Stimulasi Bayi 3 Bulan

Yes, I realized that this is super late post. Baby Aiden sekarang sudah 5 bulan, tapi saya baru publish postingan ini sekarang. Ihiks. Maapkeun. 

Di bulan ke-3 usia Baby Aiden, saya sudah lebih bereksplorasi dalam memberinya stimulasi. Saya sudah mulai memanfaatkan air dan waterbeads. Tapi, sifatnya masih sekedar mengenalkan dan melihat reaksinya saja. Nggak ada target sama sekali.

So, ngapain saja saya dan Baby Aiden di usia 3 bulan kemarin?

Fakta Bayi 3 Bulan:

Total durasi tidurnya dalam satu hari adalah 15 jam.

Bayi sudah lebih aktif dari biasanya. Kepala dan leher nya sudah semakin kuat sehingga bayi sudah mulai bisa berguling (tengkurap-telentang-tengkurap-telentang). Di usia nya yang ke-3 bulan, Baby Aiden belum bisa berguling sih. Tapi, di usia ini, ia sudah bisa tengkurap sendiri.

Mereka sudah babbling dengan lebih konsisten.

Kemampuan visual mereka juga sudah lebih baik. Mereka sudah makin lihai mengikuti objek yang kita gerakkan.

Eye-contact semakin terbentuk.

Sadar nggak sih, mereka juga mulai kelihatan menikmati perjalanan di dalam mobil. Baby Aiden pun hampir selalu anteng saat naik mobil.

Sight

• Bayi 3 bulan sudah mulai mengenali ibu nya dan juga orang-orang yang sering ada di daily basis nya. Stimulasi yang paling mudah dilakukan adalah dengan main ci-luk-ba atau menunjukkan berbagai macam ekspresi pada wajah kita.
• Saya sudah mulai menstimulasi visual Baby Aiden dengan mainan-mainan yang digantung. Jadi, saya pakai bantuan playgym. Cukup sukses. Baby Aiden memperhatikan toys yang tergantung lekat-lekat. 
  
• Try this: Matikan lampu utama kamar dan gunakan lampu kecil. Lampu di kamar saya yang model lampu kuning 5 watt. Pangku anak dan buatlah bayangan-bayangan di dinding dengan tangan kita. Lihatlah reaksinya.

Hearing

• Menyanyikan lagu dan membacakan cerita/mendongeng masih jadi andalan saya untuk menstimulasi kemampuan mendengar Baby Aiden. 
• Saat menyanyikan lagu, saya suka mengganti beberapa kata di lagu dengan kata-kata yang familiar dalam rumah kami. Misalnya lagu Satu-Satu Aku Sayang Ibu (Is that really the title? Hehehe). Saya suka menyanyikannya dengan: "Satu-satu, Aiden sayang Mami. Dua-dua, Aiden sayang Papi. Tiga-tiga, sayang Kakak Ubii. Satu-dua-tiga, sayang semua nya." 
• Selain lagu itu, saya juga suka memakai lagu Dua Mata Saya, tentu saja dengan lirik yang saya ganti menjadi "Dua mata Aiden, hidung Aiden satu" dan seterusnya. Saat lirik nya adalah mata, sambil sentuh lah mata bayi kita, dan seterusnya.
• Saat mendongeng atau membacakan buku cerita, jangan lupa pakai intonasi dan nada. Jadi, nggak flat seperti membaca berita. Ini tips dari terapis mendengar Kakak Ubii, sih. Saya praktikkan juga untuk Baby Aiden.
• Mainan-mainan rattle, shaker yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyi masih saya gunakan di fase ini.
• Try this: Pangku bayi dengan posisi duduk (kalau memang leher dan kepala bayi sudah kuat yah). Letakkan mainan drum di hadapannya. Pukul-pukul drum itu (kita yang memukul) dan biarkan anak menyadari ada suara yang dihasilkan oleh gerakan kita memukul drum. Kalau memang anak sudah bisa menggenggam, bisa biarkan anak mencoba memegang stick nya. Nggak punya drum mainan? Nggak masalah. Bisa pakai panci/dandang dan sumpit, atau yang lainnya. Maaf saya nggak ada foto nya. Tapi, bisa dibayangkan kan? Hehehe.

Gross Motor

• Saat Baby Aiden berusia 3 bulan, saya sudah cukup sering memangkunya dengan posisi duduk karena lehernya sudah kuat. Tapi, kalau anak kelihatan capek, sudahi ya.
• Tummy time (tengkurap) masih dong, karena tummy time banyak banget manfaatnya! :)
• Try this: Ikat balon berwarna cerah di kaki bayi. Bayi di usia 3 bulan sudah aktif menggerak-gerakkan/menendang-nendang kakinya. Amati reaksi nya. Kalau ia belum ngeh dengan keberadaan si balon, arahkan balon ke pandangannya terlebih dulu. 
  
• Try this: Ajak bayi untuk tengkurap dengan berbagai macam posisi. Ada 4 possible positions: 1) Tummy to Tummy, 2) Lap Soothe, 3) Eye level Smile, dan 4) Tummy Down Carry. Mau tau ke-4 posisi itu kayak apa? Baca postingan tentang Tummy Time yang pernah saya ulas sebelumnya yah.

Baca: Manfaat Tengkurap untuk Bayi

Sensory

• Kalau di bulan-bulan sebelumnya, saya masih banyak memakai selimut, handuk, perlak, dan semacamnya untuk menstimulasi sensori Baby Aiden, di bulan ini saya mencoba memakai air. Saya isi baskom dengan air. Saya letakkan Baby Aiden di pangkuan saya. Kemudian, saya taroh kaki-kaki nya di baskom yang berisi air. Hasilnya, ia menendang-nendang air sehingga banyak splashes. 
  
  
• Kegiatan yang sama seperti sebelumnya, tapi saya coba pakai waterbeads. Kaki Baby Aiden saya masukkan baskom berisi waterbeads. Sensasi kenyal, jelly, lembek dari waterbeads ini adalah pengalaman pertama untuk Baby Aiden. Hasilnya, ia melongo dan memperhatikan kaki-kaki nya. I can't tell whether he enjoyed it or not yet, tapi yang jelas ia nggak menangis. Lebih ke heran kayaknya dan mungkin membatin, "Ini apa yah?" 
  
  
• 2 kegiatan di atas sifatnya hanya mengenalkan aja yah. Jadi, begitu Baby Aiden tampak bosan atau capek saya pangku duduk, segera saya sudahi main-main nya.
• Try this: Bisa juga coba kegiatan di atas tapi diganti dengan mie instan yang sudah dimasak, biji-bijian, atau beras. Reaksinya bakal beda-beda biasanya.

Note: Kegiatan-kegiatan stimulasi ini tentu saya sesuaikan dengan mood dan kemampuan Baby Aiden saat ia berusia 3 bulan. Seperti misalnya kegiatan dengan dipangku duduk, itu karena memang kepalanya sudah kuat. Kalau belum, jangan dipaksakan ya. Take it easy because every child is unique :)

Hmm, kayaknya itu sih yang saya lakukan untuk stimulasi 3 month old Aiden. Ada yang mau menambahkan? Yuk-yuk share sama-sama. Saya juga masih perlu belajar banyak nih.

^___^

Baca juga:

Stimulasi Bayi 0 Bulan

Stimulasi Bayi 1 Bulan

Stimulasi Bayi 2 Bulan

Love,