Diari Papi Ubii #8: Perempuan di Mata Saya - Giveaway. Kali ini Adit mau bahas tentang pandangan dia terhadap perempuan. Ini adalah topik yang biasanya bikin Adit excited dan meluap-luap ngebahasnya. But, somehow selalu kepending mau nulis tentang ini.
Akhirnya jadi juga Adit ngomongin ini setelah saya baca request tema dari Dea Safira Basori, teman blogger yang sekarang jadi temen saya beneran, seorang dokter gigi merangkap moderator di sebuah feminist discussion group. Hi Dea! This is what you asked. Sesuai sama bayanganmu, nggak, De?
Akhirnya jadi juga Adit ngomongin ini setelah saya baca request tema dari Dea Safira Basori, teman blogger yang sekarang jadi temen saya beneran, seorang dokter gigi merangkap moderator di sebuah feminist discussion group. Hi Dea! This is what you asked. Sesuai sama bayanganmu, nggak, De?
So, here goes!
Adit:
“Whether women are better than men I cannot say - but I can say they are certainly no worse.”
— Golda Meir
Saya sedikit banyak mengafirmasi kutipan dari wanita Yahudi keren diatas. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri Israel di awal 70-an, masa dimana opresi terhadap perempuan sedang kencang-kencangnya. Yes, buat saya, kedudukan laki-laki dan perempuan adalah sejajar. Nggak ada yang lebih baik, dan nggak ada yang lebih buruk. Secara non-fisiologis, perempuan bisa melakukan apa yang cowok lakukan. Begitu pula sebaliknya. Secara fisiologis, perempuan memiliki organ reproduksi untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui, yang tidak bisa dilakukan pria. Udah itu aja bedanya.
Apresiasi saya terhadap sosok cewek bisa dilihat dari musik yang saya dengarkan. Ya, 80% playlist saya di iTunes diisi sama penyanyi cewek, atau female-led bands. Gara-garanya dulu waktu saya baru demen musik metal, kakak saya memperkenalkan saya pada musik metal yang punya vokalis cewek macem Theatre of Tragedy, Nightwish, Walls of Jericho, dan sebagainya. Lalu saat udah agak bosen sama headbanging, saya masih stick to female voices— Björk, Bat for Lashes, Yeah Yeah Yeahs, sampe Grimes.
Saya juga selalu memfavoritkan karakter cewek dalam video game atau tokoh cerita fiksi, walaupun saya kemudian nyadar ternyata di video game pun cewek dan cowok dibedakan traitnya— karakter cewek biasanya lebih agile dan menang di speed, sedangkan cowok lebih powerful namun lambat.
This one's my fave: Sakura Kasugano from Street Fighter.
This one's my fave: Sakura Kasugano from Street Fighter.
Pernah ada yang bilang, “Dit, kamu itu cowok kok dengerin Homogenic sih?” Well, pertama— yang namanya selera yah, nggak semua orang bisa sama. Kedua— what the hell are you talking about? Memang ada yah batasan-batasan: band A ini cuma boleh didengarkan oleh cewek, buku B khusus buat cowok? Menurut saya, ini semacam pembatasan yang nonsense. Thus, saya nggak pernah setuju dengan produk yang punya batasan segmen. Cowok beli make-up? Cewek mengkonsumsi kreatinin untuk bodybuilding? Biarin aja sih. Who are we to judge? Mereka melakukan itu nggak bikin rugi kamu juga kan?
Kenapa saya bisa punya pemikiran kayak gini?
Saya tumbuh dikelilingi wanita-wanita tangguh— bahasa gaulnya, alpha females. Saat kecil, saya sangat kagum sama sosok tante saya. Dia bener-bener mematahkan keyakinan orang banyak bahwa wanita sebaiknya banyak di rumah dan bekerja di dapur. Habis lulus dari kuliah di Inggris doi menekuni karir di perusahaan minyak multinasional dan memilih accelarated free-fall (terjun payung) dan off-road sebagai hobinya. Pernah mengalami fraktur tulang punggung yang lumayan parah gara-gara kecelakaan namun kejadian ini nggak membuat doi berhenti, even masih terjun sampe sekarang.
Pun, selama menjalani karir profesional, saya sudah berganti-ganti pekerjaan sebanyak 5 kali. Empat diantaranya, atasan saya cewek (dan kerjaan sekarang: mulai dari supervisor, PAO sampai “big boss” saya semuanya cewek)— tidak pernah tuh saya mengalami inferiority complex. Saya melihat mereka adalah perempuan yang mengerti betul bidang pekerjaan mereka, and they’re really good at it. They are able to empower themselves by breaking common ground di lingkungan patriarki macam negara kita ini.
Ditarik dari sejarah, memang dari dulu cewe selalu dianggap second-class citizen. Ngga cuma di Indonesia aja, tapi hampir di seluruh belahan dunia. Di salah satu suku di Afrika, cewe itu dianggap sebagai kawan setan, sehingga saat tubuh cewe tumbuh dewasa, cewe bakal dikurung dan payudaranya LITERALLY DISETERIKA sampe kempes, serta klitorisnya dipotong (genital mutilation) yang menyebabkan si cewek ini ngga bisa orgasme seumur hidup.
Sebelum era Muhammad di jazirah Arab, anak cewe dikubur begitu lahir. Di kerajaan-kerajaan Nusantara, cewek dianggap sebagai aksesoris dan properti seks.
Sebelum era Muhammad di jazirah Arab, anak cewe dikubur begitu lahir. Di kerajaan-kerajaan Nusantara, cewek dianggap sebagai aksesoris dan properti seks.
Ada studi etimologis (walaupun sumber sejarah kurang kuat) bilang bahwa "wanita" berasal dari portmanteau kata-kata "wani ditata" (berani ditata) - yang more or less dalam manifestasi masyarakat: cewe harus bisa ditata dan diatur. Secara fisik dan daya beli, wanita zaman milenial diatur oleh kitab suci bernama Vogue atau Cosmopolitan.
Baca: Cantik Itu...
Sampai budaya anoreksia secara subur tumbuh sebagai role model "bodi yang ideal" - whereas ngeliatnya aja udah ngilu saya. Ngga cukup sampe di situ, di aspek sosial pun wanita kudu diatur - cuma sebagai media untuk meneruskan keturunan dan mengurus urusan dapur. Berkarya? Mana boleh! Boro-boro kerja, ikut pemilu aja ngga boleh (sampe New Zealand jadi negara pertama yang featured cewe sebagai legal voter pada tahun 1893 - dan Arab Saudi pada tahun... ehm... 2011).
Intermezzo. Patung Tugu Tani ini juga. Simbol seksis sejadi-jadinya.
Cewe ditempatkan di bawah, ngeladenin cowo yang properti maskulinnya terekspos: biseps, bertelanjang dada, dan nyangking senjata.
Saya empet banget pas ada sentilan negatif tentang wanita-wanita pekerja, seperti yang dilakukan ustad Hizbut Tahrir misoginis yang menggunakan status mualaf doi untuk gaining followers itu (you know who) yang berpedapat bahwa cewe-cewe pekerja adalah makhluk yang menakutkan. Lihat betapa insecure-nya beliau. Setahu saya dalam Islam pun, banyak cerita hadist dimana Nabi Muhammad empowered cewe— especially Aisha, yang dijadikan apprentice beliau dalam tafsir Qur’an sehingga dia punya kapabilitas lebih dalam intepretasi ayat suci dibanding sahabat-sahabat cowok Nabi. Moreover, Aisha punya ability buat rendering fatwa dan berpidato bebas di masanya. Jika Muhammad aja mau empower woman di masanya, masa’ ustad kemaren sore all of a sudden mengkerdilkan posisi wanita via Twitter? Dalam Kristen pun banyak pula wanita yang diangkat jadi saints. Joan of Arc, Edith of Polesworth, Gertrude the Great… masih banyak lagi.
Joan of Arc
Joan of Arc
Maka dari itu, saat saya menikah, saya nggak pernah punya masalah saat tahu Grace nggak bisa masak. Menurut saya, dangkal banget kalo ada yang beranggapan bahwa istri solehah adalah istri yang bisa masak ini itu, rajin beres-beres rumah, nggak kerja, dan lain-lain. Banyak juga temen saya yang harga dirinya terlukai kalau istrinya bekerja— dipikir kalau istrinya bantuin di aspek finansial, somehow it mocks him by indirectly saying, “Gajimu kecil, ayo aku bantuin.” No— it’s not all about you, boys. Cewe mau kerja ya udah lah ya, toh itu hak mereka juga buat mengembangkan karir. On the other hand, ngga ada masalah juga dengan seorang ibu yang ingin dedicates herself fully buat keluarganya. Jangan mengkerdilkan posisi dia sebagai ibu rumah tangga dengan pertanyaan goblok macam, “Nggak sayang tuh ijazah S1-nya?” Well, saya pernah kisaran 6 bulan menyandang status sebagai stay-at-home dad, while Grace yang bekerja sebagai tutor bahasa Inggris dan jualan bandana bayi. Kalau boleh saya bilang, jadi bapak rumah tangga adalah pekerjaan paling susah yang pernah saya lakukan. Saya nggak habis pikir gimana ibu-ibu rumah tangga ini bisa senyum bahagia menyambut suami-suami mereka pulang kerja. It was really, really tough! Hats of for stay-at-home moms out there!
But the sad facts emerge as well. Memang sekarang jamannya free speech, dan ada sebagian orang pakai embel-embel feminisme sebagai pembenaran, dengan tidak mengindahkan hak asasi orang lain. Pernah denger kan ada nudist cewe feminazi yang tiba-tiba muncul di pengajian wanita-wanita berhijab? Mereka beranggapan bahwa hijab ini membatasi kebebasan berekspresi. Lalu sekarang ada konsensus among third-wave feminists untuk wajib memanjangkan bulu ketiak (!) karena mereka menganggap bahwa mencukur bulu ketiak adalah standar kecantikan giringan laki-laki. Well, menurut saya, jika ingin empowering yourself as a woman, prove it to the world: be a CEO, jadi penggagas ide, jadi pionir, break the boundaries. Ini lebih bermanfaat ketimbang merendahkan orang lain atas pakaian yang mereka kenakan ataupun menganjurkan manjangin bulu ketek.
Standar ganda pun kadang overlapping di pergulatan kesetaraan gender sekarang. Gini— ada kasus suami menghajar istri: pasti buntutnya jatuh ke KDRT. Lalu jika ada kasus cewe menghajar cowo: banyak banget social justice warriors bermunculan lalu menganggap apa yang cewe itu lakukan adalah women empowerment. Yang namanya kekerasan, tetep aja kekerasan. Nggak ada pembenaran di baliknya kecuali untuk pertahanan diri.
The bottom line is, all men and women are created equal. Cuma duduk permasalahannya adalah segala tetek bengek konstruksi sosial yang menganggap cewek itu kedudukannya lebih rendah. Give them a chance then you will be surprised on how far they will go— just like what I’ve done to my wife. Saya nggak pernah nyangka dengan mendukung dia untuk membesarkan nama Rumah Ramah Rubella bisa berdampak jauh pada kesadaran masyarakat untuk meningkatkan awareness terhadap TORCH. Saya tahu perjuangan dia masih seupil jika dibandingkan dengan Bunda Theresa ataupun Mu Sochua. But, I believe small steps will lead to greater impact if it’s done constantly.
Tabik!
[Giveaway]
Saya punya tas bakpack Crumpler tipe Proud Stash warna petrol blue senilai $85, dan akan saya hibahkan untuk Giveaway. Caranya gampang: as you guys know, I love Björk above all. Coba tebak, lagu doi mana yang jadi favorit saya? Clue nya: Ini lagu tentang sahabat baiknya dia. Nama temennya jadi judul lagu ini. Dan namanya disebut di setiap thank you credit albumnya Bjork. Tulis jawabannya di komentar yah!
Good luck!
(Btw, kalau ada lebih dari satu jawaban yang bener, pemenangnya saya undi).
***
Grace:
Saya kayaknya udah sering bilang betapa leganya saya nggak diwajibkan bisa masak hanya karena saya menyandang predikat istri dan ibu. LEGA, BRO! But, now you know the reason.
Somehow saya diuntungkan dengan cara pandang Adit terhadap perempuan (dan masih banyak lagi sih sebenernya). Saya jadi nggak banyak dituntut ini itu atau dilarang nggak boleh begini begitu, hanya karena saya perempuan. But, yea, saya juga harus adil dong. Saya juga nggak boleh menuntut Adit bisa benerin lampu, genteng, dan ngecat tembok hanya karena dia laki-laki. Tiap ada yang harus dibenerin di rumah dan kami panggil tukang, saya juga nggak yang jadi mikir, "Ih, gimana sih masak Adit nggak bisa kerjain sendiri padahal biasanya cowo kan bisa nukang."
Baca: Untuk Para Suami, Berbagi Tugas Yuk!
Kalau dipikir-pikir, saya bersyukur juga sih menemukan suami yang satu fakultas sama saya. Saya kuliah di Universitas Sanata Dharma Jogja, mengambil Sastra Inggris. Ada lah itu mata kuliah, kalau nggak salah kelas Sejarah Pemikiran Modern, di mana kami belajar tentang berbagai teori such as dekonstruksi nya Derrida, kapitalisme nya Karl Marx, idealisme nya Immanuel Kant, eksistensialisme nya Friedrich Nietzche, feminisme, dan entah apa lagi saya udah nggak hafal.
(Btw, saya lupa itu semua dipelajari di satu mata kuliah atau beda-beda. Pak/Bu Dosen Sastra Inggris Sanata Dharma, kalau baca ini dan ada yang keliru, koreksi yaaaa).
Intinya, belajar hal-hal kayak gitu bikin saya suka mempertanyakan banyak hal. Saya belajar untuk mempertanyakan jawaban, nggak hanya sekedar menjawab pertanyaan. Adit yang satu fakultas sama saya tentu belajar teori-teori dan hal-hal itu juga. Jadi, Adit sangat memaklumi curiosity dan ke-nggak-nerimo-an saya kalau saya disuruh/dilarang melakukan sesuatu tanpa alasan yang masuk akal.
Saya nggak kebayang kalau saya punya suami penganut paham patriarki garis keras. Disuruh dan dilarang ini itu hanya karena saya perempuan. Ditempatkan di posisi lebih rendah daripada dia hanya karena saya perempuan. Diatur cara berbusana, cara ketawa, cara mengekspresikan diri, dan lain-lain hanya karena saya perempuan. Diharuskan selalu mau melayani dia walau saya lagi nggak mood hanya karena saya istri yang wajib menyenangkan suami. Dijamin, BHAY.
Baca: The Untold Story About Me And My Husband
So, universe, thanks for giving me one Aditya Suryaputra! I'll be forever indebted to you!
***
Temans yang mau coba-coba nebak lagu Bjork favorit Adit, silakan jawab di komentar yah. Jangan lupa sebutin akun IG/Twitter kalian biar saya gampang nyolek-nyoleknya kalau kamu menang. Sekalian aja promoin media sosial kalian, monggo biar bisa follow-follow an.
Pengumumannya Jumat minggu depan yah. So we'll be waiting for your answer until Kamis depan.
Berhubung ini Giveaway Adit dan dia nggak punya IG atau Twitter, jadi nggak ada kewajiban follow apa-apa. TAPI BOLEH BANGET LHO KALAU MAU FOLLOW SAYA!!! IG saya di @grace.melia dan Twitter saya di @grace_melia :))))))))))
Oh ya, titipan pesan dari Adit. Dia bilang maaf banget dia nggak bisa jawabin komen-komen di Diari Papi Ubii satu-satu, tapi dia bacain semua komen kok - gitu sih katanya.
Okay!
Diari Papi Ubii by Adit yang lain bisa dibaca di sini.
Mau request tema buat Adit? BOLEHHHHH! Tulis aja di komentar, yah.
Love,
Sakura Kasugano: images4.fanpop[dot]com/image/photos/14600000/Street-Fighter-street-fighter-14683803-600-900.jpg
Breast ironing: images.indianexpress[dot]com/2015/10/breast-ironing-759.jpg
Joan of Arc: a5.files.biography[dot]com/image/upload/c_fit,cs_srgb,dpr_1.0,h_1200,q_80,w_1200/MTE5NDg0MDU1MDExOTUyMTQz.jpg
Patung Tugu Tani: i1.wp[dot]com/thetab.com/blogs.dir/90/files/2016/09/body-hair3-530x795.jpg?resize=642%2C963&ssl=1
Amankan posisi komen pertama dulu ah..
ReplyDeleteSalam buat Adit.
Coba ah..
DeleteJawabannya : Jóga
Tuh lupa cantumin akun :p
Deletewww.deddyhuang.com
IG @deddyhuang
Twitter @_deddyhuang
*numpang promo ah
Semoga bahagia selalu dan dijaga semesta ya cinta kalian. Aamiin.
ReplyDeleteSimple yet touchy, as usual... but this one is interesting karena biasanya gue ngakak kl baca postingan Adit tapi kali ini sedih liat fakta2 tentang perempuan. Btw, I'm proud of you both, papi dan mamii Ubi... thank you for always inspiring... hehehe
ReplyDeleteAbout the giveaway.. ikutaaan aaaah.... hahaha
jawabannya: Jóga Johannsdóttir, ya kan Dit? (sok akrab) wkwkwkwk
Aaaaa i know it, judulnya Jóga :D
ReplyDeleteIG : @qhachan
Twitter : @qhachan
JOGA dari album homogenic
ReplyDeleteIG : noviristyy
DeleteSuka banget sama tulisan ini. Karena aku pun sama kaya Grace, gak bisa masak wkwkwk. Tapi ya itu tadi, tidak adanya tuntut menuntut dalam keluarga dan cari solusi sama sama yang insyaAllah bakal bikin pernikahan langgeng.
ReplyDeleteSelamat ya Grace dan Adit, kalian berdua emang saling melengkapi :)
Misoginis, entah sekarang misoginis berbalut alasan "menyelamatkan kaum perempuan dari pandangan negatif". Pertanyaannya, pandangan negatif siapa sih? Pada akhirnya orang-orang seperti itulah yang jadi kaum misoginis tanpa disadari.
ReplyDeleteBtw, "This state of emergency, how beautiful to be! State of emergency is where I want to be." She's Joga :)
Lho lupa, IG : @Windacarmelita, Twitter: @windacarmelita.
DeleteBoleh tengok Soundcloud juga, id-nya sama.
*Hahahahha promosi di blognya Mami :)) ampun Mi ..
Aku penggemar Diari Papi Ubii... Mau ngramein Giveaway nya Papa Ubii nih... Judul Lagunya Joga. Dedicated buat temen baiknya yg bernama Johanna Johannsdottir. Gak begitu ngefans sama Bjork. Tapi dl suka dengerin pas aku SMP pas dengerin radio masih ngehits gara-gara ada 'titip-titip salam' nya jugaaa... 😀
ReplyDeleteOhya, suami ku juga tipe yg gak pernah nuntut apa2. Blessing banget memang jika punya pasangan yang bisa menempatkan posisinya sama dengan pasangannya.Bukan jenis pasangan yang menikah hanya agar bisa 'dilayani' seumur hidup. Nunggu Diari Papi Ubii berikitnya!!! 😊
eh, Diari Mami Ubii juga ditungguin kok 😍😍
IG @ninarokhma
DeleteKita memang patut bersyukur mami ubii karena diberi laki-laki yang baik dan menerima kita sebagaimana kita. Btw, dari jaman Nabi Muhammad keran transgender itu ga ada lagi, kok. Cuma dasar terlalu banyak dari kita aja yang masih suka menganggap tugas wanita hanya di kasur, sumur dan dapur. Fyuh.
ReplyDeleteOh iya, walaupun aku bukan sapa-sapa, aku ikutan giveawaynya Papi Ubii yaaaa. Jawabannya: Joga :)
Btw, aku udah follow mami di kedua akun tersebut, dan akunku @cutdekayi baik twitter maupun IG. Sukses selalu mami ubii dan papi ubii, tebarkan kebahagiaan agar kita-kita yang merasa galau dirundung duka #halaah jadi tercerahkan.
Baca tulisannya ngos-ngosan, super excited banget, sumpah! Apalagi ngomongin musik dan alirannya Adit ini sama kaya gw dan laki gw banget lah. Semua yang disebutin tanpa terkecuali gw suka juga dan nongkrong di playlist kita. Gw suka juga Within Temptation, Oya lagu Paradise yang Tarja Turunen feat Sharon den Adel ini keren banget lhoo. Bjok? I love her as well.
ReplyDeleteAsyik mau jawab GAnya ah...
Juludnya Joga. Rilis single pertama tahun 97 di album Homogenic, lagu ini didedikasikan buat sahabatnya. :)
Wish me luck! I want that Crumpler so bad. hahahahaha
Oya, IG sama twitternya mak Ges dah di-follow sejak lama. hehehehe @ziasubhan
Deletexoxo
Mampir ke sini lagi, dibaca-baca, laaahhh komen pertama ada yg typo *Bjork :) hehehe
DeleteJOGA, karena aku lihat jawaban di atas, wahahaha,
ReplyDeletewkwkwk akupun pengen jawab kyak gitu mba, idem mba windi :p
DeleteSebelum diminta follow aku uda follow twit n IG mami Ubii bhkan di folbek lg *terharu*
Btw tulisan papi Adit ini seru banget. Sukses sll buat papi Adit n Mami Grace. GBU
Diari papi ubii selalu seru.. :-D
ReplyDeleteIkutan give away..
Lagu yang berjudul Joga, lagu yang di dedikasikan buat sahabatnyaJóga Johannsdóttir..
Abis ngintip Wikipedia.. Wkwkwk..
Thankyouu
IG : almaira_rahmadhani
Jóga!
ReplyDeleteIG dan Twitter: @haloterong
Giveaway quiz :
ReplyDeleteJawaban nya Joga dari album Homogenic 1997.
Ig/twitter: @wulanhand
jawabannya Jóga mbaa !!!
ReplyDeleteyaaahhhh tapi uda keduluan banyak orang....
Keren selalu lah papi ubii ini..
ReplyDeleteBahasa inggrisnya pun.. Kalau ketemu kata yang baru saya denger, kemudian saya cari dikamus biar paham sepenuhnya sama isi blog nya, hehehe
Jadi sekalian belajar.. *ketahuan deh bahasa ingrisnya secuil :p
Oya, demi mau ikutan giveaway nya papi ubi, saya browsing2 deh itu penyanyi Björk..
Ga pernah denger juga sebelumnya nama itu
Kereen yaa ternyataa...
Okeee, ikut jawab yaaa.. Judul lagu nya Joga
akun IG : rhifa nur holifah
isi diary papi ubii hari ini agak serius euy..biasanya bacanya sambil ketawa ketiwi..tapiii teteupp kerennn...salut dech sama mamii & papi ubii yg pada pinter nulis...kalian kerenn...
ReplyDeletemau ikutan give away nya ahh...mudah2an dapet tas nya..mayan buat gantiin tas skulah anak ku yg udh mau jeboll..hahaaa*emak peliitt*
berhubung gak ngerti & gak ngikutin lagu2 nya bjork jd tadi emakk searching dulu di wikipedia siapa best friend's nya bjork...dan alhamdulillah ketemu jawaban nya..kalo menurut wikipedia best friend's nya bjork tu Jóga Johannsdóttir...benullll gak papi ubii aka mas Adit?
oiaaa...gak punya IG & twitter...jd kalo eike menang colek2 di FB aja yaaa mamiii...*ngareeep* hahaaa..
DeleteFB nya Niena Aditya...
Papi Ubiii keren, mbak Grace beruntung menemukannya, begitupun Papi Ubii beruntung bget menemukan Mbak Grace.
ReplyDeleteDan....jawabannya Jóga
Wish me luck ya...
udah follow akun mami ubii semua
Twitter/IG : @dwi__puspita
Jawabannya Jóga
ReplyDeleteIG dan Twitter : @marmut_03
Keren Mak Ges, selalu suka baca tulisan Adit.
ReplyDeleteJóga !
ReplyDeleteIG: yudhakrisnanda
Again.. Tulisan papi ubii tsakeeepp.. Sukkaaakk..i wish papih nathan lebih expresif kayak papi ubii hihihihi..
ReplyDeleteKeep up the good work pap..(panggilnya papi hahahaha..)
Nyoba ikutin GA yaa.. Mudahmudahan hadiah nyantol di eike.. Hahahaha
It's Jóga from her bestfriend's name Jóga Johannsdóttir..
Aku ga donlot app twitter ato IG mak jadeh pespuk aja.. Hahahaha.. Yayayayaya..
Ade Florent Sitompul
jawabannya:: Joga
ReplyDeletetulisan O-nya tapi gak gitu...tapih di hape gak ada pilihannya :(
pokoknya itulah :p
@artha_amalia
Kalo menang...buat calon suami. nanti bilang:: jangan paksa saya bisa masak...nanti wajannya gosyong
Mau ikutan giveaway aaaah..
ReplyDeleteJawabannya Joga dr album homigenic papi ubii..
IG @arunaraframe
Sory typo.. Dr album homogenic 97
DeleteHai mba Ges dan mas Adit, salam kenal :)
ReplyDeleteboleh ikutan giveaway nya ?
judul lagunya Jóga.
semoga bisa menang ya, biar bisa jadi hadiah ultah buat saya (yg kebetulan ultah hari ini) :).
makasih buat sharing-sharing di blog selama ini, semoga selalu memberikan inspirasi buat banyak orang.
twitter saya @neni28_
Diawali postingan mami ubii yang ngebahas aku pernah jadi "CATATAN UNTUK PARA ORANGTUA: DULU SAYA PERNAH MENJADI KARIN NOVILDA" langsung mikir tumben yah baca blog penulisnya ceritain masa lalunya yang "ruarr biasahhh"...lanjut baca satu satu (sampe tulisan ka Grace yang masih masa labil kayanya, seputarr percintaannya heheh piss ka) jadi tertarik langsung follow IG, facebook nya ka Grace...hehehe
ReplyDeleteDsini banyak pembelajaran hidup yang bisa jadi masukan positif untuk aku sendiri #terharusambillappaketisue hehhe .. dan ditambah tulisan papi ubii makin sukka baca blog ini, karena pemikiran ka Adit yang open minded dan berusaha menjadi suami/papi yang baik untuk keluarganya ..
untuk giveaway aku liat jawaban yang diatas, sambil browsing di internet buat meyakinkan, dan untuk lebih menyakinkan tanyaa atasan aku dikantor ternyata dia suka dan tau Björk hahahaha. Jawabannya : "Jóga" is dedicated to —and named after— Björk's best friend, Jóga Johannsdóttir di album first single 1997 album Homogenic (sedikit copas). hehehe
IG : lilyhakim
Twitter : lilyhakim
kiss buat ubii sama cimol .. sehat sehat yaa untuk mami papi nya amin
Haiii Mami Ubiii <3<3
ReplyDeleteSuka banget sama perspektif Mas Adit, sehingga nggak ada yang namanya sexism, masculinity vs feminity, etc. Hegemoni maskulinitas yang menjadi momok paling mengerikan dari sebuah pernikahan (versiku), hilang gitu aja dengan opininya. You're so lucky! Aku bisa seberuntung kamu nggak ya? :)
Jawabannya: Jóga.
IG & Twitter: @tehpocii
jawabanya :Jóga
ReplyDeleteig : @nonnarifaa
mas Adit dan mbak Grace,,selama ini saya malah penasaran kalian tinggal di keluarga seperti apa? mksdnya org tua kalian sendiri. pengen aja denger ceritanya. mgkn mbak Grace uda pnh cerita yg ttg awkarin itu ya. nah gmn dgn mas Adit. soalnya pnsaran jg sih mas Adit kn pmkirannya t'buka bgt stlh baca post ini nah apakah dkeluarga mas Adit yg mengajarkan dr awal spt ini.
dan lagi maaf. maaaffff bgttt kalo tdk b'kenan bisa diabaikan. kan mas Adit dan mbak Grace menikah beda agama,,di negara kita hal spt itu di cap yg 'gak banget'-lah pkoknya. nah dlm meyakinkan org tua dlu spt apa. lalu kalian dlm menjalani pernkahan dgn ibadah b'beda kyk gmn. trs kalian pgen ubii dan aiden dlm b'agama ikut siapa dan cara kalian mengajari anak-anak ttg agama. mgkn bisa jd pembelajaran saya dlm mengenalkan agama ke anak nanti.
makasih ^^
Jóga Johannsdóttir nama sohibnya.
ReplyDeleteJóga judul lagunya dari album Homogenic thn 1997
Saya adalah orang yg selalu nungguin tulisan papi Ubi, entahlah saya merasa mirip dengannya, kalo nulis kadang suka "lugas" gitu dan kalo udah baca tulisannya bisa ngakak guling2.
Tapi saat baca tulisannya tentang bagaimana mami Ubi di mata papi Ubi, saya juga jadi merasa mirip mami Ubi 😂. Misal, bisa gila rapi dan berantakan di waktu bersamaan dan suka nyampah (ngumpulin printilan DIY)...ah apa semua emak2 gitu ya 😂
Dan kalian itu pasangan yg keren badai.
Bahagia selalu 😇.
IG @pinkinyo
seneng deh dengan cerita pasangan inih..meskipun banyak perbedaannya tapi bisa saling melengkapi..GBU..
ReplyDeleteSelalu suka sekali sama blog mami gesi dan papi adit. Im a big faan :D
ReplyDeleteBtw, aku juga lulusan sastra inggris dan sepaham sama tulisan papi adiiit :D
Anyway aku ikutan giveaway-nya juga mami gesi...
Jawabannya.....
Jóga- Homogenic 1997
Wish us luck :D
Hai mas adit,,
ReplyDeleteselalu suka baca tulisan mu,, walau selama ini SR
suka sama adit yang meledak-meledak, menulis dengan jujur
dan dari semua tulisan adit ini yang paling keren,,,,
perempuan dan laki laki itu sebenrnya setara,,
tapi gimnapun juga kita hidup di Indonesia,,
dan sudah terbentuk dengan standar sosial bahwa permpuan harus mengalah,
Jóga
ReplyDeletejawabannya adalah Joga .. nyonto dari jawaban bu-ibu di atas karena pacar saya yang koleksi lagunya sampe puluhan giga itu ternyata juga gatau. "bjork itu siapa seh sayang?"
ReplyDeleteahelah.
awalnya mampir di blognya kak gesi pas blogwalking di blognya mbak windi teguh *hai mbak* trus suka sama tulisannya mbak gesi trus nemu tulisannya papi ubi daan suka banget soalnya gaya nulisnya keren, isinya informatif. cerdas bangett.. btw saya baru tau kalo Joan itu cewek *____*
karena sering baca tulisannya papi ubi, saya jadi pengen nyuruh mas pac ikutan nulis, secara dia brutal banget kalo ngechat pas lagi marahan, panjang kali lebar kali tinggi.. tapi pas saya coba pake satu tulisan bertema "Gimana waktu pertama kali ketemu", lah tulisan point of viewnya dia copy paste tulisan saya, cuman dganti aku kamu aja.. wes ora sido wes kukut yoo kukut :((
oiya IG @dhewibayularasati, twitternya @dblarasati
I'm proud of you both, thank you for always inspiring..
ReplyDeleteIkutan jawab sama kayak yang di atas ah Jóga Johannsdóttir di album first single 1997 album Homogenic
Jawabannya : Jóga
ReplyDeleteIG : ini_di
Ikutan baca artikelnya, sering banget dimention dan dishare teman facebook. Bte salam kenal Kak Grace Melia dan Mas Adit.
ReplyDeleteLove to know this blog.
Ikutan jawab ya meskipun udah banyak yg ikutan.
Judul lagunya #Joga , dr album homogenic 97.
Oh iya akun twitter saya @yunitahentika dan ig @peri.dongeng.
Thanks a bunch
Sudah 2 bulan ini ngikutin website Grace. Dan as always~ postingannya selalu inspiring. :D Apalagi di diari papi ubi yang sudut pandangnya adalah murni dari Adit.
ReplyDeleteLove both of your writing guys. :D
Buat jawaban giveaway : Jóga dari album Homogenic '97
Tau lagu ini juga karena penasaran Adit selalu sebutin Bjórk & Akhirnya download album albumnya beberapa minggu lalu. hehehe
ig : @htr95
twitter : @htr95_
wish me luck ^^
Jawabannya Jóga.
ReplyDeleteIG & Twitter: @andyhardiyanti
"Joga"
ReplyDeleteAll these accidents that happen
Follow the dots
Coincidence makes sense only with you
You don't have to speak
I feel
Emotional landscapes
They puzzle me
The riddle gets solved
And you push me up to
This state of emergency
How beautiful to be!
State of emergency
Is where I want to be.
All that no one sees you see
What's inside of me
Every nerve that hurts you heal
Deep inside of me
You don't have to speak
I feel
Emotional landscapes
They puzzle me
Confuse
Can the riddle get solved?
And you push me up to this...
State of emergency
How beautiful to be!
State of emergency
Is where I want to be
State of emergency
How beautiful to be!
Emotional landscapes
They puzzle me
The riddle gets solved
And you push me up to this
State of emergency
How beautiful to be!
State of emergency
Is where I want to be
State of emergency
How beautiful to be!
State of emergency.
State of emergency.
How beautiful
Emergency
Is where I want to be
State of emergency
How beautiful to be!
State of emergency
Is where I want to be
Salam hangat dari Salatiga :)
wuoooo wuoooo.. papiUbii keren bgd.. entah lah yah mak, akupun anak SasIng dan akupun melihat bbrp temen ku yg belajar ttg teori" itu punya penilaian dan cara pandang yg unik ttg perempuan.. mereka ga seperti org kebanyakan yg suka membedakan perempuan.. maybe we should meet up for sharing this thought.. it must be great..
ReplyDeleteak kenal Bjork awalny pas kuliah dikenalin atw lebih tepatnya ga sengaja dicekokin sm temen.. awalnya ga suka musik yg ga seperti kebanyakan ini tp qo ya lama" aku malah nyariin suaranya 😂😂😂.. ikutan GA ny yah papiUbi.. jawabannya Joga.. IG : @ekahumaida
Postingan papi Ubii panjaaang... tapi tetep asik bacanya sampe tamat. Seneng untuk tahu bahwa ada juga ya laki-laki yang berpandangan seperti Adit. Berbahagialah mami Grace ;) Dan saya yakin, orang kayak Adit nggak cuma sendiri di dunia ini. Sehat selalu ya, Ubii dan adek, juga mami papinya.
ReplyDeleteGiveaway mah saya skip ah. Nggak ngerti Bjork :p
Saya pun masak karena passion, mami Grace, bukan karena kewajiban saya perempuan. Jadi kalau passion-nya bukan masak, you're still and always good woman kok, Mam :D Anyway, selalu belajar dari rumah-tangga kalian. :)
ReplyDeleteAku juga enggak bisa masak, Pak Wendi sih gpp
ReplyDeleteggbisa masak yak ayuk beli, katanya.. wkakakak
Aku jadi kepengen punya suami feminis.
ReplyDeleteAkk.. suami gw sebenernya menyarankan untuk beraktifitas. Kalau mau kerja pun silahkan. But i choose to be stay at home mom and be a freelancer. Jd kehidupan gw ga cuma anak sama rumah doang..
ReplyDeleteOiya, jawabannya Jóga :)
IG: @denyuliansari
Twitter: @denyuliansari
Suamiku, juga ngga mewajibkan aku masak atau menaa rumah biar rapi. Karena dia pun juga hidup dengan pola didik seperti itu. Enak? Banget. Tapi mikir lagi, masa iya makanan kudu beli melulu? Duitnya habis buat beli makan di luar. Atau, masa iya rumah berantakan melulu? Sedangkan kita pengennya si anak rapi jali gitu.
ReplyDeleteAlhamdulillah, aku dapat suami juga yg nggak menuntut aku harus masak enak tiap hari, karena kasihan liat aku momong.
ReplyDeleteBtw, ikut GA nya papi ubii ya, sebenarnya aku nggak terlalu mudeng sama Bjork, jadi gugling2, baca-baca artikel tentang lagunya.
Judul lagunya Joga. Yang dipersembahkan untuk sahabat karibnya Joga Johannsdottir.
Eh, lupa sosmednya. IG: lik_nana
DeleteSuka dgn cara pandang papi Ubii ttg perempuan!
ReplyDeleteThumbs up!!
Jawaban GA : Jòga
IG : mamamiuzz
Smg bumil menang kuis tas cakeeepp :D
Jawaban JÒGA!!
ReplyDeleteIG: afifahepe
Mbak Grace, ini kunjungan perdana setelah saya kenal Mbak via grup WA Blogger Kekinian. Temanya berat euy, tapi saya sepakat banget. Kok ya kebetulan saya barusan nulis soal betapa saya sering nyuci piring. Sekalipun itu sponsored post, tapi itu nyata. Saya bener-bener biasa nyuci piring kalo pas liat piring kotor numpuk dan istri lagi nggak sempat ngerjain. Jaman istri baru ngelahirin dan anak-anak masih mimik ASI, saya yang nyuci baju. Masak juga sering, nyapu apalagi.
ReplyDeleteBukan niat pamer, tapi yang mau saya sampaikan: sebagai suami sebagai cowok jangan segan-segan bantuin kerjaan rumah, bantuin istri. Nggak ada istilah kerjaan cowok kerjaan cewek, kerjaan ya kerjaan aja. Siapapun boleh ngerjain :)
aku sukaa syekalii tulisannya papii ubii..u're rock man :D
ReplyDeleteaku di colek dong mak ges klo tulisan papi ubii launching biar bisa langsung meluncur..tapi walaupun telat bacanya tapi tetep aku baca semua kok tulisan papi ubii :D
oh yaa..aku mau ikutan dong giveaway nya..kali aja hoki.AMINNNNNNNN..
Jawabannya : Jóga (album Homogenic 1997)
IG : @dwidwahyuni
FB : Dwi D Wahyuni
Ikutan jawab kuis yaa.. Jawabannya Joga. IG:@reemamifta
ReplyDeleteBtw aku suka pemikiran Papi Ubii, pingin juga si mas berpikiran gitu. Hihii
Ikut kuisnya juga ya:
ReplyDeleteJawaban: JÒGA
Ig: @armitafibri, Twitter: @armitafibri
Semoga aku beruntung :)
Diary papi ubii ini kenapa semakin mjd magnet ya....mungkin krn semua tema yg d bahas dlihat dr kaca mata lelaki po yooo???.. Semakin penasaran dgn pembahasan2 berikutnya..heeee...
ReplyDeleteIkutan give away nya ya....semoga jd rejeki dpt tas...
Berhubung saya g tau itu band favorite adit yg kyk apa jd Jwbnnyanyontek temen2 yg d atas gpp kaannn..heee..jwbnya."JOGA"..
IG: nur fatia
Aq udah follow kamu lho mak gesss.... :)
Mau dong skli2 request bahan buat dibahas. Agak melenceng dikit dr usual topic gpp kan ya? What do you think about Indonesian politics nowadays? Apalagi dgn maraknya penyalahgunaan isu2 tertentu hanya utk kepentingan sektor internal tertentu (if you know what i mean). And how to live in peace dgn perbedaan2 yg ada di negara kita.. Sorry kalo request nya topic yg agak berat, soalnya lg happening sih. And bcs i like your (papimami Ubii) way of thinking towards life ��
ReplyDeleteIkutan kuis ya,jawabannya : Jóga. Ig : lucianasoetikno
ReplyDelete