Curhat alert. Hehehe. Kali ini tentang pacaran dengan suami. Menurut kalian, pacaran dengan suami itu penting nggak sih? Buat saya dan Adit, itu penting banget nget nget. Definisi pacaran di sini ya berduaan, doing anything only the two of us. Nggak perlu harus jalan-jalan atau nonton atau anything fancy lain nya. Nonton serial Friends marathon berdua di kamar sambil ngemil lidi pedes juga buat kami udah pacaran.
Tapiiiiiii, kalau sedang ada rezeki dan pas bisa nitip anak-anak lumayan lama, boleh dong pacaran nya lebih fancy dan terencana. Hehehe.
Kemarin saya sempat galau karena bakal LDR-an sama Adit. Ya, walaupun LDR-an nya nggak jauh, tetap saja itu sempat bikin saya galau. Ndilalahnya, sebelum LDR-an itu hubungan kami juga rada anyep. Ngobrol nggak sesering biasanya karena Adit sibuk mengurus persiapan pindahan kerja dan endebrew-endebrew nya.
Terus saya nyeletuk, "Duh, sebelum kamu pergi, bisa nggak sih kita staycation dulu berduaan..."
Alhamdulillaaah, Adit ternyata mikir hal yang sama. Apalagi tanggal 13 Januari kemarin adalah anniversary kami. Momen nya pas banget kan buat pacaran. Jadi, kami langsung izin ke mertua untuk menitipkan anak-anak di rumah mertua beserta satu ART kami. Walau ada ART di rumah, tapi kan rasanya lebih tenang kalau ada yang mengawasi, yaitu Eyang. Dan, puji Tuhan banget, mertua nggak keberatan asalkan saya punya stok ASI perah yang cukup untuk Adik Aiden.
Baca: Tips Menyimpan ASI Perah
So, cuss! Akhirnya kami staycation dari Jumat sampai Minggu. Di mana? Di Jogja juga sih, nggak jauh-jauh. Hahahahahahahahaha. Kebetulan dulu Adit pernah bekerja di sebuah villa and hotel agency, jadi kami bisa dapat diskon yang lumayan kalau mau check in. Rezeki memang bisa berupa diskon yah. LOL.
Sebelum kami berangkat staycation, kami sudah sepakat untuk yuk ngobrol yang asyik-asyik aja. Ngobrol masa lalu (halah), film, musik, gosipin orang (LOL), jokes, atau apa pun tanpa perlu bahas anak-anak. Soalnya in daily basis, kami sudah selalu ngobrol tentang anak-anak. Terutama tentang Kakak Ubii, ikhtiar kesehatan nya, dan masa depan nya kelak. Tentang Adik Aiden dan wacana memasukkan nya ke daycare karena ART kami mau resign (lagi). Dan itu memusingkan banget.
Baca: Balada Asisten Rumah Tangga
Baca: Balada Asisten Rumah Tangga
We just needed a time off, freeing our mind from all those heavy thoughts. Tapi, tentu saja, kesepakatan itu selalu saya langgar. Seperti misalnya tiba-tiba di tengah makan, saya nyeletuk aja tentang wacana ini itu untuk anak-anak yang bikin kami diam dan mikir. Adit harus mengingatkan saya berulang kali, cmon it is our time, value it, and let's just have fun dan saya pun mengalihkan topik.
Selain janjian ngobrolin yang asyik-asyik, kami juga janjian untuk dress up. Biasanya kan saya cuma berkostum kebangsaan daster di rumah. Atau mentoknya legging dan kaos with no make up kalau mengantar dan menemani Kakak Ubii fisioterapi. Adit sudah jarang liat saya pakai baju bagusan dan saya juga udah bosan liat dia pakai kaos bluwek terus di rumah. So, it was the deal. Rasanya deg-deg an saat milih-milih baju. Rasanya beda saat liat Adit pakai kostum lain selain kaos bluwek andalan nya, ya walaupun dia tetap pakai kaos saat dating kemarin -__-
Ada satu lagi kesepakatan kami, yaitu saat staycation, kami harus being in our best selves with our best behavior and attitude. Nggak boleh ngomel-ngomel (saya terutama). Nggak boleh dikit-dikit ngecek notif kerjaan di hape. Dan lain-lain. Saya ngerasa kayak putri raja karena Adit jadi sweet banget. Saat makan malam dia menyorongkan kursi saya. Hal itu nggak penting sih dan saya juga nggak minta digituin. But, once in a while diperlakukan kayak gitu, rasanya seneng juga. Dan yang paling beda, Adit yang bayar pesanan ke kasir. Soalnya biasanya kalau sama anak-anak, Adit cuma kasih dompet lalu saya yang ke kasir sementara dia cus ke mobil untuk mendudukkan Kakak Ubii di carseat. Rasanya jadi kayak ditraktir pacar. Hehehe.
Saat kami staycation itu, wong ya cuman di Jogja-Jogja aja, jadi kami juga nggak melakukan agenda yang lain daripada yang lain layaknya orang yang lagi liburan. Awalnya tercetus ide mau ke pantai atau ke candi, tapi mendadak kami berdua males bangun pagi. Atau males panas-panas. Akhirnya kami ended up makan di warung mie ayam favorit kami dulu, makan mie ayam ceker dan haha-hihi. Setelah itu, kami berakhir di griya pijat refleksi dan pijat selama dua jam. Berasa tua banget pacaran cuman pijet doank. Hahaha.
Yang paling bikin saya nyadar bahwa Adit berusaha menyenangkan saya adalah dikit-dikit dia nawarin, "Mi, mau kufotoin nggak?" atau "Mi, foto di situ, lantai nya bagus." Padahal biasanya kalau saya minta difotoin, dia suka malas-malasan. Kalau biasanya saya minta difoto berulang kali, dia suka komen, "Hah, lagi?" ZZZ.
Lalu, ngapain lagi saya kemarin? Ada satu agenda yang buat saya dan Adit asyik banget. Kami menamainya The Moment of Truth. Masing-masing kami bikin list pertanyaan di kertas untuk pasangan lalu ditukar untuk diisi. Jadi saya bikin pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab Adit dan begitu pun sebaliknya. Pertanyaan-pertanyaan nya nggak penting-penting tapi ini cukup mengakomodasi kejujuran kami. Berikut contoh pertanyaan-pertanyaan yang saya bikin. Kasih sneak peek pertanyaan nya aja, nggak saya fotoin lembaran yang udah ada jawabannya. Malu lah. Hahaha.
Love,
Ini yang kata Adit lantainya bagus. LOL. |
Lalu, ngapain lagi saya kemarin? Ada satu agenda yang buat saya dan Adit asyik banget. Kami menamainya The Moment of Truth. Masing-masing kami bikin list pertanyaan di kertas untuk pasangan lalu ditukar untuk diisi. Jadi saya bikin pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab Adit dan begitu pun sebaliknya. Pertanyaan-pertanyaan nya nggak penting-penting tapi ini cukup mengakomodasi kejujuran kami. Berikut contoh pertanyaan-pertanyaan yang saya bikin. Kasih sneak peek pertanyaan nya aja, nggak saya fotoin lembaran yang udah ada jawabannya. Malu lah. Hahaha.
- Menurutmu aku perlu kurusan dikit nggak? (LOL!)
- Menurutmu aku paling cantik pas momen apa? (Hahaha, tipikal cewek alay banget yes)
- Sifatku yang mana yang paling gak kamu suka?
Dan ini beberapa contoh pertanyaan yang dibikin Adit:
- Describe me in 3 adjectives!
- Kalau punya duit banyak pengen liburan ke mana?
- Aku paling sweet kalo pas ngapain?
Dari semua agenda staycation kami kemarin (yang kebanyakan cuman makan dan tiduran sambil nonton TV di hotel), kayaknya The Moment of Truth ini yang paling mengena. Ada ngakak nya, ada romantis nya, ada malu-malu kucing nya, dan ada terhenyak (lalu jadi pengen evaluasi diri) nya.
Buat saya dan Adit, pacaran sama suami itu penting. Karena buat kami, kami butuh waktu untuk menjadi diri kami sendiri. Jadi Grace dan Adit as a person, not as a parent. Waktu di mana kami ngobrol dan mencoba mengenal diri kami sendiri lebih baik lagi. Dan tentu saja, waktu di mana kami bisa menyegarkan hati dan pikiran. Saya bersyukur sekali karena keluarga besar kami sependapat dengan ini. Bersyukur karena mereka mau menerima saat kami menitipkan anak-anak sesekali waktu.
Jujur, dulu saat kami masih di masa-masa awal mencoba berdamai dengan kondisi Kakak Ubii, kami sering sekali berantem. Saling mengeluh, menyalahkan, dan saling mencari kekurangan sebagai bentuk kemarahan dan frustrasi kami. Sampai akhirnya berantem itu sudah makin sering dan membahayakan keluarga kecil kami.
Baca: Berdamai Dengan Peran Ibu dan Ketika Aku Jadi Ibu Pengeluh
Akhirnya, kami berdua ikut hipnoterapi pasangan. Ada 8 sesi, masing-masing dari kami ikut 4 sesi bergantian. Salah satu hal yang paling mengena dan berusaha kami jalani adalah pesan terapis bahwa yang namanya pasangan suami istri itu butuh stress management yang baik. Stress management yang baik itu salah satunya ya dengan menjadi diri sendiri dan punya me-time berdua, pacaran. So, that's another reason kenapa buat saya dan Adit pacaran berdua itu penting dan harus selalu diusahakan. Entah dengan jalan ke luar atau sekedar berduaan makan soto di warung dekat rumah curi-curi waktu saat anak-anak tidur siang.
Baca: Berdamai Dengan Peran Ibu dan Ketika Aku Jadi Ibu Pengeluh
Akhirnya, kami berdua ikut hipnoterapi pasangan. Ada 8 sesi, masing-masing dari kami ikut 4 sesi bergantian. Salah satu hal yang paling mengena dan berusaha kami jalani adalah pesan terapis bahwa yang namanya pasangan suami istri itu butuh stress management yang baik. Stress management yang baik itu salah satunya ya dengan menjadi diri sendiri dan punya me-time berdua, pacaran. So, that's another reason kenapa buat saya dan Adit pacaran berdua itu penting dan harus selalu diusahakan. Entah dengan jalan ke luar atau sekedar berduaan makan soto di warung dekat rumah curi-curi waktu saat anak-anak tidur siang.
Gimana dengan kalian, moms? Pacaran dengan suami, penting nggak sih? Paling suka melakukan kegiatan seru apa saat pacaran berdua dengan suami?
Share yuukkk ^___^
Love,
aih romantis sekali siiih Mami Kitty dan Papi RockNRoll :') Semoga langgeng terus sampai tua ya. Btw, tattoonya Papi RockNroll kece! #teteup
ReplyDeletesweeeetttttt....
ReplyDeletesemanis kamu yeee :D
Deleteaksesoris anak perempuan Mapemall.com
aksesoris gelang Mapemall.com
he he..istriku juga sering bilang...mas mau ku fotoin nggak....,
ReplyDeletekeep happy blogging always, salam dari makassar - banjarbaru :-)
Mamiiiiiii... itu hotel di jln sangaji yaaa?hihi... udah fresh lg dong abis pacaran!
ReplyDeletethis is exactly what I need! hehehe
ReplyDeleteaku sama suami pacarannya cuma keluar malem paling pol dua jam. acaranya paling belanja terus cari makan murah.. (Thank God It's Salatiga)
udahh itu aja udah alhamdulillah :D
Jadi pengin anniversary-an besok jalan keluar berdua sama suami. Tapi... mosok ya tega ninggal Luna ngrayain ultahnya sendiri. Nasib anniversary bareng sama ultah anak.
ReplyDeleteAku sama suami sudah beberapa kali ngrencanain pergi berdua. Tapi selaluuu aja gagal, karena aku yang nggak bisa ninggalin anak-anak..hehe..
ReplyDeleteSo sweet sekali.. Pengen juga sih mb gitu. Tapi tetep sering kepikiran anak2. Paling klo anak2 di sekolah aja bisa pergi berdua ma suami.. Kakek&Neneknya sdh sepuh...
ReplyDeletetoss sepakat banget sama postingan yang ini. Pacaran dengan suami penting banget untuk tetep menghangatkan hubungan.
ReplyDeleteaku juga sering curi-curi waktu berduan sama suami. Kalau ga sempat ke hotel, biasanya anak2 tak titipin ke rumah eyangnya dan kami berduaan di rumah hehe..
Seneng deh kalau akhirnya bisa 'pacaran' lagi ama suami ya. Aku sudah agendain jalan berduan ama suami dalam waktu dekat. Senang membaca ceritanya mba :)
ReplyDeleteSayang aku belom bersuami *Lol*
ReplyDeletePacaran kalo sdh sah itu tenangggg
ReplyDeletepenting siiiiihhhh.. tapi tapi tapi suka gak tega ninggalin si Bocah.. ato kalopun tega, si Bocah maksa maksa pengen ngikut :P jadinya ya gak tega lagi.. hahahahaha
ReplyDeleteakkk, kalian so sweet banget. suamiku sama kaya adit, kalo diminta tolong foto suka ogah ogahan. padahal apa salahnya gitu tinggal jepret jepret aja *maksa
ReplyDeleteso swit banget mak grace,,
ReplyDeleteAduh, aku berkaca-kaca bacanya..
ReplyDeletePacaran dengan suami pernah, pinjem istilah mak ges ya staycation :D bertiga sih sebenarnya, karena nggak ada sodara mo dititipin Atharnya. tapi tetep kami have fun heheh. Athar udah tidur, kami ngobrol di teras villa, ngomongin apa aja..
Setuju mak, kalo pacaran ma suami emang perlu. Nggak perlu ke eropah ya mak, dalam kota aja dah cukup hehehehe
Abang kayak Adit sukak kali kasih dompet sewaktu jalan dan saya yang bayar ke kasir heheheh
Langgeng selalu ya maak :*
Alhamdulillah masih pacaran terus ini mbak (alias belum punya momongan) hehehe 😳
ReplyDeleteSemoga diberi kelancaran untuk ldr-nya 😁
Aku udah lama gak pacaran ma Pai nih >.< masih menyesuaikan diri dulu jadi orangtua
ReplyDeleteMbak Gesss sweet banget sih bacanya *.* Aku juga mau begini kalo udah jadi orang tua. :')
ReplyDeleteMami ubii.. Inspiratif banget nih.. Baiklah ini salah satu proposalku buat my lovely.. Mau juga pacaran kayak mami ubii..
ReplyDeleteMami ubii.. Inspiratif banget nih.. Baiklah ini salah satu proposalku buat my lovely.. Mau juga pacaran kayak mami ubii..
ReplyDeleteTerimakasih atas informasinya. Silahkan berkunjung ke blog saya dan baca artikel yang berjudul Belum Ingin Menikah Gak Ada Gunanya Pacaran
ReplyDeleteSeneng banget baca bagian ini... ijin share ya mami ubi...
ReplyDeletePacaran setelah nikah emang enak soalnya bisa "total" hahaha
ReplyDeleteWahh...suka bgt baca blog nya mba...
ReplyDeleteBnyk menginspirasi, kadang byk yg ga terpikirkan..ternyata gini toh...
Hoho
Terutama pacaran ama suami, sbnrnya pgn bgt, tp baby takut g bs ditinggal...
Wahh...suka bgt baca blog nya mba...
ReplyDeleteBnyk menginspirasi, kadang byk yg ga terpikirkan..ternyata gini toh...
Hoho
Terutama pacaran ama suami, sbnrnya pgn bgt, tp baby takut g bs ditinggal...
Kurang lebih sama mami, awal menikah ak pikir bakalan rasa pacaran terus berhubung pas pacaran ldr. Tp hbs nikah juga ttp ldr...pagi kerja beda kota balik rumah udh malem dan udah capee. Gtu aja terus. Beruntung klo sabtu smpetin ngedate. Sebatas ngemol. Makan dan ntn. Hehehe.
ReplyDeleteAku juga pengen pacaran lagi, pernah tapi udah lamaaa sekali..mami kalo bisa ceritain lagi dong soal hipnoteraphy pernikahannya.mereka psikolog, konsultan pernikahan atau apa ya? .looks like i need that too. hehehe
ReplyDeleteSenadainya saya dan istri bisa seperti itu mbak :)
ReplyDelete