Beberapa teman saya ada yang menjalani LDR alias long distance relationship dengan suami mereka. Eh, nggak cuma beberapa dink. Cukup banyak malah. Baik itu teman dari komunitas blogger, parenting, atau Rumah Ramah Rubella. Dan, tiap kali kenal teman baru yang LDR-an dengan suaminya, saya selalu membatin, "Wuidih, hebat. Kok bisa ya. Aku sih mana mungkin mau ditinggal."
Tapi oh tapi, lagi-lagi Yang Maha Kuasa menunjukkan selera humor-Nya yang luar biasa. Akhirnya saya ketiban juga keharusan LDR dengan Adit. Cuman Jakarta-Jogja sih, tapi tetap saja saya nangis bombay mewek manja tuh. Lhah, kalo emang nggak bisa LDR, kenapa nggak ikut aja?
Hmmm, mau tau kenapa? [Disclaimer] tulisan ini nggak ada manfaatnya sama sekali. Ini murni curhat mami-mami alay yang lagi galau. Titik.