6 Alasan Memilih Nissan Grand Livina untuk Mobil Keluarga Saya

Keluarga dengan mobilitas cukup tinggi seperti keluarga saya mau nggak mau membutuhkan mobil yang nyaman. Dulu, motor masih bisa dijadikan alternatif saat kami masih belum memiliki anak. Tapi, sekarang, dengan ada dua anak; yang mana satunya berkebutuhan khusus dan ke mana-mana butuh bawa kursi roda, rasanya motor sudah nggak bisa jadi solusi.

Mobilitas keluarga saya yang tinggi dikarenakan oleh jadwal terapi Aubrey, anak pertama saya yang padat. Jadwal terapi Aubrey adalah lima kali dalam seminggu. Dalam perjalanan menuju tempat terapinya, kadang ia tidur di mobil atau harus saya suapi di mobil saat makanannya belum habis di rumah. 

Otomatis, mobil yang nyaman untuk keluarga, khususnya Aubrey, sudah nggak bisa ditawar lagi.

Dari tahun 2012, beruntung saya mendapat pinjaman mobil dari mertua. Sebuah mobil tipe MPV yang sudah dibeli pada tahun 2011. Mobil berplat nomor B ini dibeli atas nama saudara yang kini sudah almarhum. Tahun ini masa berlaku nomor kendaraan dan STNKnya sudah akan habis dan tentu kami akan kerepotan mengurus perpanjangan. Plus, usia mobil ini juga sudah cukup tua sehingga akhirnya muncul wacana menjual mobil ini dan membeli yang baru.

Wacana membeli mobil baru memang cukup exciting, namun sekaligus membuat kami harus melakukan survey dulu. Kriteria mobil keluarga saya haruslah yang sesuai dan nyaman untuk kebutuhan keluarga kami, bukan sekedar faktor keren nya saja. Safety juga jadi poin penting karena mobil sudah ibarat rumah kedua kami lima hari dalam seminggu. Tapi, kriteria kami tersebut tentunya juga harus dibarengi harga yang masuk akal. Maksudnya, yang pas untuk kantong kami.

Sebelum kami sepakat menjual mobil MPV kami yang sekarang, kami (saya, suami, dan mertua) merasa perlu mencari pilihan mobil sampai klik dulu. And we did the searching already by googling. 

Poin-poin kriteria dan budget membuat kami sepakat menjadikan Nissan Grand Livina Mobil Pilihan Keluarga.

Well, sebenarnya kami membuat tiga pilihan. Just in case saja kalau ternyata nanti Nissan Grand Livina sebagai top priority kami harus indent cukup lama padahal kami segera butuh. Tapi, semoga sih enggak ya.

Mertua saya adalah orang di keluarga kami yang paling mengerti soal mobil dan spesifikasinya. Jadi, beliau lah sumber kami berkonsultasi. Berikut adalah poin-poin yang membuat kami klik dengan Nissan Grand Livina sebagai mobil keluarga:

1) 4 Lounge Mode

Yang jadi concern penting buat kami adalah area kabin harus cukup luas supaya barang bawaan kami bisa terangkut. Dengan fold down 3rd row, kami bisa melipat kursi paling belakang sehingga ruang bagasi jadi lebar. Kalau hanya untuk tujuan terapi ke rumah sakit dengan penumpang saya, Aubrey, dan driver, fitur ini akan terasa biasa. Tapi, kalau saya pergi sekeluarga dengan penumpang saya, suami, Aubrey, Aiden (anak kedua saya - 9 bulan), dan ART, fitur ini akan terasa sangat membantu. Mengapa? Karena saat kami bepergian sekeluarga, bagasi harus bisa memuat kursi roda Aubrey dan stroller Aiden.

Nah, kursi roda dan stroller ini jadi bawaan wajib jika bepergian dengan seluruh anggota keluarga

Jika bepergian sekeluarga kami untuk kepentingan belanja bulan, berarti bagasi harus muat untuk kedua hal tersebut plus barang-barang belanjaan.

2) Sliding-Folding 2nd Row Seat with Arm Rest & Cup Holder

Fitur ini saya rasa akan mempermudah rutinitas menyuapi Aubrey di dalam mobil. Biasanya saya mengemas makanan Aubrey dalam wadah berbentuk cup yang ada tutupnya supaya nggak terlalu makan tempat dalam tas. Dengan membawa makanan Aubrey memakai wadah berbentuk cup, saya bisa menjejalkannya ke kantong tas samping atau depan sehingga bagian dalam tas nggak terlalu padat. 

Wadah makanan anak-anak saya bentuknya cup seperti ini

Mobil MPV kami yang sekarang nggak punya sliding-folding arm rest and cup holder, jadi kadang-kadang tangan saya terasa pegal saat menyuapi Aubrey di mobil karena satu tangan pegang sendok dan satu tangan pegang cup wadah makanan. Selain itu, juga terasa riweuh karena saya harus sesekali mengelap ceceran makanan di area mulut dan dagu Aubrey (refleks mengunyah Aubrey belum begitu baik). Riweuhnya karena dua tangan saya sudah pas untuk memegang sendok dan wadah sehingga kalau ada ceceran makanan di dagu, saya harus meletakkan salah satu dulu untuk ambil tissue lalu menyeka ceceran makanan itu, kemudian lanjut menyuapi lagi. Pernah saya nggak langsung mengelap dan kuah nasinya menetesi car seat belt sehingga jadi malah makin PR lagi untuk membersihkan car seat.

Makanya fitur ini buat saya menjadi poin penting. Dengan fitur ini, wadah makanan bisa saya letakkan di cup holder sementara saya hanya pakai satu tangan untuk menyuapi sementara tangan satunya lagi lebih bebas bergerak dan sigap mengelap mulut atau dagunya.

3) Video System

Wah, fitur ini adalah poin yang bikin saya excited, lho. Mobil MPV kami saat ini nggak memiliki fitur ini. Yang namanya anak-anak, pasti ada kalanya rewel di jalan ya. Apalagi anak dengan kebutuhan khusus itu lebih sensitif emosinya. Di perjalanan menuju rumah sakit untuk terapi, kalau Aubrey rewel, saya harus menyetel animasi atau kartun supaya ia terhibur. Kerewelannya harus segera distop karena kalau rewel berkepanjangan, bisa-bisa moodnya berantakan saat terapi dan sesi terapi menjadi kurang optimal. Selama ini saya hanya menunjukkan animasi lewat gadget saya, tapi pegel euy kalau harus memegangi terus, sementara Aubrey belum bisa pegang sendiri.

Nah, makanya dengan video system ini, Aubrey akan bisa mendapat hiburan jika ia rewel tanpa saya harus berpegal-pegal ria. Saya sudah kebayang bakal menyimpan animasi apa saja di flash disk nantinya. Hehehe.

(Untuk kenyamanan anak-anak, tiga hal di atas yang paling saya perhatikan, karena saya kurang paham tentang spesifikasi lain yang menyangkut safety atau performa. Jadi, alasan-alasan selanjutnya adalah buah pemikiran suami dan mertua saya, ya).

4) Dual SRS Airbag

Saya baru ngeh, ternyata mobil MPV kami selama ini nggak punya airbag sama sekali.

(Kami menyebut mobil kami dengan sebutan tkv karena tiga huruf belakang platnya bertuliskan tkv).

Padahal, airbag itu penting sekali ya, kalau-kalau ada accident yang nggak diinginkan. Jadi, menurut suami saya, fitur dual SRS airbag di Nissan Grand Livina ini jadi poin unggulan kalau dibandingkan dengan mobil kami sekarang.

5) Anti-Lock Breaking System (ABS)

Saya ingat mertua saya sering sekali bilang (sambil agak jengkel),

"Zaman sekarang, kalau mau selamat di jalan itu nggak cukup cuma dengan hati-hati aja. Karena kadang kita nya udah hati-hati, tapi ada pengendara jalan lain yang ngawur dan kita kena imbasnya!"

Mau nggak mau, saya membenarkan omongan mertua karena saya dan suami pernah mengalami kejadian pengendara jalan lain ngawur dan kami kena getahnya. Jadi kejadiannya saat itu selepas maghrib. Kami on the way ke dokter syaraf anak langganan untuk konsultasi bulanan Aubrey. Tiba-tiba tanpa kami duga, ada motor nyelonong ke depan kami karena hendak putar balik. Gila! Kami benar-benar sudah hampir menabrak pengendara motor ngawur itu. Sumpah, demi apa pun, kejadian ini nggak saya ada-adakan. Untung, suami saya masih keburu mengerem, walau setelah ia mengerem laju mobil kami sempat jadi oleng-oleng (maaf, saya nggak tahu istilah tepatnya). Intinya ban mobil kami sampai berdecit-decit dan laju mobil kami jadi agak miring-miring.

Sampai sekarang, saya masih dagdigdug kalau ingat pengalaman itu. Puji syukur banget, kami masih diberi selamat nggak menabrak si pengendara motor. Coba, kalau sampai beneran nabrak, gimana? Mobil kami nggak ada airbag sama sekali. Laju kendaraan juga jadi oleng-oleng saat direm mendadak. Plus, pasti kami yang ketiban pulung karena di mana-mana selalu mobil yang disalahkan walaupun motor yang ngawur. Ya kalau hanya disalahkan saja, lhah kalau si pengendara motor luka parah, gimana? Wong dia dengan cerobohnya nggak pakai helm kok, padahal di jalan raya besar lho, saudara-saudara!

Nah, dengan anti-lock breaking (ABS) ini, semoga keselamatan kami semakin terjaga karena ABS Nissan Grand Livina akan memompa rem puluhan kali saat ada rem mendadak agar roda nggak mengunci sehingga laju mobil pun tetap under control.

6) Harga Masuk Akal

Budget kami untuk membeli mobil tipe MPV adalah di angka sekitar 200 juta-an, dengan tambahan dari menjual mobil lama kami. Untuk MPV dengan spesifikasi dan fitur seperti yang dimiliki oleh Nissan Grand Livina, saya rasa harga (mulai) Rp. 200,900,000 (mengacu pada website Nissan Indonesia) adalah harga yang pantas dan masuk akal. Ini poin yang nggak boleh ketinggalan. Kalau kita sudah mengincar mobil tertentu tapi ternyata budget nggak sesuai kan malah membuat kita baper, kan.

***

Nah itu lah 6 alasan utama saya lebih condong memilih Nissan Grand Livina untuk mobil keluarga saya sebagai ganti mobil kami saat ini.

Saya bertambah mantap karena testimoni dari teman saya ini. Kebetulan anaknya juga memakai kursi roda, jadi saya merasa cocok tanya-tanya pada beliau.

Ke-6 alasan tersebut saya rangkum dalam ilustrasi berikut:

Saat ini hanya tinggal getol mengiklankan mobil lama kami sambil lanjut menabung supaya kami bisa memiliki mobil yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan kami.

Incaran saya yang warna putih seperti ini

Doakan ya, supaya cepat laku. Hehehe.

Ada kah yang punya pengalaman hendak membeli mobil baru? Biasanya poin-poin apa saja yang menjadi bahan pertimbangan kalian? Share yuk.


^____^



Love,

*Postingan ini saya tulis berdasarkan opini personal keluarga saya yang membandingkan Nissan Grand Livina dengan mobil MPV kami saat ini dengan tambahan informasi yang bersumber dari website dan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube) Nissan Indonesia untuk diikutsertakan pada Nissan Jago Nulis Blog Competition*