Para ibu yang bekerja di luar rumah tapi masih dalam masa menyusui pasti sudah akrab dengan yang namanya ASIP alias ASI perah. Menyusui sudah gape, memerah ASI sudah lihai, ASI lancar jaya, jadi peer selanjutnya adalah menyimpan ASI perah dengan cara yang benar supaya gizi dalam ASI terjaga kandungannya.
Walaupun saya bukan working mother, saya rutin memerah ASI untuk melancarkan produksi ASI saya. Sekaligus supaya ayem dan nggak kalang kabut kalau-kalau saya harus bepergian tanpa Baby Aiden. So, saya ingin berbagi tentang tips menyimpan ASI perah.
Berikut panduan menyimpan ASI perah menurut IBCLC (International Board Certified Lactation Consultant):
- Jangan terlalu lama meletakkan ASI perah dalam suhu ruangan karena suhu ruangan yang panas bisa menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Batas toleransi ASI perah di suhu ruangan adalah 3-4 jam saja.
- Kalau meletakkan ASI perah di dalam kulkas, taruhlah di dalam. Jangan di pintu kulkasnya karena suhu di pintu kulkas itu nggak stabil. Ya kan sering dibuka-ditutup gitu. Ketahanan ASI perah di dalam kulkas adalah 3 hari.
- Kalau menyimpan ASI perah di dalam freezer, taruh juga di dalam. Jangan di pintu freezernya supaya ASI beku nggak menjalin kontak langsung dengan udara panas. Ketahanan ASI perah di dalam freezer adalah 3 bulan dan bisa optimal sampai 6 bulan. Paling maksimalnya adalah 12 bulan.
Supaya mudah diingat, berikut tabel panduan penyimpanan ASI perah. Kalau yang ini menurut LLL (La Leche League). Ini versi simple nya saja. Kalau yang lengkap akan ada keterangan suhu nya juga.
Kadang-kadang hasil perahan ASI saya nggak sampai satu botol, tapi hanya tiga perempat nya. Kalau memompa nya sambil buru-buru cuman supaya payudara nggak kemeng aja, biasanya cuma setengah botol. Saya suka sayang membekukan ASI perah yang isinya hanya sedikit atau nggak penuh. Sayang tempat ASI perahnya dan sayang makan tempat di freezer nya. Jadi, saya suka mencampur perahan ASI saya dengan perahan ASI selanjutnya, supaya botolnya penuh sekalian.
Misalnya, biasanya saya memerah ASI pertama kali adalah pagi hari sekitar pukul 7. Sesi pumping selanjutnya biasanya siang-siang sebelum jam makan siang. Kalau hasil pumping pagi saya belum sampai memenuhi botol, saya bakalan campur dengan hasil pumping siang. Berapa cc banyaknya, ya tergantung. Pokoknya fleksibel sampai wadah penuh saja.
Itu boleh banget kok. Tapi, jangan main campur saja. Tetap ada aturannya supaya kandungan ASI perahnya terjaga.
- ASI perah yang boleh dijadikan satu/dicampur (seperti saya) adalah hasil perahan dalam kurun waktu 24 jam. Jadi boleh banget kalau saya campur pumping-an siang ke pumping-an pagi kan. Makanya penting sekali untuk selalu mencatat tanggal dan jam pumping kita.
- Jangan langsung mencampur ASI perah fresh dengan ASI perah yang sudah ada di dalam kulkas. Kan ASI yang baru diperah suhunya berbeda dengan ASI perah di dalam kulkas. Jadi harus disamakan dulu suhunya. Masukkan hasil perahan ke dalam kulkas dulu. Setelah dingin, baru boleh dicampur.
- Jangan langsung membekukan/memasukkan hasil perah fresh ke dalam freezer karena perubahan suhu nya akan terlalu drastis. Perubahan suhu sedrastis itu bisa merusak kandungan ASI. Dinginkan secara bertahap. Jadi, ASI perah segar dimasukkan dulu ke dalam kulkas. Setelah dingin, baru dinaikkan ke freezer.
*Note*
Karena penting untuk selalu mencatat tanggal dan jam ASI perah, letakkan pen atau pensil di dekat kulkas jadi tiap mau mencatat nggak perlu ribet cari alat tulis dulu. Jangan salah loh, bolpen itu barang yang sering banget ketelingsut. Apa di rumah saya doank ya? Hehehe.
Ngomong-ngomong tentang botol/wadah penyimpanan ASI perah, ternyata kita nggak bisa menyimpan ASI perah di sembarang wadah. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh wadah ASI perah. Misalnya, wadah ASI perah sebaiknya nggak berbahan besi antikarat karena bisa mempengaruhi kandungan ASI. Dan, ada beberapa syarat lainnya.
Saya share tentang wadah menyimpan ASI perah di blogpost selanjutnya ya. Tungguiiinn :))
Atau, kalau kepengin tau A-Z tentang ASI, bisa baca buku karangan teman saya, F. B Monika yang akrab saya panggil teh Monik. Judul bukunya: Buku Pintar ASI dan Menyusui. Bukunya pernah saya ulas di blog ini.
Baca: Review Buku Pintar ASI dan Menyusui
Atau, kalau kepengin tau A-Z tentang ASI, bisa baca buku karangan teman saya, F. B Monika yang akrab saya panggil teh Monik. Judul bukunya: Buku Pintar ASI dan Menyusui. Bukunya pernah saya ulas di blog ini.
Baca: Review Buku Pintar ASI dan Menyusui
Happy pumping, moms!
Dulu, waktu saya pumping, hanya bisa setengah botol juga Mak.. :( pengennya sih bisa penuh satu botol. Jadi banyak persediannya buat dede bayi.
ReplyDeletePoin ini nih Mak yang sering saya lupakan :(
ReplyDeleteJangan langsung membekukan/memasukkan hasil perah fresh ke dalam freezer karena perubahan suhu nya akan terlalu drastis
Terus semangat Mama Ubie... Semoga lancar terus ASI nya.
ReplyDeletenoted.. baru tau kalau ASI fresh gak boleh langsung masuk freezer *beneran*
ReplyDeleteSippp..makasih sharingnya mak,saya simpen dulu di memori,nanti kl lupa tiggal maen kesini hehe
ReplyDeleteterimakasih tips-tipsnya mami ubii, salam kenal :)
ReplyDeleteOh gitu yah jadi kalau asi fresh belum boleh masuk freezer dulu?
ReplyDeleteAku dulu juga rajin pumping, mak Ges, pas habis melahirkan arya. Secara ngajar di dua sekolah sampai maghrib. Meskipun kejar tayang sih. Hahaha..
ReplyDeleteHabis gini, siap2 pumping lg dan siapin belajar lg buat pumping :)
Kangen menyusui lagi. Kangen pumping lagi. Kangen punya anak bayi lagi. Tapi belum pingin hamil. *lohh* :)))
ReplyDeleteNice info, nambah informasi besok kalau udah bini saya bisa kasih tips ini :)
ReplyDeleteAnakku wis dua mbak...cukup.... Tp tipsnya oke.... Buat para ponakan ato sodara klo pas pada lairan. Ato klo anak2 dah pada ber baby...? Ha..ha, nenek2 donk :-)
ReplyDeleteAku coba nyari bukunya di online dulu, ya. Aku kayaknya cuti melahirkan uma 3 bulan. Slebihnya perlu berjuang ASIP.
ReplyDelete*Noted* bahan pelajaran aku nih ^^
ReplyDeleteMohon izin share ya bund 😊😊
ReplyDeleteAsip yg dikulkas trus dicampur sm asip berikutnya abis itu difreezerkan nggak bund?
ReplyDeletebun mau tanya, kalau 2 kantong asi beku boleh dijadikan 1 botol gak ?
ReplyDeleteTerimakasih kak untuk tips diatas sangat bermanfaat sekali. Part menyimpan dan pemberian ASIP ini harus benar-benar dipahami busui agar kualitas ASI tetap terjaga untuk si kecil. Berikut saya juga ada artikel tentaang cara menyimpan ASI Perah yang benar. Baca yuk!
ReplyDeletehttps://mamabear.co.id/daya-tahan-asi-perah/