Ketika kita punya bayi dan/atau balita, kadang-kadang kita merasa butuh untuk memiliki stroller. Menurut pengalaman pribadi saya, stroller memang terpakai banget sih. Entah untuk jalan-jalan sekeluarga, piknik ke rumah sakit untuk imunisasi, atau sekedar mengitari komplek cari matahari pagi.
Bentuk dan model stroller yang lucu-lucu kadang suka bikin kita kepengin menjerit kya kya kya dan langsung comot aja. Padahal, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih stroller. Nggak sekedar karena alasan kece.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pilih-pilih stroller?
Berdasar pengalaman pribadi memilih-milih stroller untuk Kakak Ubii dan Adik Aiden, berikut beberapa hal yang jadi pertimbangan:
1) Kapasitas beban
Perhatikan kapasitas beban stroller cocok untuk anak dengan berat berapa sampai berapa kg. Kan nggak lucu juga kalau asal pilih hanya karena faktor cuteness tapi ternyata nggak cocok untuk berat badan anak.
2) Usia anak
Ini juga penting. Kita harus memilih stroller yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Untuk bayi baru lahir sampai beberapa bulan saat si bayi belum dapat menegakkan kepala dengan kokoh, tentu lebih baik dan lebih aman memilih stroller yang bisa di-recline atau bisa direbahkan. Kalau anak sudah balita, stroller yang hanya berfungsi untuk duduk tanpa bisa direbahkan pun nggak masalah.
3) Keamanan
Stroller yang menurut saya baik dari segi safety adalah stroller yang bisa direm tanpa saya harus kesulitan/nggak susah dan sabuk pengamannya juga kencang sekaligus nyaman. Pengalaman pribadi, dulu saya pernah beli stroller untuk Kakak Ubii tanpa pertimbangan matang. Saya beli karena saat itu di toko bayi langganan sedang ada diskon yang lumayan banget. Mata saya langsung ijo demi melihat diskon. Ternyata fitur rem pada stroller nya kurang oke. Kurang oke nya, ngeremnya tuh susah banget. Berat gitu lho. Jadi akhirnya malah bikin saya nggak nyaman saat memakai dan butuh ngerem stroller nya.
4) Kenyamanan
Penting banget untuk mencoba sebelum memutuskan untuk beli. Sebaiknya, coba dulu jalankan strollernya. Enak nggak? Nyaman nggak? Pas nggak? Mudah diarahkan nggak? Jangan sampai sudah kadung beli ternyata strollernya nggak cukup nyaman saat dibawa jalan. Pasti rasanya nyesel banget.
5) Tempat untuk taroh tas/barang lain
Periksa di mana kita bisa meletakkan tas bayi atau barang lain pada stroller tersebut. Apakah di bawah dudukan stroller ada kantong di mana kita bisa meletakkan barang? Apakah di pegangan stroller ada cantelan yang cukup kokoh untuk kita menggantungkan tas? Kalau misalnya butuh tempat meletakkan botol susu, tapi stroller nggak punya fitur itu sih nggak perlu khawatir. Banyak kok cup holder untuk dipasang pada stroller yang bisa kita beli terpisah. Contohnya seperti ini:
Mothercare cup/bottle holder |
6) Tinggi pegangan stroller
Pernah nih saya naksir berat sama stroller tipe tertentu. Naksir karena poin-poin pertimbangan lain sudah oke. Nah, sayangnya, tinggi pegangan stroller kurang sesuai dengan tinggi badan saya. Saya ini kuntet banget. Tinggi saya cuman 147. Bahasa gaulnya, semampai. SEratus liMA puluh tak saMPAI. Buat saya, pegangan stroller yang nyaman itu adalah yang letaknya lebih rendah dari dada saya. Stroller taksiran itu tinggi pegangannya selevel sama ketiak saya dan nggak adjustable. Buat saya ketinggian. Dorong juga jadi nggak nyaman. Akhirnya, coret deh.
7) Mudah dibuka dan dilipat
Dalam bepergian dengan si kecil, biasanya kita melipat stroller supaya bisa dimasukkan dalam kendaraan kita, kan? Makanya penting banget memilih stroller yang nggak terlalu ribet cara membuka dan melipatnya. Kalau dibuka-dilipatnya ribet, kita akhirnya juga bakal buang waktu dan biasanya jadi gemas. Hehehe.
8) Ukuran stroller
Perlu juga nih kita memperhitungkan ukuran stroller. Kira-kira cukup nggak dimasukkan dalam kendaraan kita? Kalau kendaraan kita modelnya imut macam Jazz atau Picanto, stroller yang gede-gede pasti makan tempat banget. Bisa jadi malah nggak muat. Belum lagi kalau kita punya lebih dari satu anak yang semuanya punya stroller masing-masing. Lain cerita kalau kendaraan kita punya space bagasi yang luas. Mau stroller gede rasanya nggak masalah.
9) Kanopi
Jangan lupa periksa juga kanopi stroller. Mudah kah dibuka dan ditutup? Kalau kita mengajak si kecil jalan-jalan dengan stroller di luar ruangan saat cuaca panas, kan penting tuh ada kanopi. Jadi kanopi ini, buat saya, juga jadi poin penting yang harus dicek.
10) Brand
Sekarang ini memang banyak banget tipe dan model stroller dari aneka macam brand. Menurut saya, lebih enak beli stroller dari brand yang memang sudah teruji dan terbukti kredibilitasnya. Kenapa? Karena biasanya brand ternama punya standard yang tinggi dalam uji keamanan dan kenyamanan sebelum akhirnya berani merilis stroller tersebut. And, another good point, biasanya meraka punya garansi. Stroller yang murah tanpa merk, banyak. Tapi, kita juga harus mempertimbangkan, kira-kira awet nggak tuh? Teman saya pernah beli stroller tanpa merk yang dijual di sebuah supermarket. Murah banget memang (untuk barang sekelas stroller). Hanya Rp. 350,000 saja. Ternyata baru sebulan dipakai, sudah macet rodanya. Nggak ada garansi pula, sehingga akhirnya ia harus membeli stroller baru.
Pertimbangan di poin ini memang erat hubungannya dengan budget, ya. Nggak bisa dipungkiri, stroller dengan brand ternama pasti harganya akan lebih mahal karena lebih awet dan lebih kokoh juga. Buat saya, stroller itu investasi dan necessity. Jadi, saya lebih memilih menabung sampai bisa beli stroller yang bagus sekalian daripada beli yang murah tapi nggak terjamin kualitasnya. Plus, Kakak Ubii (dulu sebelum pakai kursi roda) dan Adik Aiden memang sering pakai stroller. Jadi, beli yang bagus sekalian, buat saya, nggak rugi.
Salah satu brand yang menyediakan berbagai pilihan stroller untuk si kecil adalah Mothercare. Brand asal Inggris yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun ini tentu nggak perlu diragukan lagi kredibilitasnya. Banyak banget pilihan stroller di store Mothercare yang bisa kita pilih-pilih karena Mothercare juga menjual stroller dari berbagai brand lain seperti Quinny Zapp, Stokke, Bugaboo, Silver Cross, Maclaren, dan 4moms.
Saya pribadi merasa lebih mantap beli stroller di Mothercare daripada di toko bayi karena beberapa alasan berikut:
1) Staff di store Mothercare sudah dibekali dengan product knowledge yang baik. Jadi, kalau saya butuh nanya-nanya, biasanya mereka pada bisa jawab. Selama ini sih gitu ya pengalaman saya. Hal-hal yang biasanya saya tanyakan ya tentang fitur-fitur stroller seperti kapasitas beban, cara melipat, cara membuka, dan lain-lain.
2) Dengan product knowledge yang baik itu, mereka juga bisa mendemonstrasikan langsung pada saya hal-hal yang saya perlu lihat secara langsung seperti misalnya cara melipat-membuka stroller, cara mengerem, cara mengatur posisi dudukan, dan lain-lain.
3) Ini poin yang terpenting buat saya. Di Mothercare, kita diperbolehkan untuk membawa stroller ke mobil kita kalau memang kita kepengin coba melihat apakah stroller cukup dimasukkan ke bagasi mobil atau enggak. Selain itu, tentunya, kita juga diperbolehkan mencoba mendudukkan anak pada stroller untuk test-drive di store.
Atas 3 pertimbangan tersebut, makanya saya lebih suka beli stroller langsung di store, nggak melalui online. Ya sih, mungkin belanja online memang lebih praktis. Pilih, klik, transfer, and done. Tapi untuk barang macam stroller, saya lebih mantap kalau melihat demo pemakaian dan coba langsung dulu. Sama juga ketika beli car seat, saya lebih suka beli langsung di store.
Baca: Tips Memilih Car Seat
Atas 3 pertimbangan tersebut, makanya saya lebih suka beli stroller langsung di store, nggak melalui online. Ya sih, mungkin belanja online memang lebih praktis. Pilih, klik, transfer, and done. Tapi untuk barang macam stroller, saya lebih mantap kalau melihat demo pemakaian dan coba langsung dulu. Sama juga ketika beli car seat, saya lebih suka beli langsung di store.
Baca: Tips Memilih Car Seat
Untuk Adik Aiden, saya pilih stroller tipe Mothercare Jive Stroller - Up and Away.
Alasannya kurang lebih mengacu pada 10 poin yang sudah saya jembrengkan di atas. Stroller Adik Aiden ini nggak bisa fully direbahkan. Tapi, saya juga memang nggak butuh fitur itu karena Adik Aiden sudah 9 bulan dan duduknya sudah tegak banget. Berat badannya sekarang juga masih masuk dalam aturan fitur stroller ini, yaitu maksimal 15 kg. Yang saya suka dari stroller ini adalah ringkas banget penyimpanannya karena memang tipenya adalah lightweight stroller. Direm, dibuka, dan dilipat juga gampang dan nggak ribet.
Memang saat ini sudah banyak banget baby stuff rental di mana kita bisa menyewa stroller. Kembali ke pilihan masing-masing lagi sih ya, mau beli atau hanya menyewa. Kalau saya, saya hanya sewa beberapa barang yang saya yakin kepakainya nggak bakal lama macam baby crib atau mainan. Untuk perlengkapan bayi yang sering dipakai, saya lebih prefer untuk punya sendiri.
Semoga ke-10 tips memilih stroller di atas bermanfaat yah, moms. Ada poin-poin pertimbangan lain nggak yang belum saya cantumin? Yuk yuk tambahin biar lengkap. Kalau anak kalian pakainya stroller tipe apa, moms?
^___^
Love,
Memang saat ini sudah banyak banget baby stuff rental di mana kita bisa menyewa stroller. Kembali ke pilihan masing-masing lagi sih ya, mau beli atau hanya menyewa. Kalau saya, saya hanya sewa beberapa barang yang saya yakin kepakainya nggak bakal lama macam baby crib atau mainan. Untuk perlengkapan bayi yang sering dipakai, saya lebih prefer untuk punya sendiri.
Semoga ke-10 tips memilih stroller di atas bermanfaat yah, moms. Ada poin-poin pertimbangan lain nggak yang belum saya cantumin? Yuk yuk tambahin biar lengkap. Kalau anak kalian pakainya stroller tipe apa, moms?
^___^
Love,
This post is sponsored by Mothercare Indonesia. Follow their social media to stay updated on their latest info and promo: Facebook - Mothercare Indonesia | Twitter - @MothercareIndo | Instagram - @mothercareindo
Check out other blogposts sponsored by Mothercare in my blog here.
Strollerku dulu beli krn murah aja, merk Pliko, ribet bgt bawanya. Tp emang gk pnh keluar pake stroller
ReplyDeleteKebalikan sama aku, sering banget pake strollernya. Apalagi Aiden kl pagi harus jalan ngiterin komplek soalnya dia bosenan kalo di ruman terus. Padahal kadang emaknya masih pengen goler-goler >.<
DeleteSetujuu Mami Ubii, sepuluh poin itu penting banget buat pilih stroller. Anakku dibeliin Opanya stroller Silver Cross di Mothercare, emang nyaman banget sih. Fitur utamanya yang aku sangat senang adalah very light dan ringkes dilipetnya
ReplyDeleteSilver Cross katanya emang enak ya, Mamm? Belum pernah punya dan belum pernah cobain nih >.<
Deletemakasih mami ubi tips2nya...
ReplyDeleteBelom pernah beli stroller, tp ini bermanfaat banget.
Aih senangnya kalau bisa bermanfaat ^^ Sama-sama mba ^^
DeleteStrollernya Ais dulu beli karena sepaket sm car seatnya. Ujung2nya lebih sering dipame car seatnya dibanding strollernya. Kalo jalan2 lebih prefer gendong daripada ditaruh kereta tyt..
ReplyDeleteOh iya stroller yg sepaket sama car seat itu juga enak dan praktis banget. Aku belum pernah punya malah. Mobil gak cukup kalau dikasih 2 car seat. Hiks. Syedih.
Deletewah sekarang jenis dan ragam stroller semakin beragam ya
ReplyDeleteEyymmmm, banget mba Tira! Makin macem-macem dari mulai merk, model, tipe, warna, dan harga. Sampai bingung kadang-kadang >.<
DeleteMakasih Mami Ubii. Aku belum pernah beli stroller. Dapat kado kemarin. Berharap besok anak selanjutnya juga dapat kado. Hahaha. Kemarin sempat ditanyain sama teman yg mau ngado, kriterianya apa. Cuma bisa jawab 'manut'. Besok kalau ada yg mau ngado lagi, nyontek tips ini ya?
ReplyDeleteBtw, kita sama lho tingginya... 147. Tinggian aku dikit. Aku 147,5. Haha
Ih asik banget dikado stroller. Aku kan jadi mupeng >.< Boleh boleeehh contek tips ini :D Ya ampun ternyata mak Liya juga semampai yah ahahahahahahahhahaha
DeleteAku dulu beli stroller waktu Junjun baru sebulan, sekarang sudah enggak kepakai
ReplyDeleteKegedean dan strollernya emang cocok ajah buat bayi
Sekarang kalau main, emaknya kebingungan deh, mau beli lagi kok ya mikir dua kali, anaknya sudah lari2
Tapi kalau ngegendong, kok ya bikin capek
Iyaaa, Junjun mah udah aktif ke sana ke mari ya, Mak Witri. Mungkin bisa pake gendongan model Ergo?
DeleteWalau aku belum married dan belum punya anak, tapi aku jadi tau info milih stroller. Duh aku merasa makin siap dinikahin nih hahaha :D
ReplyDeleteWahahaha buat bekal punya anak nanti eyymmm :p
Deleteklo sttroller kmarin dpt dr hadiah, jd ga bisa milih deh :D
ReplyDeleteIh asyique banget dapet kado stroller. Mupeng berat, euy. Lumayan banget ya itu bisa ngirit banyaak bangeettt >.<
DeleteStrollerku hanya terpakai kalau aku ke kebun binatang kyknya, abis anaknya lbh suka gendong hiks hehe
ReplyDeleteBelinya pas anak pertama, anak kedua lungsuran aja :))
Emang enak ya kalau stroller anak pertama bisa diwariskan ke anak selanjutnya. Aku nih masalahnya si Ubii juga masih butuh stroller sendiri kadang-kadang, walaupun udah punya wheel chair, especially kalo perjalanannya jauh karena wheel chair gak bisa direbahkan. Jadi untuk Aiden mau gak mau harus beli sendiri deh >.<
DeleteAduh aku beli stroler ga pnh ngukur berat badan. Jd pnh pke stroller dede sdh gemuk trs strollernya jebol..hahaha
ReplyDeleteWaa jebol beneran? Aduh sayang banget itu, Mak. Tau gitu hibahin aja ke Aiden yah, bahahahaha.
DeletePengetahuan para staff emg penting banget. Kebayang nnga, sih, kalau staff minim pengatahuan dan kurang cakap menjelaskan detil produk ke pelanggan yo, Mbak. Pada mlipiirr. . .hihihi
ReplyDeleteMlipir dan sebal pastinya karena kita sebelum beli kan pasti butuh nanya-nanya produknya dari A sampai Z kan yaa, Idah >.<
Deleteaku agak nyesel beli stroller yg skr.. itu jg sbnrnya bekas anak pertama dulu.. sebenernya sih bagus, bisa full rebahan, ampe full duduk.. tapiiiii, berat -__-. sehingga kalo dibawa traveling jauh ga nyaman.. makanya tiap traveling papinya lbh seneng pake baby carrier mbak.. kmrn itu jg beli yg dr mothercare.. tp kyknya pgn ganti stroller yg ringan deh, supaya enak kalo pergi2 jauh
ReplyDeleteStroller model gede, kokoh, tapi memang minusnya cukup berat dan jadi terasa nggak praktis. Apalagi mba Fanny kan keluarga sering jalan-jalan, jadi kebayang deh rempongnya. Model lightweight kayaknya lebih pas ya ^^
Deleteini aku nyari stroller yang duo ben enak sekalian langsung dorong. masih liat2 seh..semoga dapet yang aku pengene
ReplyDeleteAmiinnnn. Kemaren aku ada liat yg duo di store, yaoloh, lucu bangeeettt! Aku kepengin sebenernya, tapi budget nggak masuk hiks hiks
Delete