Cara Biar Gak Gampang Sakit Ala Grace Melia

[Sponsored Post]

Memiliki seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) membuat saya kerap kali ditanya, "Gimana sih, Ges, rasanya punya ABK?" Mau jawaban jujur? Capek. Tentu saja ada banyak perasaan positif juga. Tapi, tetap saja, saya nggak bisa bohong bahwa tentu ada rasa capek.

Sekarang saya sudah punya 2 anak, punya pekerjaan tetap (yang dilakukan secara remote), dan sedang LDRan sama suami juga. Jadi, sering deh ditanyain, "Gimana rasanya ngurus 2 anak dengan kondisi yang 1 berkebutuhan khusus sendirian (tanpa suami) padahal kamu juga kerja?" Mau jawaban super jujur? Capek dan jadi gampang ambruk. 

Mau tau nggak gimana caranya supaya saya tetap bisa jadi Mami yang aktif dan sehat? :)

Kakak Ubii punya jadwal terapi selama 4 hari dalam seminggu. Dalam satu hari, kadang-kadang ia mengikuti 2 terapi sekaligus. Saya yang selalu mengantarnya (kecuali saya sakit atau ke luar kota). Yang namanya fisioterapi, Kakak Ubii harus aktif mengikuti gerakan yang diajarkan atau dicontohkan oleh terapis. Tapi, ada kalanya Kakak Ubii moody atau malas-malasan. Nah, di saat seperti itulah saya harus menyemangati dengan heboh. Jadi saya bikin apa saja supaya Kakak Ubii bisa semangat, entah dengan tepuk tangan heboh, joget-joget, atau mengikuti gerakan latihan nya juga biar Kakak Ubii merasa Mami nya juga benar-benar 'ada' di sana.

Baca: Tips Agar Anak Menikmati Fisioterapi

Terlepas dari kegiatan mengantar dan menemani sesi-sesi terapinya, kegiatan keseharian juga cukup melelahkan. Kakak Ubii kan apa-apa masih perlu dibantu. Untuk meminumkan obat, mengajaknya mandi, atau memindahkan dia dari ruang tamu ke kamar misalnya, masih harus digendong. Berat badannya saat ini sudah 11 kg lebih. Cukup bisa bikin saya boyokan, Jendral! Apalagi saat dia rewel yang hanya bisa ditenangkan dengan digendong, boyokannya jadi dobel, Jendral!

Sekarang saya punya 2 anak. Kakak Ubii sudah punya Adik Aiden yang berumur 7 bulan. Adik Aiden ini sudah belajar rambatan sekarang. Aktifnya bukan main sampai kadang saya kepayahan. Belum lagi kalau rewel berbarengan. Hadeuh, rontok badan ini rasanya.

Baca: Ketika Anak Berkebutuhan Khusus Memiliki Adik

Saat saya sedang ada pekerjaan yang harus diselesaikan, saya cuma bisa kerjain setelah mereka tidur di malam hari. Jadi saya tidur pasti di atas jam 12 malam. Akibatnya, saya sering banget ngerasa nggak fit karena kecapekan.

Dengan rutinitas seperti ini, apalagi sekarang saya LDRan dengan Adit, saya jadi gampang ambruk. Padahal, saya #GaBolehSakit sama sekali deh kalau bisa minta begitu! Sounds too much, maybe.. Lhah, tapi, kalau saya sakit, gimana anak-anak? Siapa yang antar dan nemenin Kakak Ubii terapi dan lain-lain? Hiks...

Untuk menjaga tubuh supaya tetap fit, saya suka minum jamu gendong macam beras kencur, uyup-uyup, brotowali, dan sebangsanya. Sayang, penjual jamu gendong yang biasa lewat di komplek perumahan saya, entah mengapa, sudah nggak pernah muncul lagi beberapa bulan ini. Akhirnya saya pernah tuh ambruk sampai sakit beneran. Imbasnya, anak-anak jadi kurang terurus. Kakak Ubii harus bolos terapi. Saya juga jadi nggak sabaran saat mereka rewel.

Baca: A Rough Day In Motherhood

Akhirnya saya ke dokter saat itu dan saya dianjurkan mengonsumsi  suplemen supaya tetap fit, selain tentunya menjaga pola makan dan istirahat cukup. Tanya sana-sini, saya dikasih tau mertua untuk cobain Stimuno Forte.

Jujur, saya belum pernah dengar tentang Stimuno Forte sebelumnya. Walau yang kasih info adalah keluarga sendiri, tetap lah ya perlu cari tau dulu tentang ABCnya. Apalagi sekarang saya adalah penggiat isu kesehatan, jadi bener-bener nggak mau asal comot untuk stuff yang berhubungan dengan kesehatan.

Setelah baca-baca keterangan di bungkusnya, saya jadi paham bahwa ternyata Stimuno Forte ini adalah fitofarmaka, which is two levels higher than jamu.

Gampangnya, jamu adalah obat tradisional yang bahan baku nya adalah bahan alam. Jamu, bisa naik 'kelas' menjadi OHT (Obat Herbal Terstandar) jika sudah terbukti aman dan berkhasiat lewat uji praklinik dan bahan bakunya sudah standardized. Sedangkan, fitofarmaka adalah level tertinggi untuk obat tradisional berbahan alami. Untuk disetujui menjadi fitofarmaka, harus melewati uji praklinik dan uji klinik. Bahan baku serta produk jadinya pun harus sudah standardized. Informasi ini saya dapat dari Peraturan BPOM Republik Indonesia Nomor HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka (*). See? Saya tuh suka cari-cari tau dulu sebelum cobain. And, you guys should do it too yah, karena ini hubungannya dengan kesehatan loh.

Kalau menilik dari pengertian dan syarat fitofarmaka sendiri, mustinya Stimuno Forte ini aman dikonsumsi, begitu pikir saya.

Kriteria saya dalam mengonsumsi sesuatu yang bebas dijual di pasaran dan bukan diresepkan oleh dokter adalah produk tersebut terdaftar dengan izin POM dan terbukti aman serta berkhasiat saat diuji pada manusia. Jadi, I guess, nggak ada salahnya saya coba Stimuno Forte yang terbuat dengan bahan baku meniran Indonesia ini.

Karena saat itu saya memang sudah jatuh sakit duluan, jadi saya konsumsi 3x sehari (masing-masing 1 kapsul saja) untuk mempercepat proses penyembuhan. Stimuno Forte ini aman diminum bersama obat dokter. Sebetulnya, hal ini sudah tercantum jelas di bungkus Stimuno Forte. Tapi, untuk lebih yakin, saya tanyakan dulu pada dokter pribadi saya dan beliau juga menjawab aman. Biasanya saat saya flu dan diobati dengan obat resep dokter saja, saya perlu 4-5 hari sampai badan terasa benar-benar segar dan fit. Saat kemarin saya minum Stimuno Forte bersama obat dokter, ternyata saya cuma butuh 2-3 hari saja sampai badan beneran bugar lagi. Meski nggak jauh bedanya, tapi 1-2 hari untuk ibu aktif kayak saya tuh bener-bener kayak bonus kesehatan banget rasanya.

No wonder sih karena tertera bahwa Stimuno Forte adalah imunomodulator yang berperan banget dalam meningkatkan imunitas tubuh.

Sekarang, puji syukur alhamdulillah, saya sudah fit lagi. Sudah balik beraktivitas seperti biasa. Malah kemarin-kemarin ini sedang sibuk-sibuknya karena ada kerjaan di Jakarta. Tepatnya, menjadi moderator sebuah sesi di gelaran Women's Health Expo yang merupakan event tahunan RSCM. Lalu, beberapa hari setelahnya mengisi cara Dies Natalis di universitas almamater saya.

Kalo lagi kayak gini, beneran deh, saya gak boleh sakit. Bayangkan aja kalau kamu ikut talkshow atau seminar dan moderator atau narasumbernya nggak fit atau batuk-batuk melulu. Pastinya bakal bikin sesi jadi kurang asyique, kan? Jadi saya minum Stimuno Forte 1x sehari saja untuk menjaga daya tahan tubuh. Apalagi di Jakarta saya ngider ke mana-mana dan ketemu banyak orang, jadi bawa bekal Stimuno Forte dan air putih di tas deh selama di Jakarta. Nggak perlu khawatir kok karena Stimuno Forte ini terbukti aman dikonsumsi setiap hari dan jangka panjang.

Daaannn... sesi yang saya bawakan, puji syukur, sukseeeessss. Selain bisa membawakan acara dengan lancar, saya juga keliling-keliling mengunjungi booth kesehatan lain dan mendapat beberapa link baru.

Saya juga bisa menemui kawan-kawan dari komunitas kesehatan yang saya bentuk, yang sudah jauh-jauh sengaja datang supaya bisa ketemu saya di acara. Duh, kan, seneng banget kan kalo kayak gini. Lega juga tentunya karena saya nggak mengecewakan orang yang sudah menerobos macetnya Jakarta untuk ketemuin saya. Makasih, teman-temaaannn!

Saya jadi sadar dan belajar banget tentang satu hal. Bahwa segimana pun prepared, antusias, dan bersemangatnya kita terhadap kegiatan apa pun, kesehatan tetap jadi kunci utamanya. Mau hapal materi di luar kepala dan dandan kece habis-habisan, tapi kalau nggak fit, performa pun pastinya juga nggak maksimal. Jadi, siapa pun yang bilang bahwa kesehatan adalah investasi, I can't agree more! SE-TU-JUH!

Menjadi ibu, entah ibu dengan ABK atau bukan; ibu bekerja kantoran, ibu kerja di rumah, atau ibu rumah tangga; dan keadaan-keadaan lain, pasti menuntut kita melakukan banyak hal dengan aktif. 'Sekedar' nemenin anak nyanyi Balonku Ada Lima, pasti anak juga akan lebih excited kalau kita nyanyi dengan semangat sambil tepuk tangan atau bergaya, daripada nyanyi lempeng-lempeng aja. Intinya, jadi ibu pasti capek, tapi super duper menyenangkan. Ada amin? :)

Let us not break the excitement and fun by getting sick. Let us stay healthy and maintain a healthy life style to be a happily active mom. Mulai perhatikan kesehatan dan perkuat daya tahan tubuh yah, moms. Kalau misal sedang ada tanda-tanda bakal ambruk, mungkin bisa coba Stimuno Forte juga seperti pengalaman saya.

Ada kah yang punya tips lain untuk senantiasa sehat dan aktif? Yuk, share di komentar sama-sama yah!

^___^

Love,

(*): www.sireka.pom.go.id