Ketika aku jadi ibu pengeluh...
Aku capek karena Ubii masih sering rewel. Di Jakarta ini, rasa-rasanya Ubii makin sering rewel. Pola tidur makin kacau. Pola makan juga aneh (mau lahap kalau diajak makan di luar, emang nggak tekor?)
Aku kesal karena kalau rewel, Ubii pasti maunya digendong padahal hamilku sudah besar begini. Terserah mau bilang aku manja atau apa, tapi rasanya capek banget gendong-gendong di saat perutmu sudah buncit begini. Nggak apa-apa kalau digendong sebentar bisa diam. Lhah ini? Kadang sampai 1 jam full digendong saja masih nangis. Entah apa namanya, apakah nangis apakah rewel apakah tantrum apakah apa?!
Aku kecewa karena aku sudah capek-capek masak untuk Ubii tapi dia susah banget buka mulut atau malah melepeh makanan. Padahal aku setres memikirkan bagaimana supaya berat badannya naik karena pasca operasi berat nya turun dan saat ini dia sudah tergolong punya gizi buruk. Nanti kalau ketemu orang asing atau saudara, lalu mereka tanya, "Loh Ubii kecil ya, kok kurus, gimana makannya?" kan pasti ujung-ujungnya aku, si ibu, yang disalah-salahkan. Nanti dikira aku malas menyuapi. Nanti disangka aku nggak kasih dia makan. Karena, aduh, orang-orang itu mudah sekali yah menghakimi!