Not really something new. Plus, nggak penting juga. Tapi kangen euy ngeblog yang bebas dan murni cerita nggak penting. Hahaha LOL. So, this is about my new tattoo, which I actually made like three months ago.
I have three tattoos up until now. Yang pertama bikin itu di wrist kiri. Tato alay super kecil berbentuk hati. The second adalah tato bintang-bintang (yang alay juga) di pundak kiri. And the third, agak lebih dipikirkan daripada yang lain, tulisan Yunani yang kalau ditranslate artinya adalah "daddy's girl." Because I am.
Lalu sudah agak lama saya dan Adit kepengin banget nambah because we love tattoos. Tapi nggak jadi-jadi. Somehow duitnya selalu aja kepakai dan emang kami juga belum nemu desain yang klik banget.
Awalnya kepengin bikin couple tattoos macam kunci dan gembok atau patahan hati. Tapi Adit jelas ogah lah karena itu menye-menye banget. I really lack of creative ideas sih soalnya. Hehehe. Terus gantian Adit yang ngasih ide, yaitu sebuah quote atau dialog di Harry Potter. Gantian saya nya yang emoh because I'm not a big fan of HP dan kita sama-sama mau bagian "After all this time?" nya. Nggak ada yang mau ngalah LOL. This is what Adit suggested:
Terus Adit maunya couple tattoos Ponyo dan Sosuke because he's really crazy about Ghibly anime especially Ponyo. Dia specifically minta tato Ponyo dan Sosuke pas adegan ini.
But I don't feel it.
Karena nggak nemu-nemu ide yang sama-sama klik untuk coupla tattoos, yaudah skip. Akhirnya kami mau bikin tato bertema special needs aja karena kami punya putri yang berkebutuhan khusus, Ubii.
Adit sudah langsung tau mau bikin kayak gimana. Dia bikin kayak gini. Green ribbon ini simbol untuk cerebral palsy support/awareness.
Dalam permainan kartu, ada istilah play the hand you're dealt, yang artinya kurang lebih mainkan kartu yang ada di tanganmu. Mau kartunya jelek atau bagus, ya kamu dapetnya itu kartunya. So it's like you don't have a choice, you work with what you have, dan kayak pasrah.
Kata play diganti ke defy so it becomes defy the hand you're dealt.
/defy/
verb:
1) openly resist or refuse to obey
2) appear to be challenging to do or prove something
Interpretasi Adit adalah: Dia punya special need kid, tapi dia nggak mau pasrah. Dia menolak untuk punya 'cap' orangtua dengan anak berkebutuhan khusus kebanyakan which is kasihan. Dia menolak stereotype punya special need kids adalah hal yang patut dikasihani dan ditangisi terus-menerus.
Intinya kayak gitu, kayaknya. Walaupun saya kurang berhasil menjelaskan. Hahaha. Desain cari di internet, bukan buah pikir original kami.
As for me, awalnya saya bingung mau langsung bikin tato special needs atau mau membetulkan tato hati saya yang warnanya udah jelek. Emang niat mau recolor soalnya. Ngobrol sama tattoo artist, dikasih saran yaudah sekalian aja tato hati lama saya direcolor dan ditambahin something about special needs karena memang space di tangan kiri saya juga masih banyak.
Tadaaa, jadinya kayak gini. Abis ditato banget jadi masih merah kulitnya.
Saya memang suka sama quotes untuk jadi bahan tato. Quote yang saya pakai ini adalah "i will fight her fight" yang saya tujukan untuk Ubii. Eksplisit banget maksudnya, bahwa saya akan ada dalam setiap perjuangan Ubii. Saya akan ikut berjuang dengan Ubii. Perjuangan Ubii adalah perjuangan saya juga.
Hati nya direcolor dan ditambahin sedikit detail so it looks more like a heart-shaped balloon. And the quote adalah benangnya.
Itu sebenernya belum kelar karena tattoo artist bikinin saya desain yang ada anak ceweknya untuk melambangkan Ubii jadi akan keliatan kayak there's Ubii holding a heart-shaped balloon gitu.
Tapi waktu itu saya udah menyerah HUAHUAHUA. Pain-bearing level saya cemen banget sekarang huhuhu. Dan saya masih belum mantap mau pilih outfit yang mana untuk si Ubii di tato. Yang mana yang paling lucu? Hehehe.
Walaupun tato saya belum sepenuhnya selesai, but I really really love it. So thanks go to Mbak Lois Fathiarini and CarpeDiem Tattoo Studio, Jogja!!
After I did this new tattoo, some friends asked me, "Emang nggak risih ya punya tato se-kentara itu? Kan kamu udah emak-emak."
Kayaknya sekarang saya kepengin untuk lebih bebas mengekspresikan diri saya sendiri. I'm exhausted. I'm mentally exhausted of being a special need mom figure yang diharapkan oleh society. That a special need mom should look mature, serious, dan 'ibu-ibu.' I tried to be that kind of mom. Terlebih karena di Jogja, rasanya ibu-ibu yang punya tato tuh dilihatin dengan tatapan nggak enak. Kesannya kayak ibu-ibu begundal. Sempat saya selalu pakai baju yang menutupi tato di pundak saya terus. But I didn't feel good about myself that way. I don't like being judged just because I have tattoos. The fact that I have my skin inked shouldn't be a big deal because I still want to be a good mother for my kids, just as like any other mothers who don't have tattoos. Tattoos don't necessarily mean that I don't want to be a loving mother. Sama sekali nggak ada hubungannya.
Baca: Parents With Tattoos Can Be Great Parents, Too!
Baca: Parents With Tattoos Can Be Great Parents, Too!
I love tattoo and it's been a way to express myself. As simple as that.
Sorry yah saya curhat. But really, I'm getting more exhausted these days.
Sudah entah berapa kali saya berhubungan baik dengan beberapa ibu via chat, lalu saat ketemu langsung mereka kayak yang kaget dan nyeletuk, "Ternyata mbak Ges masih muda ya, masih kayak anak-anak, padahal kalau di chat/telpon kayaknya dewasa banget, hehehe" lalu jadi rada beda ke saya.
Sering banget saya ngalamin itu. Dulu sih biasa aja. Ya kesel, tapi lalu lupa. But maybe this is my boiling point di mana saya akhirnya simply... capek! Capek tersenyum kecut, capek hahahehe, dan capek komentar jayus untuk menjawab celetukan kayak gitu. It's such a crap.
Dulu saya akhirnya bertingkah laku kayak sosok ibu yang diharapkan society, because I thought that was needed. Karena saya perlu dukungan untuk hal kampanye rubella. Dulu masih sering minta dukungan rumah sakit, dokter, atau dinas yang mana orang-orangnya adalah tipikal serius-serius. Apalagi di Jogja. But, thanks to technology, blog, video, and teman-temannya. Sekarang saya mau kampanye rubella dan disabilitas di area ini aja, where I don't have to be someone that I'm not comfortable with. Plus, thank God, sekarang punya link makin banyak dan lebih open-minded. Yang nggak judge saya based on how I look, how old I am, dan hal-hal kayak gitu. Yang mau kenal saya karena apa yang saya lakukan, gimana pun package saya. Pernah curhatin kaya gini juga kemaren pas Hari Perempuan Internasional:
Baca: Happy International Woman Day 2016!
It's like apapun yang saya lakukan untuk memperjuangkan Ubii, it doesn't mean anything gara-gara package saya kayak gini. Eh sampai pernah loh saya latihan ketawa elegan. FAILED. Ga enak. Saya kalau ngakak pasti keras dan nggak ada anggun-anggun nya. Apalagi pas liat meme Teletubbies nya Bang Ipul Hap. Dooohhhhh man itu lucu banget huhuhu. Meme nya di postingan kemaren-kemaren.
Baca: Ekspektasi VS Realita Jadi Ibu
Maybe this is why I love being with Adit. He sees what's good in me. He lets me be who I really am. He doesn't demand anything from me that I should look and behave more like typical ibu-ibu. Dia nggak mengharuskan saya untuk begini-begitu yang saya nggak suka, nggak bisa, atau simply nggak mau. Bahkan dia nggak melarang saya untuk hang out sama teman-teman pria saya, ambil kerjaan apa pun, dan pakai KB karena saya takut KB. Hahahaha. Aneh emang. Sama KB kok takut. Akhirnya Adit yang mau vasektomi dengan bilang, "Urusan reproduksi, you've done your part for so long. Now it's my turn kalo kamu emang takut di-KB. Lagian kenapa pilihan kontrasepsi itu mayoritas untuk perempuan, yah? Patriarki banget sih, kan aku mau ambil bagian juga."
Dulu saya akhirnya bertingkah laku kayak sosok ibu yang diharapkan society, because I thought that was needed. Karena saya perlu dukungan untuk hal kampanye rubella. Dulu masih sering minta dukungan rumah sakit, dokter, atau dinas yang mana orang-orangnya adalah tipikal serius-serius. Apalagi di Jogja. But, thanks to technology, blog, video, and teman-temannya. Sekarang saya mau kampanye rubella dan disabilitas di area ini aja, where I don't have to be someone that I'm not comfortable with. Plus, thank God, sekarang punya link makin banyak dan lebih open-minded. Yang nggak judge saya based on how I look, how old I am, dan hal-hal kayak gitu. Yang mau kenal saya karena apa yang saya lakukan, gimana pun package saya. Pernah curhatin kaya gini juga kemaren pas Hari Perempuan Internasional:
Today, on this International Women Day 2016, I invite you to realize that there are so many women with such good potentials, great actions, and amazing thoughts. BUT, not all of them have already been heard. Not all of them have already been seen. Let us give them the chance to speak up and raise their voice, no matter of:
how they look,
how they dress,
how they speak,
how they take a pose on camera,
what they believe in,
what race they are,
what social class they belong to,
what education system they have gone,
Because, really, those things are just the outer side.
Their inner thoughts and dreams are what actually and always matter.
Baca: Happy International Woman Day 2016!
It's like apapun yang saya lakukan untuk memperjuangkan Ubii, it doesn't mean anything gara-gara package saya kayak gini. Eh sampai pernah loh saya latihan ketawa elegan. FAILED. Ga enak. Saya kalau ngakak pasti keras dan nggak ada anggun-anggun nya. Apalagi pas liat meme Teletubbies nya Bang Ipul Hap. Dooohhhhh man itu lucu banget huhuhu. Meme nya di postingan kemaren-kemaren.
Baca: Ekspektasi VS Realita Jadi Ibu
Maybe this is why I love being with Adit. He sees what's good in me. He lets me be who I really am. He doesn't demand anything from me that I should look and behave more like typical ibu-ibu. Dia nggak mengharuskan saya untuk begini-begitu yang saya nggak suka, nggak bisa, atau simply nggak mau. Bahkan dia nggak melarang saya untuk hang out sama teman-teman pria saya, ambil kerjaan apa pun, dan pakai KB karena saya takut KB. Hahahaha. Aneh emang. Sama KB kok takut. Akhirnya Adit yang mau vasektomi dengan bilang, "Urusan reproduksi, you've done your part for so long. Now it's my turn kalo kamu emang takut di-KB. Lagian kenapa pilihan kontrasepsi itu mayoritas untuk perempuan, yah? Patriarki banget sih, kan aku mau ambil bagian juga."
Anyway, masih kepengin punya couple tattoos sama Adit, ada yang punya ide tato kopel yang nggak cheesy kayak kunci-gembok dan sebangsanya?
Di keyakinanku gak ngijinin bikin tatoo. Tapi dulu aku pernah khilaf ((??)) Punya pacar yang tatoo an. Gak tanggung2, tatoo nya berbentuk sayap di punggung dan full. Mamanya g tw kalo anaknya nya punya tatoo, baru ketauan pas kawinan kakaknya dan harus pake dodotan buat jadi manggolonya. Syok deh orang serumah. Hahaha...ikut curhat.
ReplyDeleteBtw, ide tatoo sayap bisa juga to, masing2 satu. Jadi filosofinya kalian "malaikat" penjaga ubii, dan hanya bisa "terbang" bila saling berangkulan.
tatonya keren deh mbak Ges. saya udah lama pengen bikin tato, tapi belum siap mental, hehe. belum siap mental sakitnya, belum siap mental diliatin ke mana2.
ReplyDeletebtw kita kok sama ya, saya juga takut KB, dan akhirnya suami saya yg memutuskan mau vasektomi. klo mbak Ges punya referensi tempat vasektomi yg oke boleh dong dishare.. hehe
Tato memang bisa menjadi gambaran suasana hati kita ya mbak, tapi jujur saya kurang begitu suka kalau harus pakai tato yang tengkorak atau yang gimana gituh karena tato bisa juga menilai kepribadian seseorang.
ReplyDeleteSaya memang suka sama quotes untuk jadi bahan tato. Quote yang saya pakai ini adalah "i will fight her fight" yang saya tujukan untuk Ubii. Eksplisit banget maksudnya, bahwa saya akan ada dalam setiap perjuangan Ubii. Saya akan ikut berjuang dengan Ubii. Perjuangan Ubii adalah perjuangan saya juga.
ReplyDeletenggak tau kenapa pas baca bagian itu saya pengen nangis :')
Tatonya bagus mba, tapi kenyakinan saya tidak memperbolehkan membuat tato di tubuh, dan kalau untuk saya pribadi juga kurang suka dengan tato. Lakukan apapun hal yang disukai bila menambah semangat apalagi jika tidak menggangu orang lain sah - sah saja. :).
ReplyDeleteTanganmu putih mulus mbak, jadi tato keliatan bagus di kamu.Aku suka yang kanan, Ubi pakai kaos garis2, entah kenapa. Tapi yang tengah bagus juga. Tapi kalau ditato permanen terus bosan gimana mbak?
ReplyDeleteAku sik pengen tattoo-an Mamii, tapi piye kulitku mbruduli huhuhu ... Kata mamaku, boleh tattoo-an pokoknya kulitku gakpapa. Lha ikiiii ... *mewek *urek-urek tanah. Btw, tattoo warna sama item lebih rentan luntur yang mana?
ReplyDeleteMba Gesy, walaupun aku jilbaban...aku tetep open mind kok sama wanita tatoan. Bahkan temenku ada yg jilbaban juga dan tatoan...dan aku biasa aja ke dia. Udah sama sama dewasa, kita pasti pny keyakinan knp melakukannya.
ReplyDeleteSoal diremehin karena punya tampang anak2...ini dilema aku juga lho heuheu
Tatto nya itu sesuatu banget dah mba hwehe
ReplyDeletei do believe this post is beyond the tattoo. it sums up mind diversity in a simple way, easy to digest with tattoo as the paramount. nice share Gesi :)
ReplyDeletei do believe this post is beyond the tattoo. it sums up mind diversity in a simple way, easy to digest with tattoo as the paramount. nice share Gesi :)
ReplyDeletesemangaaat...I love your new tattoo :)
ReplyDeleteThank youuuuuuu 😘😘😘
Deletetattoonya lucu.. saya suka kostum ubii di gambar paling kanan.. btw ga ditanya ke ubii aja dia sukanya yang mana?
ReplyDeleteUbii blom bisa disuruh milih 🙂
DeleteLucuk yang kanan mba, yg pake long sleeves. Cute gitu.
ReplyDeletePadahal aku kl di depan Mami Ubi berusaha tak anggun-anggunin biar anggun kayak Mami...
ReplyDeleteAku suka yg paling kanan pake kaos garis garis kak gesi. Gemaay banget.
ReplyDeleteWah kaloOaku justru malah pengen nanti kalo udh emak emak tetep keliatan playful cheerful dan masih kaya anak muda. Kayak kak gesi gitu, mahmud kece meskipun udh punya anak :)
Semangat terus kak gesii. Do what u love, lakukan apapun yg kak gesi memang inginkan. Express not impress hehehe:D
Woow aku sukak tatonya! Keren asli, karena ngga bisa pake tato, jadi cukup puas sempet pake temporary cupu yg ngeletek 1 minggu hahaha. Tapi suka liat orang yg pake tato bagus & cocok
ReplyDeleteBingung mak mau komen apa.
ReplyDeleteDo what you love
Do what you like
I will love what you like too.
Kalau aku pernah tattoo .. Tp temporer.. Gambar kupu2.. Unyu banget seminggu ilang
Wkwkwkwk..
Love it mba ges. Apik. :))
ReplyDeleteBaru baca postingan ini sekaraaang 😂
ReplyDeleteJangankan tattoo, Ges.. Telingaku ada 7 tindikan pertamanya pada geleng2, tapi lama-kelamaan pada terbiasa sama aku. Toh klien kantorku juga pada biasa aja (atau pura2 biasa? 😶)
Btw aku juga mau tattoo, dah bikin appointment ma tattoo artistnya. Nggak sabar ih!
Nanti kita bikin gank ya Ges 😂
Positive site, where did u come up with the information on this posting?I have read a few of the articles on your website now, and I really like your style. Thanks a million and please keep up the effective work. anonymous blockchain
ReplyDeleteIt is really a helpful blog to find some different source to add my knowledge. Wireless Tattoo Machines
ReplyDelete