Mau tau nggak rahasianya?
Jreng jreng jreng. Suami siaga daann pompa ASI cihuy adalah rahasia suksesnya!
Iyah. Jadi, karena ini anak kedua, saya sudah lebih paham celahnya. 3 tahun lalu saat saya melahirkan Kakak Ubii, juga dengan SC, saya bisa dibilang nggak punya waktu untuk memulihkan tenaga. Pasca sadar betul dari pengaruh anestesi kan sudah langsung disuruh latihan miring kanan-kiri, lalu latihan duduk, berdiri, berjalan beberapa langkah, merasakan hasrat BAK, lepas kateter, dan akhirnya ke toilet sendiri. Alhasil, rasanya ngos-ngos an. Padahal masih perlu berlatih menyusui juga kan. Menemukan posisi menyusui yang pas dengan latch on/perlekatan yang betul tuh PR binggo. Plus, newborn baby kan sering minta nenen tanpa kenal waktu. Menyusui Kakak Ubii di rumah sakit jadi nggak seindah bayangan saya. Yang ada saya malah stress karena masih capek dan nyeri tapi sudah harus miring-miring untuk menyusui Kakak Ubii yang rewel terus. Itu bikin ASI saya seret di minggu-minggu pertama. T___T
Berbekal dari kenangan agak nggak indah itulah (halah!), saya lebih well-prepared dalam melahirkan Baby Aiden.
Baca: Melahirkan Anak Kedua
Ini langkah sukses saya kemarin - ceileh:
- Mereview lagi pengalaman melahirkan Kakak Ubii (ceileh sok beudth).
- Janjian sama Adit bahwa saya akan boleh punya waktu tidur untuk memulihkan tenaga pasca melahirkan ASALKAN saya sudah punya stok ASIP (ASI Perah).
- Punya senjata andalan untuk misi ini, yaitu pompa ASI yang mudah dirakit dan digunakan.
- Siapkan pompa ASInya jauh-jauh hari supaya bisa dicuci dulu dan dipelajari cara pemakaiannya.
- Udah komplit semua, jangan malah ketinggalan nggak dibawa ke rumah atit eaa :D
Dan, senjata andalan saya itu adalah:
Memilih pompa ASI itu cocok-cocok an. Kalau saya, cocok dengan pompa ASI comfort single electric dari Philips Avent karena poin-poin unggulan berikut ini:
1. Posisi Wuenak
Say goodbye pada posisi duduk yang harus sambil nunduk-nunduk. Saya cuman tinggal duduk seperti biasa, senderan dengan nyaman, dan nggak perlu ngapa-ngapain lagi karena ASI sudah diperah oleh si pompa. ASI saya yang keluar juga akan langsung tertampung dalam botol dan nggak tumpah belepotan ke mana-mana.
2. Pengaturan Pemompaan Memaksimalkan Produksi ASI
Setelah tombol ON dinyalakan, mode stimulasi lembut secara otomatis akan bekerja menstimulasi ASI agar keluar. Setelah itu saya tinggal pencet satu dari tiga tombol pengaturan pemompaan yang saya rasa paling nyaman dan pas untuk mengalirkan ASI saya.
3. Payudara Nggak Sakit
Bantalan pemijat (massage cushion) ini lembut banget sehingga kulit payudara terasa hangat dan nyaman. Saat breast pump di-ON-kan, bantalan pemijat ini mengimitasi gerakan menyusu bayi sehingga ASI juga lebih maksimal keluar.
4. Desain Praktis dan Ringan
Desainnya ringan jadi gampang dibawa ke mana-mana termasuk ketika saya bawa ke rumah sakit. Unit dasar didesain sedimikian rupa sehingga selang bisa dililitkan di bagian bawah unit dasar. Jadi selang nggak keleleran gitu. Kalau mau memerah ASI di mobil, cukup pasang baterai saja jadi nggak ribet cari colokan.
5. No Ribet dan No Rempong
Buat tipe mama yang nggak pintar merakit-rakit macam saya, pompa ASI Philips AVENT Comfort Single Electric ini membantu banget soalnya gampil merakitnya. Sambil merem aja bisa. *SOMBONG* Hahaha. Selain itu, mudah dibersihkan juga pastinya karena printilannya nggak bejibun-bejibun amat.
6. Nyambung dengan Produk Lain
Pompa ASI ini dibikin compatible dengan produk laktasi Philips Avent yang lain yaitu botol dan storage system. Jadi simple dan nggak perlu buru-buru mencuci botolnya hehehe. *emak malas* Nanti saya mau review breast milk container nya juga, di blogpost selanjutnya yah.
Berbekal 2 senjata utama itulah, saya sukses memberikan ASI pasca melahirkan secara SC. Baby Aiden bisa minum dengan puas, saya bisa cukup istirahat untuk memulihkan tenaga, dan Adit juga jadi bisa mempererat bonding dengan anak lanang nya.
Cairan sakti ini pun jadi terminum oleh Baby Aiden dengan maksimal tanpa terbuang-buang hanya karena kami belum menemukan posisi menyusui yang pewe.
Saya SC pada 10 September 2015 dan pulang ke rumah pada 12 September 2015. Sudah dapat istirahat sehingga fresh, lancar jalan meskipun masih meringis, dan lancar ASI. But above all, saya bahagia dan jadi nggak baby blues. Ternyata memang perlu suami siaaga dan breast pump andalan.
Thank you Philips Avent!
***
Ternyata setelah saya pulang dari rumah sakit dan sudah lihai menyusui, pompa ASI ini pun toh tetap berguna karena saya masih rutin memerah ASI beberapa kali dalam sehari sampai sekarang. Ada yang nyeletuk, "Lhoh ngapain dipompa kan kamu nggak kerja (nggak bakal ninggal Aiden untuk bekerja)?" Jawaban saya selalu sama. Saya rutin memerah karena 1) Kalau hanya disusukan nggak diperah tuh rasanya payudara saya keras nggak nyaman, dan 2) Ya ninggal kerja sih mungkin enggak (atau belum), tapi kan bisa aja ninggal untuk urusan lain kaann. Jadi lebih safe rasanya kalau punya tinggalan ASIP di rumah. Itu sih jawaban pribadi saya aja dan jawaban orang awam. Hehehe.
Baca: Tips Menyimpan ASI Perah
Tapi, ternyata ada loh beberapa kelebihan memerah dengan alat pompa. Hal-hal berikut ini saya ambil dari Buku Pintar ASI dan Menyusui karya F. B Monika, seorang konselor menyusui dan La Leche League Leader.
- Menghemat tenaga ibu karena mesin pompa (elektrik) yang melakukan kerja fisik bagi ibu.
- Menghemat waktu memerah dan mendapatkan hasil perah yang lebih banyak.
- Menghemat waktu mempelajari penggunaan alat. Belajar mengoperasikan alat pompa tidak membutuhkan waktu lama dibandingkan mempelajari teknik memerah tangan.
- Lebih efektif dalam membangun produksi ASI.
Pengalaman memberi ASI memang akan selalu punya cerita nya sendiri. Gimana dengan kamu, moms? Any story you wanna share? :))
[Additional info] Karena ada cukup banyak yang nanyain harga dan beli di mana. So, here you go. Saya browsing harganya ternyata bervariasi mulai dari 1,8 - 2,2 juta. Mungkin kembali ke faktor luck atau pintar-pintar nawar (kalau belinya di toko temen, hehehe). Pompa ASI ini gampang kok ditemui di mana-mana. Di toko-toko yang menjual perlengkapan bayi biasanya ada. Kalau nggak sempat keluar, biasanya di online retail company atau online shop juga banyak.
Happy hunting, momskies! :)
[Additional info] Karena ada cukup banyak yang nanyain harga dan beli di mana. So, here you go. Saya browsing harganya ternyata bervariasi mulai dari 1,8 - 2,2 juta. Mungkin kembali ke faktor luck atau pintar-pintar nawar (kalau belinya di toko temen, hehehe). Pompa ASI ini gampang kok ditemui di mana-mana. Di toko-toko yang menjual perlengkapan bayi biasanya ada. Kalau nggak sempat keluar, biasanya di online retail company atau online shop juga banyak.
Happy hunting, momskies! :)
Love,
Arghhhhh ini pompa ASI sudah masuk whislist, tapi budgetnya >.< Arghhhhhh belum lagi beli stroller dan baby warp u.u. Belum biaya RS pas lahirin u.u *ehhh malah curcol*
ReplyDeleteAyo ayo nabung, Mba Dweedy. Enak loh ini breast pump nya. Hehehe
Deletebener banget, meski gak kerja buka berarti gak butuh mompa ASI
ReplyDeleteaku ngerasain enaknya mompa ASI saat anak kedua. tapi sayangnya gak lama *hiks*
Mak Enny, peluuukkkk :*
DeleteEnak memang kalau pompa asinya nyaman yaaa
ReplyDeleteBangeett, Mak Maya :))
Deletekasih bocoran harganya donk Mami Ubi ;)
ReplyDeleteBerkisar antara 1,8 - 2,2 juta, Mba :)
Deleteselamat atas kelahiran ananda Mam... saya dulu juga memerah ASI tapi pake yang manual
ReplyDeleteTerima kasih, Mba. Pompa ASI memang cocok-cocokan yah. Kalau aku kebetulan kurang telaten dg yang manual, hehehe.
Deletesemoga lancar terus ya mak ASI-nya, biasanya kalo anak cowok katanya rakus nenennya...gitu juga nggak baby Aiden??
ReplyDeleteIyaaa, sampai aku jadi ikut lafar teruuuss >.<
DeleteSemoga lancar Asix ya mak... aku jadi mupeng nih... dulu jamannya Kynan baru beli yang manual dan capek sih tapi alhamdulillah sukses asix juga, setuju banget kalau pompa asi itu memang cocok-cocokan
ReplyDeleteAmiinn, makasih Mak Nophi ^^
DeleteInget waktu lahiran anak pertama dulu, pake pompa asi yang tradisional dan manual. Sakitnya kemana-mana waktu memerah asi pake pompa itu
ReplyDeleteNext child cobain ini, Mak :D
Deletesukses ASIXnya yaa buat dek Aiden
ReplyDeletewah makin kesini pompa asi makin modern dan praktis ya mak, dulu aku liat punya mamaku yang dipencet-pencet alatnya, kayanya cape banget kalau dalam waktu lama pake itu, kalau punya baby nanti mau beli kaya gini juga lah hihi
ReplyDeleteSalam,
Leeviahan Blog
Teknologi makin canggih ya, Kak :)
DeleteSemangat mami ubi. Tetep konsisten beri asi pada dedek bayi ya. Aku kg lagi jd pejuang asip nih. Hehe udah nulis cerita tinggal dipublish aja.
ReplyDeleteOh iyaaa penting jaga2 ya klo kita lg keluar kan udh ada stok asi jadi aman.
Jd pgn cobain avent juga nih
Semangat juga untuk dirimu ya, Mak. Semangat untuk kita semua :*
Deleteaaaaa..jadi mauuuu,jadi lebih simpel ya mak nggak rempong. belum ngebayangin,rada bingung juga soalnya kan belum pengalaman hehehe..makasih ya mak sharingnya^^
ReplyDeleteSama-sama, Mak. Semoga ada manfaatnya :)
Deletekepinginnn punyaaaa..
ReplyDeleteNabuunnggg, boroonnggg :D
Deletecocok mak,, itu pompa electric memang bikin asiable banget .. iya bisa bikin lancar, karena kita nggak capek dan tinggal nerima hasilnya dibotol ,, mantap dah ah,,,
ReplyDeleteBisa sambil gadget-an *teuteup* Bahahaha
DeleteBekal mrospek kakak ipar yg lagi hamil. Cihuyyy!
ReplyDeleteCihuyy, semoga cocok juga untuk sang kakak ya, Mba Ratri :)
DeleteMasi di rs kah? Apa sudah dibawa k home?
ReplyDeletePhillip mang jwaraaa
Ini mompa sudah sejak di RS, Mak :D
DeleteJadi, memerah yang banyak baru diizinkan bobok cantik, ya. :D
ReplyDeleteAku mau pompa yang ini ya, Kak. :D
Yuk beli beli beliikk
Deleteaku dulu punya pompa phillips avent ini mba.. tp kmudian bbrp bln lalu aku ksh temenku, krn mikirnya ga mw punya anak lg ..;p hahaha apa daya Tuhan berkata lain.. jd tpksa deh beli lagi :D tp yg kmrn manual sih... elektrik beneran mantep jg perahannya ya... ?
ReplyDeleteHahaha. Sama, Mak kalo itu. Pas Ubii nggak nenen lagi, aku sewa-sewain breast pumpku. Balik-balik sudah agak bladus dan nggak seenak saat masih dipakai sendiri. Harusnya kita simpen aja yah :D Iya, mantap :D
Deletesempet baca tentang virus cmv yg bs nular ke baby lewat asi.. trs kok skg ksh asi ke aiden? kebetulan aq lagi galau masalah kasih asi ke baby.. igg ku positif tp igm nya negatif.. barang kali ada pencerahan buat aq mak >.<
ReplyDeletePertanyaan yang bagus, Mbak. Terima kasih ya. Jadi gini. Dulu saat aku berhenti kasih ASI ke Ubii, status CMV ku adalah positive di Antigenemia darah nya. Saat itu IgG IgM negative. Namun karena Antigenemia darah positive, dokter menyarankan untuk stop ASI saja. Nah, untuk Baby Aiden ini, tentu aku sudah cek status CMVku. Ternyata antigenemia darah dan urine negative semua. IgG dan IgM pun ajaibnya juga negative. Jadi aku diACC untuk memberi ASI pada Aiden. Perkara boleh tidaknya memberikan ASI dengan kondisi IgG CMV positive ini sebetulnya memang masih banyak diperdebatkan, Mbak. Ada dokter yang suggest untuk stop. Ada pula yang bilang monggo silakan tetap ASI. Jadi, aku kembalikan lagi pada masing-masing ibu. Teman-temanku sendiri pilihannya macam-macam. Ada yang terus menyusui, ada yang stop, dan ada pula yang ambil jalan tengah yaitu tetap memberikan ASI namun di-pasteurisasi terlebih dulu. Semoga bisa memberi cukup gambaran ya, Mak :)
DeleteMbak, ini perintilan2nya yg bersentuhan langsung dgn payudara aman kan kalo disterilkan? Pernah baca katanya kalo kebanyakan disteril bisa melar! Saya punya persis ini tapi blm pernah coba (due next month)!
ReplyDeleteHalo, Mbaaaa. Menurut pengalamanku, aman-aman aja. Selama ini aku sterilkan masih awet semua parts nya, nggak ada yang melar atau apa. Due date nya bulan depan? Semoga dilancarkan yah ^^
DeleteHalo mba pernah coba spectra 9+ ? Enakan mana ya sama avent? Soalnya aku nyoba bp avent manual asinya gak keluar sama sekali.. ����
ReplyDeleteHalo mba Lingga! Sorry banget baru balas. Aku belum pernah coba Spectra 9+ nih, jadi gak bisa compare. Pernahnya coba Medela, selain Avent. Ini aku Avent electric, Mba. Enak sih dipakenya, IMHO ya. :)
DeleteMba sekali mompa dpt brp ml y mba? Plis respon yah mba..sy pk yg manual, n kpikiran nbung utk bli yg elektrik.
ReplyDeleteDulu pas masih masa ASIX, sekali mompa PD kanan-kiri kayaknya bisa dapet 200an, kurang lebih. Kalo ga salah inget ya. Hehehe. Sekarang sudah jarang banget mompa, kecuali kalo lagi ninggal anak ke luar kota. Sekarang udah gak sebanyak dulu. Recommended kok, Mba. Jadi gak pegel mompa-mompa sendiri. Heuheuheu :)
DeleteMb berisik ga pompa avent nya ?
ReplyDeleteMba gesii, mau nanya selain produk ini pernah nyoba produk lainnya juga ga?
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete