salah satu momen yang paling ditunggu setiap perempuan. 9 bulan membawa 'buntelan' di perut rasanya amazing sekali. Itu yang saya rasakan di kehamilan Kakak Ubii 3 tahun lalu. 

Januari 2015, saya baru menyadari saya hamil yang kedua. Walau ini semua tentu atas izin Tuhan, sejujurnya ini nggak saya rencanakan. Sama sekali nggak ada keriangan yang terasa. Sebaliknya, stres, sensitif, dan sebal. Bahkan saat USG pertama untuk memastikan apakah betulan hamil atau enggak, saya malah menangis histeris sampai obsgyn salah tingkah. Saat pertama kali USG di akhir Januari, UK saya sudah 6 minggu.


Kenapa?

Saya belum siap. Itu jawabannya. Kakak Ubii, putri pertama saya, lahir dengan Congenital Rubella Syndrome yang membawa rentetan 'kado.' Sebut saja bocor jantung, gangguan pendengaran berat, dan retardasi psikomotorik. Saat ini kemampuannya masih seperti bayi 7 bulan, padahal ia hampir 3 tahun. Singkat kata, Kakak Ubii berkebutuhan khusus. Itu alasan saya belum siap hamil setelah punya anak berkebutuhan khusus. Karena ini unplanned, saya juga belum screening TORCH untuk memastikan Toksoplasma, Rubella, CMV, dan HSV di titer yang aman dalam tubuh saya. Takut banget karena kalau ternyata titer saya masih tinggi, bisa saja saya punya anak berkebutuhan khusus lagi...

Kakak Ubii sedang latihan berdiri di fisioterapi

Baca: Hamil Dengan Riwayat TORCH

Berminggu-minggu saya galau. Entah karena sedih keterusan atau bagaimana, saya jadi flek dua kali. Tapi saya belum juga kapok. Masih saja kurang mensyukuri kehamilan kedua ini. Sampai akhirnya ada peristiwa yang menyentak saya. Dini hari di bulan Februari, saya merasakan ada sesuatu yang mengalir keluar. Darah! Cukup banyak. Saya bleeding. Detik itu juga saya menyesali keserampangan saya di kehamilan kedua ini. Detik itu juga saya merasa takut kehilangan. Hari itu hari Minggu, untunglah kami bisa menemukan obsgyn yang buka praktik. Ketika di-USG, obsgyn berkata bahwa saya mengalami abortus imminens alias nyaris keguguran. Saat itu saya cuma bisa bilang, "Tapi, masih ada kan, dok?"

Syukurlah, Tuhan masih mengizinkan saya menjaga kehamilan kedua ini. Saya harus opname selama 3 hari supaya bisa bed rest total. Pendarahan itu benar-benar menyadarkan saya bahwa rencana-Nya nggak akan pernah jahat. Adanya janin ini PASTI akan membawa hal baik dalam hidup saya, suami, dan Kakak Ubii.

Opname pasca AB imminens

Pelan-pelan saya mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan manis. Barangkali setelah punya adik, Kakak Ubii jadi semakin pandai. Siapa tau nanti Kakak Ubii bisa belajar bareng adiknya untuk mengejar milestone yang belum tercapai (saat ini Kakak Ubii masih belajar mendudukkan dirinya sendiri). Barangkali nanti Kakak Ubii bisa belajar mendengar dan bicara bersama adiknya (Kakak Ubii akan memakai alat bantu dengar). Siapa tau adiknya kelak bisa jadi guru kecil untuk Kakak Ubii. Ah, manisnya.... :)

Yang bakal punya adik ^^

Pola hidup serampangan pun perlahan berubah. Tidur cukup dan makan teratur. Dan, yang terpenting, menchannel kegalauan menjadi pikiran-pikiran positif. Terasa sekali dampaknya. Hati jadi lebih ringan. Bangun pagi jadi lebih semangat. Badan juga rasanya nggak mudah capek. Benar yah, positive thoughts lead to positive results!

Baca Tips Kehamilan Sehat dan Cantik ala Mami Ubii.

Oh ya, kenapa saya mulai bisa tenang dan berpikir positif? 

Karena hasil screening TORCH saya baik. 3 dokter menyatakan titer saya dalam batas aman untuk hamil. Maturnuwun, Gusti...

Klik untuk perbesar :)

And here I am, 21 weeks pregnant. Karena pernah punya anak berkebutuhan khusus, saya jadi waspada. Setiap USG, saya selalu memberondong obsgyn dengan pertanyaan: bagaimana organ dalamnya, apakah anggota tubuhnya lengkap, bagaimana detak jatungnya, bagaimana beratnya, apakah jumlah kromosomnya normal, apakah ketubannya cukup, dan adakah tes-tes yang perlu saya jalani lagi. Puji syukur, semua dijawab dengan jawaban yang positif. Si Utun sehat dan (semoga) bahagia di dalam sana. Sudah terasa gerakannya juga. ^^


***
Untuk mama-mama yang mengalami ini; hamil dengan riwayat pernah memiliki anak berkebutuhan khusus sebelumnya sehingga galau, cemas, takut. I feel you. Banget. Pastinya kita ada kekhawatiran kalau anak berikutnya lahir dengan kebutuhan khusus juga. Buat saya itu perasaan yang lumrah. Tapi, percaya yuk, rencana Tuhan pasti baik adanya. Dengan-Nya menitipkan lagi senafas janin di rahim kita, berarti kita masih dipercaya. Klise yah, but I've been there and done that.

Galau nya jangan kelamaan. Segera move on, jaga kehamilan baik-baik, dan yang terpenting carilah obsgyn yang tepat. Dengan kita pernah punya riwayat kehamilan bermasalah, mungkin lebih baik kita cari obsgyn subspesialis fetomaternal. Catat semua ketakutan dan pertanyaan di notes, lalu tanyakan semua pada obsgyn saat konsultasi. Ikuti saran-sarannya. Kalau kurang sreg, cari second, third, fourth opinion, dan seterusnya. Setelah klik dengan obsgyn dan saran-sarannya, serahkan pada-Nya. We've done the best, so let God do the rest. 

Jangan lupa juga untuk mendiskusikan segala tetek bengek dengan suami. Jika saat ini kita mengasuh si kakak yang berkebutuhan khusus sendirian dan si kakak masih menjalani banyak terapi, mungkin perlu dipikirkan apakah kita perlu bantuan. Berikut beberapa hal yang mungkin perlu didiskusikan:
  1. Apakah akan hire ART? Jika YA, ART menginap atau yang pulang sore? Berapa budgetnya?
  2. Apakah akan menitip baby ke Eyang?
  3. Apakah akan mengurus si kakak dan adik sendirian saja?
  4. Jika keputusannya adalah poin no. 3 (mengasuh sendiri), bagaimana pembagian tugas dengan suami? Apakah suami akan ikut membantu meringankan pekerjaan rumah?
  5. Jika si kakak perlu berangkat terapi, bagaimana dengan adik? Diajak? Jika diajak, bagaimana transportnya? Apakah ada mobil dengan supir, apakah naik motor bertiga, atau naik kendaraan umum? Apakah suami bisa mengantar?
  6. Jika (amit-amit) si kakak sakit sehingga perlu opname, bagaimana dengan adik? Siapa yang menunggui si kakak di rumah sakit dan siapa yang menjaga adik? Ini mungkin saja terjadi.
  7. Bagaimana jika nanti si kakak cemburu? Siapa yang akan memberi pengertian pada si kakak?
  8. Apakah si kakak dan adiknya nanti akan tidur satu kamar atau bahkan satu tempat tidur?
  9. Jika pemasukan selama ini sudah sangat pas dengan biaya pengobatan dan terapi si kakak, bagaimana dengan biaya untuk adik nanti? Apakah suami perlu mencari tambahan pekerjaan? Apakah istri perlu ikut bekerja?
  10. dan seterusnya disesuaikan dengan keadaan masing-masing keluarga.

Semoga anak kita yang berikutnya akan lebih baik. Semoga mereka tumbuh sehat dan bisa membantu ikhtiar penyembuhan kakak nya yang berkebutuhan khusus. 

Aminn...




Love,







47 comments:

  1. Mbak grace.. saya juga lg galau...ada rencana promil buat adik abil.. tapi ada perasaan takut untuk mulainya... 😭😭

    ReplyDelete
  2. Bekal buat hamil nanti. Pertanyaan2 yg ga saya bayangkan sebelumnya. Makasih sharingnya mbak grace. Semoga dedek bayinya sehat dan bisa jadi guru kecil buat kakak ubii. Aamiin...

    ReplyDelete
  3. Semoga sehat dan lancar kehamilannya...., kakak Ubii juga makin pintar dan sehat ya..

    ReplyDelete
  4. Mami ubi...kenapa selalu bikin terharu kisahnya..saya pun pernah menghadapi kegalauan itu lho, belum siap untuk anak kedua. Alasannya, banyak. Hoho. Smg lancar dan sehat semua ibu dan bayinya kelak..

    ReplyDelete
  5. amin. Smoga adik Ubii dan mominya selalu sehat dan lancar semua sampai proses lahiran nanti. Ubii pasti senang bakal punya adik, jadi ada teman main nanti :)

    ReplyDelete
  6. Ya Tuhan mbak sampe drop dan hampir keguguran, syukurnya adiknya normal
    amin ya mbak Grace
    semoga anaknya ini sehat juga ortunya amin
    sukses ya buat lombanya
    Semangat!
    @guru5seni8
    Penulis di www.kartunet.or.id/http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    ReplyDelete
  7. Aamiin, doa terbaik untuk mama Gesi, moga sehat semua yaaa :)

    ReplyDelete
  8. setiap anak punya takdir masing2 mba, semoga dek utun membawa kebaikan utk keluarga, kakak ubii tambah pinter dan sehat, mama papa ubii tambah semangat..toss dulu ah, sy jg lagi hamil ke3 mba :)

    ReplyDelete
  9. turun meng-aamiin-kan doa mami ubii & doa2 u mami ubii. Salam u kakak ubii yg makin pinter & cantik 😘😘

    ReplyDelete
  10. Salut sama Mbak Grace. Semangat selalu.

    Sy punya sepupu yg anaknya mengalami physical down syndrome. Umurnya hampir 5 tahun tp fisiknya ga berkembang, bisanya cuma tidur telentang dikasur. Itupun tahunya setelah si anak hampir 1 tahun, dia ga nunjukin pertumbuhan dn perkembangan sebagaimana mestinya. Setelah ditelusuri, dlu pas hamil pernah opname dan dikasi obat dosis tinggi. Awalnya sepupu jg putus asa, ga mau ngurus si anak. Bahkan pengen pergi dr rumah. Dulu pernah terapi di rs, tapi ga telaten krn harus antri dll, pijet tradisional dan cara lain jg dicoba tp memang blm ada perkembangan signifikan.
    Skrg keluarga jg menyarankan untuk program hamil lg. Siapa tahu ada keajaiban nanti (sprti yg Mami Ubii blg). Smga cerita dari Mami Ubii ini bisa sedikit menggugah hati sepupu sy ya.

    Salam kenal ^_^

    ReplyDelete
  11. Peluk Mbak Grace en Ubii.. :'

    In Shaa Allah semuanya akan baik-baik aja dan sesuai dengan rencana ya, Mbak.. Aamiiin.. :D

    ReplyDelete
  12. Pertanyaannya banyak ya setiap kali ketemu dokter, aku jg begitu. Semoga kita semua sehat lancar sampai melahirkan. aamiin

    ReplyDelete
  13. Sehat selalu ya...Ubii semoga segera punya adik..seneng lho...tambah rame dan seru

    ReplyDelete
  14. sehat selalu ya mak ges2..
    ditunggu di Jakarta w/ kakak ubi:)

    ReplyDelete
  15. Alhmdulillah, sehat sellu ya mi ubi, kakak ubi, utun jg papi ubi utun, semuanya dah..amin..:)

    ReplyDelete
  16. Pas tahu kamu pendarahan, udah kaget saja, lho. Benar2 bersyukur ya, Mami Ubii.


    Sehat sll utkmi dan dede bayi. :)

    ReplyDelete
  17. Moga sehat slll buat ubi, utun, mami dan papinya

    ReplyDelete
  18. very nice story, semoga kakak ubii akan semakin sehat dengan kehadiran adiknya

    ReplyDelete
  19. Sehat2 terus ya mak.. ubii pastinya heppy banget mo punya ade :)

    ReplyDelete
  20. smangatnya Mak grace emg gk ada duanya.
    Ora et labora...smoga ibu & adek baby sehat sempurna, aamiin.

    ReplyDelete
  21. semoga adeknya kakak ubi bisa sehat yaaa .. terus kakak ubinya juga selalu sehat jugaa .. cepet tumbuh dengan baik

    ReplyDelete
  22. Mbak Gesi sehat-sehat ya sama adek Utun. Semoga prosesnya dimudahkan dan membawa kebaikan untuk keluarga kecil Mbak Gesi ^^

    ReplyDelete
  23. semua akan baik-baik mami gesiii..percaya pada Yang Kuasa, lancar semua yaaa...

    ReplyDelete
  24. Salam semuanya mba2, ibu2. Saya hanya share aja. Ada produk untuk nutrisi otak, namanya Brainking Plus. Formulatornya seorang dokter ahli otak, yang juga seorang farmakolog. Beliau kebetulan punya anak berkebutuhan khusus, saat putra berumur 6-7thn beliau mulai melakukan riset dan kemudian membuat Brainking Plus. Sekarang Chandra putra sudahnya berumur 17thn, dan diterima di 3 Perguruan Tinggi ternama; UGM, UI, dan STAN. Brainking Plus sudah banyak membantu anak autis/add/adhd, terlambat bicara, terlambat berjalan. SIlahkan cari testimoninya di youtube dengan keyword Brainking Plus. Mau tanya2 ke saya juga bisa. No Contact 081388164136. Semoga info ini bermanfaat. Salam Sehat.

    ReplyDelete
  25. baca postinganmu yg ini, aku bisa agak sdkt tenang... tp nthlah mba...krn jujur aja kehamilan yg kedua inipun aku samasekali ga harepin -__-.. even ampe skr msh rada ga terima sbnrnya... bukan krn anak pertama berkebutuhan khusus, tp ada alasan lainnya sih.. Kdg kalo lg ga waras, aku sampe nyalahin Tuhan, kenapa temen2 lain yg kepengen bgt punya anak gaa dapet2 ampe skr, tp aku malah adaa lagi.. Tau sih mba itu dosa... :( Cuma memang belum bisa terima ikhlas kalo aku bkl ada anak k2 nantinya -__-.. Moga2, bisa kyk kamu ya mama Ubii...

    ReplyDelete
  26. Saya pngn punya program hamil lagi tp 10 pertanyaan Bunda Grace sama ada di otak saya dan bikin galau Bun...

    ReplyDelete
  27. Terima kasih ya ...

    href="http://obatdarahtinggitradisional.com/cara-mengobati-gastritis-kronis-paling-ampuh/">

    ReplyDelete
  28. Terharu bacanya nih, bila memiliki anak berkebutuhan khusus memang rasanya bercampur aduk ya,, tapi itu tidak lagi menjadi masalah, mohon ibu luangkan waktu baca artikel di
    Brainking Plus Membantu Perkembangan Mental dan Fisik Anak Berkebutuhan Khusus

    Semoga bermanfaat ya,, semoga niat nya tercapai..

    ReplyDelete
  29. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Psikologi. Perkembangan psikologi manusia sekarang ini harus sangat diperhatikan agar mereka tidak berkembang dengan mental yang salah. Saya memiliki beberapa tulisan sejenis mengenai psikologi yang dapat dilihat di www.ejournal.gunadarma.ac.id

    ReplyDelete

  30. Awesome blog. I enjoyed reading your articles. This is truly a great read for me.

    ReplyDelete
  31. I have bookmarked your site and I am looking forward to reading new articles. Keep up the good work.

    ReplyDelete
  32. Very nice blog and i am really very happy to visit your blog.

    ReplyDelete

  33. I am constantly surprised by the amount of information accessible on this subject.

    ReplyDelete

  34. It is always so interesting to visit your site. What a great information, thanks for sharing

    ReplyDelete

  35. I like reading a post that can make people think. Also, thank you for allowing for me to comment!

    ReplyDelete
  36. Nice information. I’ve bookmarked your site, and I’m adding your RSS feeds to my Google account to get updates instantly.

    ReplyDelete

  37. its an amazing website, I really enjoy reading your articles.

    ReplyDelete
  38. Emotions ranging from elation and optimism to anxiety and uncertainty can arise when a woman becomes pregnant after having a child with special needs. first degree sexual conduct Given the special requirements of their first kid, many parents question whether they are ready for the demands of parenting a second child. Even though every pregnancy is unique, it's crucial to approach this choice with careful preparation, encouragement, and dialogue.

    ReplyDelete

Thank you for giving your comments. Means A LOT to me. If you ask me a question in this comment section, but need answer ASAP, please poke me on my Instagram @grace.melia ^^