Setelah melahirkan Baby Aiden, seperti ibu-ibu pada umumnya, saya menagih buku kesehatan untuk Baby Aiden. Mungkin sebutannya bisa beda-beda yah. Ada yang menyebut buku kesehatan, buku imunisasi, KMS (Kartu Menuju Sehat), dan lain-lain.
Sayangnya, buku kesehatan bayi di rumah sakit sedang habis dan sedang dalam proses cetak. Sebagai gantinya, perawat dan dokter meminta saya menggunakan buku kehamilan saya saja. Memang, buku kehamilan saya juga dilengkapi dengan beberapa halaman untuk mencatat data anak. Tapi, menurut saya (yang rempong ini), catatan imunisasi nya kurang lengkap karena tampilannya sederhana banget dan belum disesuaikan dengan panduan imunisasi IDAI yang terbaru. Jadi saya agak malas menggunakan buku kehamilan saya untuk mencatat kesehatan Baby Aiden.
Modalnya sih cuma buku tulis saja. Murah meriah kok. Sama modal niat. Ini yang paling penting kayaknya. Hihihi. Buku tulis yang saya pakai malah bukan buku tulis baru, karena pas nggak punya dan malas beli. Comot buku uang belanja yang baru dipakai dua lembar lalu bolong nggak rajin nyatet uang belanja lagi. Hahaha.
Yang saya isikan dalam buku imunisasi Baby Aiden itu nyontek dari buku kesehatan milik Kakak Ubii. Hehehe. Ada apa saja?
Data Kelahiran
Di bagian awal buku kesehatan ini saya mencatat informasi dasar tentang kelahiran Baby Aiden mulai dari tanggal lahir, jam lahir, berat badan lahir, panjang badan lahir, lingkar kepala, cara persalinan, rumah sakit tempat saya melahirkan, nama obsgyn yang membantu jalannya persalinan, dan nama dokter anak yang menangani Baby Aiden segera setelah dilahirkan.
Lalu di bagian bawah saya tempelin foto Baby Aiden. Foto sisa selapanan nih. Hehehe. Kan sayang kalau dibuang.
Data Antropometri
Saya bikin tabel di bagian ini untuk mencatat record berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas Baby Aiden.
Penting loh untuk mencatat record ini supaya kita bisa memantau apakah pertumbuhan anak sudah baik/sesuai atau belum. Kalau sudah, puji syukur banget. Kalau belum, kan kita bisa segera mencari tahu kemungkinan-kemungkinan penyebabnya.
Dulu saya pernah menuliskan kemungkinan-kemungkinan penyebab berat badan anak stuck.
Data Imunisasi
Di buku kesehatan bagian ini saya menaruh segala macam hal yang berkaitan dengan imunisasi. Di bagian awal saya membuat tabel imunisasi yang berisi vaksin, nama vaksin, tanggal pemberian vaksin, dan anjuran waktu pemberian vaksin sesuai panduan IDAI yang terbaru. Ada yang kelewatan sih. Saya kelupaan bikin kolom untuk tanda tangan dokter/petugas yang memberikan vaksin. Hehehe.
Kemudian saya juga menempel panduan imunisasi dari IDAI yang terbaru, yaitu tahun 2014. Silakan googling. Banyak banget kok. Lalu tinggal download dan print deh.
Terakhir ada halaman untuk menempelkan stiker merk/nama vaksin. Udah kayak koleksi stiker aja nih. Hihihi.
Jangan lupa yah untuk selalu menengok jadwal kapan harus memberikan imunisasi pada anak dan imunisasi jenis apa. Imunisasi-imunisasi tambahan yang belum tercover oleh pemerintah juga sangat penting lho untuk tetap diberikan pada anak. Nggak apa-apa lah keluar uang untuk imunisasi sedikit daripada nanti harus keluar uang untuk biaya pengobatan. Sedikit cerita saja ya. Saya punya teman yang nggak memberikan imunisasi Rotavirus pada anaknya. Alasannya karena vaksin Rotateq atau Rotarix bukan jenis vaksin yang disubsidi pemerintah, sehingga ia berpikir bahwa berarti imunisasi Rotavirus itu nggak penting dan ia sayang keluar uang untuk vaksin (Harga vaksin Rotavirus kurang lebih 300 ribuan). Apesnya si anak betulan terserang diare akibat rotavirus sehingga harus dirawat di rumah sakit. Malah jadi keluar uang lebih banyak daripada 'sekedar' vaksin kan. Dan.. sedihnya tuh nggak main-main kalau melihat anak tercinta dirawat di rumah sakit.. So, please do and support vaccination yah, moms!
Jujur, saya miris banget kalau ada orangtua yang emoh mengeluarkan uang untuk menunjang kesehatan anak, padahal gadget nya keluaran terbaru dan gaya hidupnya mentereng. *___*
Untuk imunisasi Rotavirus sendiri, ada tenggat waktu nya lho. Please googling supaya nggak terlambat.
Hasil-Hasil Screening
Karena riwayat Kakak Ubii yang lahir dengan berbagai macam gangguan kesehatan akibat infeksi Rubella kongenital, saya jadi menyadari pentingnya melakukan screening atau deteksi dini untuk Baby Aiden.
Ini sebagai upaya preventif saja sih. Karena prinsipnya deteksi dini selalu lebih baik karena jika ada sesuatu, penanganan nya pun bisa sedini mungkin juga.
Daripada hasil-hasil screening tercecer ke mana-mana, lebih baik saya kumpulkan menjadi satu dan tempelkan di buku kesehatan Baby Aiden ini. Ada hasil screening OAE, tiroid, dan CMV. Juga pemeriksaan hematologi lengkap dan golongan darah.
***
Karena halaman nya masih sisa banyak banget, jadi saya manfaatkan juga untuk mencatat informasi penting dari dokter anak Baby Aiden seperti misalnya anjuran-anjuran dan jadwal kontrol/imunisasi selanjutnya.
Ini salah satu anjuran yang pernah saya catat, yaitu agar saya mengkonsumsi penambah darah karena saat hamil hemoglobin saya mepet di batas bawah. Ada juga reminder untuk meminta zat besi pada dokter anak untuk diberikan pada Baby Aiden saat ia sudah berusia enam bulan kelak.
Sebetulnya ada yang kurang dari buku ini. Saya belum melengkapi nya dengan growth chart anak laki-laki. Dari kemarin mau download dan print tapi batal melulu. HALASAAANNN!
Kira-kira apa lagi yah yang perlu dimasukkan dalam buku kesehatan anak? Ada yang kurang belum saya tambahkan? Kalau ada, please tell me yah. Mari belajar bersama.
^__^
Wah bener2 memanfaatkan barang yg ada aja yaah mami Ubii..
ReplyDeletedrpd nunggu2 dapet buku yg baru proses cetak itu..
Semoga sehat2 selalu yaaa Baby Aiden dan juga kakak Ubi ^^
jadi inget ada temen yang abis imunisasi anaknya tapi lupa nyatet, jadi dia ga tahu itu imunisasi yang apa. dilema deh kalau dobel2 nantinya, mak. :')
ReplyDeleteKreatif mami Ubii , sun sayang buat Aiden..
ReplyDeleteSaya sih bikin sendiro dlm binder khusus anak saya mulai dr masa hamil. Kdnh suka dibuka2 buat flash back memory cieeee hahahahah
ReplyDeletesippp....buat bekal nanti^^
ReplyDeletekalau dicatet gini lebih enak rasanya,kalo lupa bisa buka2 kagi catatannya..kreatif mak^^
Rajiiin nyaaaaahhhhh
ReplyDeleteAku juga jadi mupeng bikin buat Aisha hahaha
Mami Geai terima order bikin ginian? Hehehe
kreatif banget mami ubii... mending kita yang nyatet ya, karena bisa baca.. buku kesehatan anak saya ditulisin ama dokternya.. hasilnya sekarang bacanya mesti nyureng-nyureng gak ngerti karena hurufnya keriting semua :(
ReplyDeleteehheee mami ubiii kreatiff bingitt lho.. hhee
ReplyDeleteKreatif mak ges ^^
ReplyDeleteiya, kartu imunisasi yg dikasih gk update miubi...
ReplyDeletejd mending biiin sndiri kyak gini ja ya miubi, sipsip
Sepakat, aku juga pro banget sama imunisasi. Mending ngirit pke gadget lama ketimbang eman2 buat imunisasi anak. Luna masih PR belum dikasih Thypoid dan Varisela nih.. Ohya, bisa juga di buku dikasih biaya imunisasi & RS / dokter tempat dia imunisasi. Siapa tau besok ditanya sm temen, trus bisa buat compare juga antar RS.
ReplyDeletemba, kamu dpt dr mana stiker2 vaksinnya?kreatif juga nih.. buku imunisasi anakku g pertama semua udh ditulis ama dokternya, jd aku ga kepikiran nulis juga utk aku sendiri... emg sih ujung2nya jd lupa kpn Fylly hrs imunisasi selanjutnya -__-
ReplyDeletePake www.MedicTrust.com :D
ReplyDeletekreatif mami ubii :)
ReplyDeletetak ada rotan akarpun jadi
tak ada buku kesehatan dari rumah sakit, buku bekas pun bisa dibuat sebagai buku kesehatan anak :)
Boleh nih diiru
ReplyDeleteAku gak kepikiran bikin buku kesehatan anak >.< waduhhhhhh
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya yang sangat penting izin shared buat belajar di rumah
ReplyDeletebagus ini sis.
ReplyDeleteJd pengen buat utk si lil Nc.
Tp masa ya sdh 2.5 baru buat yaaa :p
I hope there will be more of this type of publication.
ReplyDelete