#GesiWindiTalk: Nama Beken, Penting Nggak? (Ft. #SassyThursday)

Nama Raden Terry Tantri Wulansari, Ayu Rosmalina, dan Nur Amalina Hayati menurut kalian menjual nggak? Menurut saya sih, enggak. Hehehe. Makanya buat saya wajar banget sih kalau akhirnya mereka bertiga punya nama beken Mulan Jameela (dulu Mulan Kwok), Ayu Ting Ting, dan Anya Geraldine.

Mereka bertiga memang public figure sih ya. Jadi mungkin nama beken terasa penting. Walaupun untuk Anya Geraldine, saya nggak tau deh dia sudah se-public figure apa. Rasanya sih masih sebatas selebgram. CMIIW.

Bagaimana untuk blogger? Penting nggak sih nama beken? Eaaa.

[TIPS] Belanja Happy dan Asyique Ala Mami Ubii

[Sponsored Post]

Buat saya, belanja kebutuhan rumah tangga itu jadi semacam piknik. Ya gimana yaaaa, jarang-jarang bisa rekreasi. Jadi belanja deket rumah aja udah girangnya mintak ampun. Ini lucu atau miris yah. Hahaha. Eh, ada emak-emak lain yang ngerasain hal yang sama, nggak? Ngacung sekarang juga!

Kebutuhan rumah tangga yang saya maksud di sini tuh kayak diapers anak-anak, susu anak-anak, deterjen, tissue basah, tissue kering, pembasmi serangga, dan lain-lain yah. Bukan belanja sayur mayur dan perlaukan. Soalnya kalau belanja sayur mah saya cuman belanja di kang sayur yang saban hari lewat depan rumah. Jadi nggak ada aura pikniknya sama sekali.

Mau tau nggak belanja happy dan asyique ala Wulan Guritno KW 1000?

[TIPS] Anak Suka Membaca

Jujur, saya kepengin Ubii dan Aiden jadi anak-anak yang suka membaca kelak. Bukan biar keliatan keren. Tapi karena saya dan Adit hobi membaca dan kami berdua ngerasa banyak hal positif dari membaca. Bisa jadi tau beberapa hal baru. Bisa jadi bahan obrolan kalau kebetulan pernah baca buku yang sama. Endebrew-endebrew. Dan ada alasan sentimentil karena both saya dan Adit pernah punya masa menghabiskan waktu membahas buku dengan Papa-Papa kami.

Makanya saya merasa kebiasaan suka membaca perlu dikenalkan sejak dini, supaya jadi habit. Tentunya dengan cara yang asyik dan nggak maksain. Plus, sambil menyesuaikan buku bacaan dengan usia anak juga.

#GesiWindiTalk: Ekspektasi VS Realita Menjadi Ibu

Saat kita hamil, kadang pikiran kita sudah dipenuhi ekspektasi A, B, C sampai Z tentang gimana-gimana nya ngasuh anak nanti. Misalnya apa? Banyak. Harus S2 ASIX *eh gelar tertinggi masih S2 atau udah beda?*, harus homemade mpasi 100%, anak udah harus kelar makan mandi jam sekian sore, apa lagi yah? You name it yourselves yah.

Pengalaman mau punya anak pertama, tepatnya saat hamil Ubii, saya semacam sudah bikin list hal-hal ideal yang bakal saya jalankan dan terapkan untuk Ubii. Bulan-bulan pertama setelah Ubii lahir, saya masih semangat menjalankan idealisme ibu ala saya. Bahkan, kalau mama dan mama mertua saya nggak sejalan, saya bisa tersinggung dan ngambek berat. 

Video Shoot for Majoli Family

Bulan lalu saya diajak oleh Majoli untuk bikin video. Tema nya tentang ibu-ibu yang penuh semangat, more or less. Being asked to involve in their video was certainly an honor to me, that there's no way I could refuse. Nggak cuman saya. Ada juga Mbak Helen Simarmata (cancer survivor) dan Mbak Yola Tsagia (founder Indonesia Rare Disorders).

Ini adalah kali pertama saya diajak bikin video di studio. For me, it was fun. So, I wanna share the story here.

Ketika Ibu Jatuh Sakit

Beberapa hari ini saya nggak enak badan. Tapi, yah, yang namanya ibu-ibu, nggak enak badan yang masih bisa ditoleransi tuh pasti nggak gitu dipikirin, kan? Wong tugas negara ngasuh bocah-bocah cumplik juga nggak ada liburnya gitu loh. 

Tapi, kelamaan drop saya nggak diperhatikan dengan proper, akhirnya saya tepat setepar-teparnya sampai sempat harus istirahat di rumah sakit pakai infus. Jadi kepengin curhat di blog biar legaan deh. Maapkeun, ini curhat doank isinya.

Diari Papi Ubii #6: When You Marry A Monster (And How To Deal with It)

Diari Papi Ubii #6 - So, it's time for Diari Papi Ubii this Friday! Seneng banget, ternyata banyak yang nungguin postingan Adit. Jumat minggu lalu sampai ada yang nanyain mana nih tulisan Adit. Padahal tulisan Adit muncul dua minggu sekali. Tapi, kami senang ada yang nagih. Yeay!

Pernah ada yang request tema marriage untuk bahan Diari Papi Ubii. Jadi Adit bakal jabanin requestnya. Walau ternyata postingan ini bakal menjatuhkan kredibilitas saya. Auk ah gelap. 

[REVIEW FILM] Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1

Saya dan Adit adalah penikmat film. Tiap ada film baru diputar di bioskop, kami pasti semangat buat nonton. Especially kalau film-filmnya memang yang udah kami tunggu-tunggu bangets. Rasanya happy gimana gitchu, kalau bisa segera nonton film gres nggak lebih dari seminggu sejak premiernya.

Dari entah kapan, kami sudah nonton trailer Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 dan sepakat wajib banget segera nonton nih film. Alhamdulillah, tanggal 12 September kemarin, kami nonton filmnya di CGV Blitz, Hartono Mall Jogja.

#GesiWindiTalk: Salam Super

Awkarin, lewat. Alvin dan Larissa, lewat. Sekarang panggung perhosipan jadi milik motivator ternama, Mario Teguh yang disebut-sebut nggak mengakui anak kandungnya sendiri, Ario Kiswinar. Sama-sama keukeuh dan sama-sama nantangin untuk tes DNA. Nggak tahu deh sekarang gimana kelanjutannya.

Baca: Pernikahan Remaja: Yay Or Nay?

Yang jelas, sekarang timeline Facebook saya mayoritas isinya tentang kisruh ini. Link tayangan Hitam Putih yang berisi pengakuan dari Kiswinar ramai dishare berulang kali. Juga link tentang klarifikasi pembelaan saudara atau sepupu si Kiswinar dari pihak ayahnya (Mario Teguh) sliweran terus.

Belanja Mainan Murah di Daerah Asemka

Setiap kali ke Jakarta dan punya waktu luang (and of course budget), saya biasanya kepengin blasukan di Asemka. Kenapa? Karena Asemka is simply the surga mainan anak-anak dengan harga miring. Hahaha.

Saya tau tentang Pasar Asemka ini dari teman-teman saya sesama ibu-ibu di breastfeeding support group. Mereka kalau ngasih testimonial tentang Asemka tuh bener-bener meyakinkan sampai akhirnya saya nggak tahan buktiin sendiri. Dan.. akhirnya emang ketagihan!

Diari Papi Ubii #5: Sistem Pendidikan Ideal Itu...

Diari Papi Ubii #5 - To be honest, 2 mingguan ini saya blank dan nggak kepikiran mau menyodorkan tema apa ke Adit. So, I left it up to him mau bahas apa. Ternyata Adit kepengin bahas tentang sekolah atau sistem pendidikan di Indonesia pada zamannya. Yasuda monggo aja. Saya anaknya mauan aja yah *__*

Begitu Adit kelar nulis dan sent draft nya ke saya via email, dia ngechat saya, "Mi, kok kayaknya aku isinya marah-marah terus ya di blogmu." Pfft. So, here it is, yah!