[ADS]
Salah satu challenge untuk mama-mama yang anaknya sudah mulai aktif tapi belum terlalu paham dikasih tau adalah urusan listrik alias kesetrum. Ini saya banget. Aiden, 1 tahun, sudah bisa jalan, memanjat, dan sedang fase curious meraih apa saja. Tapi, dia belum paham larangan. Belum paham mana yang bahaya dan mana yang aman. Belum paham mana yang boleh diutak-atik dan mana yang nggak boleh.
Sering banget dia jalan ke arah colokan dan stop kontak lalu kepengin megang. Khawatir dan kesel campur aduk. But, this has become a wake-up call for me that I really should make my home electric-safe.
Jujur, sebelumnya saya nyepelein banget masalah ini karena saya pikir, "Mainan udah banyak, masa iya sih lebih tertarik sama colokan daripada sama mainan warna-warni?"
Tetot. I was so wrong.
Kenapa malah tertarik banget sama colokan dan stop kontak adalah misteri semesta terbesar. LOL. Semakin dilarang, malah semakin inget sama dua hal itu dan jadi main kepengin utak-atik. Hadoooh. Jadi, buat saya, hal-hal ini penting banget saya catat dan (berusaha) terapkan di rumah.
1) Cabut kabel alat elektronik setelah selesai dipakai
Dulu saya sering banget membiarkan kabel charger, hair dryer, atau apa pun tetap ada di colokan. Soalnya saya sering lupa cabut dan kadang emang malas juga. Ternyata itu bahaya karena bisa ditarik-tarik sama Aiden.
2) Matikan alat elektronik saat nggak dipakai/kita tidur
Kalau sedang menginap di kamar yang ada TV nya, saya suka banget tidur dengan keadaan TV on. Nggak tau kenapa. Suka aja. Hahaha. Ternyata itu nggak dianjurkan. Lebih aman kalau kita matikan TV, tape, radio, dan lain-lain yang ada di kamar kalau memang nggak dipakai atau saat kita akan tidur. Jadi lebih hemat listrik juga kaann. Emak-emak perhitungan alert. Hehehe.
3) Jangan letakkan minuman di dekat alat elektronik, kabel, colokan
Kadang suka nggak sadar naroh-naroh minuman di dekat TV yang sedang nyala. Not recommended. Karena ada resiko kesenggol dan jadi menumpahi TV. The same thing goes to other electronic stuff seperti komputer, stereo, speaker, DVD player, dan lain-lain. Let's just play safe.
4) Pilih terminal listrik yang ada tombol on-off nya
Err.. sebenernya jujur, belum semua terminal listrik saya ada tombol on-off nya sih. Baru beberapa aja. PR banget ini ganti terminal listrik yang model on-off supaya lebih aman.
5) Usahakan stop kontak terletak di luar jangkauan anak
Err.. ini juga belum sepenuhnya berhasil. Di rumah saya ada satu stop kontak yang di bawah dan gampang banget kejangkau anak-anak, tepatnya di sebelah kulkas. Dan ada satu terminal listrik yang di bawah juga, tepatnya di bawah meja modem. Aiden hobi banget nyamparin stopn kontak kulkas ya Gustiiii. Sampe frustrasi rasanya mindahin dia. Meanwhile, Ubii seneng banget sama terminal listrik di bawah meja modem.
Untuk terminal listrik di bawah meja modem, solusi saya adalah begini:
(Saya bingung jelasinnya, so I hope this photo will make it clear).
Ditutup bantal sofa besar. Lalu ditindih kursi makan yang berat. Ubii masih belum kuat memindah kursi makan. Jadi masih aman. Hahahaha.
Untuk stop kontak yang terjangkau anak, bisa disiasati dengan beberapa hal ini, walau saya juga belum punya sih. Bahahaha.
6) Perhatikan gulungan kabel
Sering banget kabel menjuntai nggak rapi. Aiden hobi banget menuju ke kabel-kabel yang menjuntai berserakan begini. Jadi, gulung yang rapi.
Lebih aman nya lagi, pakai duct cord cover supaya kabel nggak mudah ditarik-tarik oleh anak.
7) Anak benar-benar kering setelah mandi
Aiden itu tipe anak yang nggak mau diam. Mau nya lari ke sana-sini. Sering banget setelah mandi dan belum selesai pakai baju, bahkan belum bener-bener handukkan kering, dia sudah main kabur. Lha kalau kaburnya lalu mendekati alat elektronik dalam keadaan dia masih basah, kan bahaya banget. Air plus listrik adalah bencana. Jadi, selalu, anak harus kering bener-bener kering dulu baru aman main-main.
8) Don't overload colokan
Menurut Bapak Rino dari Schneider Indonesia, bahaya banget jika kita meletakkan macam-macam dalam satu colokan. Ini... err saya banget. Sering banget satu stop kontak saya tempelin T lalu saya pakai untuk ngecharge dua handphone plus laptop. Alamak. Nggak ngerti loh kalau itu nggak recommended dan nggak safe. Pak Rino bilang bahwa itu bisa memicu percikan bunga api listrik, apalagi kalau terminalnya nggak disiapkan untuk jadi multi-terminal. Okay, lesson learned, Sir!
9) Pilih produk alat listrik yang SNI dan aman
Masih menurut Pak Rino, sebaiknya kita memilih stop kontak, saklar, dan tetek bengek perlengkapan listrik yang sudah berlabel SNI. Kenapa? Karena alat listrik yang SNI sudah pasti nggak mudah terbakar. Itu bedanya dari yang belum barlabel SNI. Bingung merk apa yang sudah SNI? Schneider salah satunya. Eaaaa pesan sponsor, sist!
Produk ini bisa jadi solusi kalau ada colokan di lantai rumah.
Another products..
And their RCBO, MCB, and ELCB!
Ulas sedikit yah, karena ini penting juga.
a) On the left - RCBO
Ini produk teranyar dari Schneider. Kombinasi antara MCB (tengah) dan ELCB (kanan). Keunggulannya: lebih hemat dan efisien karena memang ditujukan untuk pemakaian rumah. Compared to competitors, mereka masih bikin RCBO untuk industrial usage, jadi lebih mehong.
RCBO sebaiknya dipasang di area-area lembab, kamar mandi, lampu, dan colokan.
b) On the middle - MCB
Mungkin MCB adalah piranti listrik yang lebih sering kita temui. Nama gampangnya, sekring. Fungsinya untuk membagi-bagi arus listrik di rumah kita. MCB alias sekring yang bekerja dengan baik bakalan turun kalau kita daya listrik yang kita pakai kebanyakan dan ada korsleting.
c) On the right - ELCB
ELCB ini dibutuhkan sebagai pelengkap MCB. Fungsinya untuk mencegah terjadinya sengatan listrik dan kebakaran karena instalasi listrik yang kurang oke.
Jadi, RCBO is a good thing karena bisa menyatukan fungsi dari MCB dan ELCB. Safer, cheaper, and more efficient!
10) Edukasi
Kenapa edukasi? Karena hidup adalah tentang belajar. Eaaaaaa, gaya. Now, seriously. Anak kecil kadang belum tau mana yang bahaya dan mana yang enggak. Gimana mereka bisa ngerti kalau nggak dikasih edukasi?
Untuk Aiden, 1 tahun, saya memang kasih edukasinya masih terbatas banget. Sebatas, "Aiden, ini bahaya kalau kamu tarik-tarik kabel." Walau, kalau sudah panik, saya teriaknya jadi, "Aideeenn, jangaaann, itu bahaaayaaaaa brooo!" Bahahaha.
Untuk anak yang sudah lebih besar dari Aiden, let's say paling nggak sudah 3 tahunan, mungkin kita bisa kasih edukasi dengan media interaktif yang menarik. Saya googling dan saya nemu satu media yang menurut saya bagus banget untuk tujuan edukasi electric safety.
Namanya Switched On Kids. So interactive and entertaining at the same time!
Di situ, kita bisa ajak anak untuk menyadari apa saja kegiatan bahaya yang berhubungan sama listrik. Modelnya, anak diminta mencari apa yang bahaya dengan meng-klik objek yang ada di tiap area.
Ada 5 area: kamar tidur, kamar mandi, taman, dapur, dan ruang tamu. Setelah objek di-klik, akan ada penjelasan sederhana tentang kenapa itu bahaya dan seharusnya nggak dilakukan.
Pakai Bahasa Inggris sih, but with simple vocabularies kok. No worries.
Semacam belajar sambil main game ini jadinya. I think it'll be pretty effective for kids. Coba deh. Alamatnya di www[dot]switchedonkids[dot]org[dot]uk/electrical-safety-in-your-home yah.
***
Jadi, apakah rumah kalian sudah aman listrik untuk anak? Kalau rumah saya sih.. belum huff **tertunduk lesu**
Oh ya, one more thing, sebaiknya alat-alat listrik di rumah diganti setiap 10 tahun sekali yah. Rumah saya 2012, jadi nanti 2022 perlu banget diceki-ceki instalasi listriknya dan diganti piranti listriknya.
Ada yang punya tips tambahan supaya rumah aman listrik? Yuk lah dishare yaaah, let's learn together!
***
More about Schneider Electric Indonesia:
Customer Care Center - Jakarta
Hotline: 1500055 - Fax: (62)(21)7504415-16 - Email: customercare[dot]id[at]schneider-electric[dot]com
Love,
Materials:
1) electricalsafetyfirst[dot]org[dot]uk/guides-and-advice/for-parents/
2) bchydro[dot]com/safety-outages/stay-safe/safety-at-home/safety-for-kids.html
3) schneider-electric[dot]co.id/id/home/house-electrical-products/switches-and-sockets/
4) Talkshow: Cara Jitu Lindungi Rumah dari Bahaya Listrik - Schneider Electric & Kumpulan Emak Blogger, Sabtu 1 Oktober 2016
2) bchydro[dot]com/safety-outages/stay-safe/safety-at-home/safety-for-kids.html
3) schneider-electric[dot]co.id/id/home/house-electrical-products/switches-and-sockets/
4) Talkshow: Cara Jitu Lindungi Rumah dari Bahaya Listrik - Schneider Electric & Kumpulan Emak Blogger, Sabtu 1 Oktober 2016
credit @Emak2Blogger |
credit @imusyrifah |
credit @noetraveler |
credit @imusyrifah |
credit @imusyrifah |
Aiden sama kayak Arsyad nih sukanya main kabel. hihihihi
ReplyDeleteJadi tau apa itu ELCB,MCB,RCBO yaa dan aku senang bs ketemu Gesii, get well soon yaaaa
Me too! Happy to meet you 😚😚😚 makasi mbaaa
DeleteMemang harus ekstra hati-hati saat anak lagi senang-senangnya bereksplorasi.
ReplyDeleteDuh ternyata rumahku juga belum safe nih.
Makasih Mak Gesi, jadi tahu RCBO, MCB dll.
Kenapa anak anak biasanya suka main kabel? Misteri banget yah 😂
DeleteMak, pe er juga nih.. aku masih suka bandel blm cabutin colokan listrik utk barang2 elektronik yg lagi gak kepake.. posisi stand by smua dong dong dong...
ReplyDeleteSamaaaaaaa! Esp charger hape 😭😭😭
Deletepe er buat emak rempong aka saya. Anak laki emang udah dari sononya suka ngutik yang kayak gini. TFS ya Mbak Gesi. Aku ngefans sama "rumahmu" :)
ReplyDeleteUbii juga suka banget main kabel. Memang ada masa nya kali ya? Hahaha bingung deh. Awww makasi mbaaa 😘
DeleteAaaaakkkkk!!! Aiden nya lucu mba' Grace! (walaupun yg kliatan cuman belakang nya)
ReplyDeleteSaya sih, sbenarnya blum punya anak, tpi yaa,..lumayan juga tips nya buat masa depan nnti klo punya anak. Heheh.
Sya lbih stuju dngan poin edukasi mba', aplikasinya juga sngat mnarik. Slain mngajak anak bermain bisa juga mengedukasi mereka. Intinya kalo kita tnyain ke mereka pnjang lebar, hsilnya bkalan sama. Mereka gk bakal ngerti mba', huhuhuuu...
Iyaaa itu website nya lucuuu. Baguuss. Kreatif. Salut sama yg bikin. Ada sound effects nya juga jadi gak boring 😍
DeleteAku terkadang nekad, sembarang saja asal ganti lampu. Pernah kesetrum juga beberapa kali, hehehe
ReplyDeleteWuih hebat. Aku gak berani ganti lampu sendiri. Aku anak cemen 😭
DeleteKeceeeeee
ReplyDeleteSuka tipsnya
Ya dong kan menang lomba. Eh apa hubungannya?? Bahahaha
DeleteKeceeeeee
ReplyDeleteSuka tipsnya
Kayaknya problem semua ibu2 itu anaknya suka penasaran sm yg menjuntai2 ya.. Si Haikal jga gtu, bolakbalik megang obat nyamuk elektrik.. Jdi skg aku sembunyiin di belakang bantal gtu.. Hehehe.. Btw makasi mbk buat sharenya berguna bgt buat aku..:D
ReplyDeleteObat nyamuk elektrik agak serem juga yah mba. Hahaha. Btw oot, pernah coba obat nyamuk yg sekali semprot doank udah manjur banget? Enak loh pakai itu mbaa. Thanks sudah mampir yaaa ☺️❤️
DeleteAnak kecil itu kepo banget, ya.
ReplyDeleteTipsnya berguna dan mudah dilakuin banget (mudah-mudahan). :D
Anak kecil kepo. Cewek cewek juga suka kepo. Jadi cewek = anak kecil? Ih komenku geje banget bhay hahahaha
DeleteWah terima kasih link nya mak ges, aku kau baca. Nanti klo gk fahan aku tanya dirimu ya bahasa inggrisnya itu
ReplyDeleteYakin pasti pahaam deeehhh. Kalimatnya seupil upil doank singkat hihihi
DeleteKayaknya aku bakalan butuh benda ini mbak. Apalagi di rumah banyak banget colokan maklum sama-sama kerja depan laptop sih, hehehe.
ReplyDeleteAyok beli makanya. Jangan lupa beliin aku. #malak
Deletewaktu ngerenov rumah ini , suami udh bikin stiap stop kontak aman utk anak2.. yg lubangnya otomatis ketutup kalo listriknya dicabut.. tp namanya anak2ya, ttp aja hobi bgt liat kabel yg menjulur, itu yg bikin aku srg takut.. untungnya kalo Fylly krn udh 4 thn, udh bisa ngerti dan ga prnh megang2 kabel ato colokan listrik.. adeknya ini yg sdg hobi2nya masukin apapun ke mulut dan narikin semua yg menarik perhatian dia ;p ..pusing deh kepala emaknya kalo udh gini
ReplyDeleteSame here. Pusing dan... frekuensi boyokan and migren jadi nambah. Hahahaha. Semangat mba Fanny 😚👋🏻
Deleteentah kenapa anak-anak tuh senengnya memang yang bahayaaa aja ya Ges..tapi memang betul. Perlu perlindungan tambahan saat anak-anak masih seusia ini
ReplyDeleteSaya juga masih ngga habis pikir, kenapa anak-anak malah suka main colokan ketimbang mainannya. Apa mungkin karena ada lubang-lubangnya gitu ya hehhe. Yang jelas, semua colokan harus segera dijauhkan dari pandangan anak-anak :)
ReplyDeleteAnak kita sama sama suka colokan
ReplyDeleteMak Ubii... Makasih tipsnya sering ga kebayang maklum urusa numpuk...
ReplyDeleteWhoaa blohnya gemay kalii
ReplyDelete*salfok* *emotmataberbinar*
Huff prku masih banyak banget nih kak. Kudu bilang mamake dan bapake kalo RCBO itu sper penting dan letakin stop kontak jgn di tempat yg gampang dijangkau bocah:D
Yeay smp ketemu lagi kakges♡
Aloo mak Gesi ^^ asik yaa acaranya :)
ReplyDeleteAnak2 perlu dijauhi dari colokan, eh apa colokan yaa yg harus dijauhi dari anak hihiii
Moga aman listrik di rumah kita yaa mak..
peserta ngobrol syantik yang paling jauh nih hehehe
ReplyDeletePaling ngeri kalo naro saklar dibawah sementara anak anak lagi belajar merangkak, hufff
ReplyDeleteNah, nyabutin kabel listrik yang udah ga dipake ini memang jadi kebiasaan baik yang prakteknya susah dilakuin buat sejuta umat, termasuk saya :))
ReplyDeleteMakasi mak udah diingetin lagi.. Hihihi.
Rumahku belum aman dari bahaya listrik nih. Makasih tips2nya. Membantu sekali utk lebih aware.
ReplyDeleteSama mak, anakku waktu kecil suka banget ngulik2 kabel padahal bahaya banget ternyata listrik itu ya mak.
ReplyDeleteYeayyy mami Ubii, semoga next event bisa ketemuan lagi :D
ReplyDeleteSumpah baru tau istilah beginian :( sekarang butuh banget aman dari kabel karena Kei suka ke kabel colokan :( di kamar kami. Papanya suka main game sampe malam kan, nah di situ ada colokan bulat itu loh, itu yang kadang aku gemes. Untungnya skarang tiap abis main langsung cabut.
ReplyDeleteTfs tipsnya mak, asli kepo sama produk ini