Tips Menjaga Traffic Blog Ala Mami Ubii

Tips menjaga traffic blog ala Mami Ubii. Ada beberapa teman yang nanya gimana kok blog saya ramai. Selama ini biasanya saya jawab, "Aduh, gimana ya. Aku juga bingung.." Bukan karena niat hati mau pelit. Tapi sungguh saya bingung gimana jawabnya. Soalnya saya nggak pernah yang dengan sengaja merumuskan tips-tips tertentu untuk kemudian saya praktikkan. Semuanya bener-bener sambil jalan aja. Learning by doing kalau mau sok keminggris nya.

Makanya waktu Mak Ety, emak blogger dari Solo, meminta saya mengisi Arisan Ilmu KEB Solo, aduh saya nggak pede setengah mati lah. Setelah dikomporin sama Mak Indah Juli baru saya berani ngiyain. Walau belum jadi sih karena belom nemu waktu yang pas. **sok iyes, sok sibuque**

Jadi yaudah saya jembreng di sini aja, yes!

Btw, saya MEMANG KEPENGIN blog saya menghasilkan duit mangkanya saya kepengin blog saya rame. Jadi, kalau kalian emang masih memfungsikan blog 'hanya' untuk melepas unek-unek, curhat, dan stress therapy TANPA pengin menghasilkan duit, which is sah-sah aja, yaudah nggak perlu sengoyo ini pun juga nggak masyalah.

Emang saya selama ini learning by doing. Tapi kalau saya pikir-pikirin beneran, ternyata bisa juga saya simpulkan menjadi beberapa tips di bawah ini. 

1) Bangun branding

Menurut saya, branding itu penting banget supaya pembaca ngeh dan bisa membedakan kita dari blogger yang lain. Sekaligus untuk kasih gambaran ke pembaca kira-kira bahasan/hal-hal apa saja yang mereka akan temukan di blog kita. 

Awal saya ngeblog, kayaknya saya masih di parenting/family doank. Tapi makin ke sini, saya memperluas dengan parenting special needs juga karena image saya dikenal sebagai Mami dari Ubii yang punya kebutuhan khusus. Makanya saya juga ngerombak header blog saya, ditambahin figur Ubii yang duduk di kursi roda dan pakai alat bantu dengar, biar aura special needs nya makin kerasa.

Designed by Nahla www.haloterong.com yang tidak munafik. LOL.

Baca: Silly Convo #3: Nahla Tidak Munafik

Jadi pembaca bisa bayangin kalau mampir ke blog Diari Mami Ubii ini mereka bakal nemuin apa, ya seputar parenting, family, pernikahan, dan anak berkebutuhan khusus. Tema besar ini toh nyatanya masih bisa banget dijembreng lagi ke kegiatan anak, mainan-mainan DIY, review buku anak, review film keluarga, dan lain-lain.

Untuk menemukan branding yang tepat, saya nggak bisa merumuskan gimana. Kayaknya it takes time deh. Soalnya dulu saya juga nggak yang ujug-ujug bisa dikenal as Mami Ubii. Sambil lihat-lihat aja hal apa dari diri kita yang menonjol/bisa bikin orang penasaran pengin tau/kita nya nyaman dikenal dengan itu. Good luck finding yours!

2) Setia dengan niche blog

Ini masih erat kaitannya sama branding kalau buat saya. Setelah dikenal sebagai blogger yang suka ngemeng parenting/family, ya saya setia di niche itu untuk blog Diari Mami Ubii ini. Benefitnya masih sama, pembaca blog ini jadi tau harus expect apa. Saya juga lebih bisa membaca keinginan pembaca.

Setia dengan niche blog berarti saya juga pilih-pilih event dan sponsored post. Kalau sekiranya nggak parenting/family tapi masih bisa saya sambung-sambungin ke dunia saya as a mom, saya masih mau. Tapi kalau saya ngerasa event atau sponsored post offer nya blas nggak bisa saya sambungin, biasanya saya emoh. Misal ada event otomotif peluncuran motor balap terbaru. Kalau saya diundang hadir dengan dibayar gede pun rasa-rasanya saya bakal tetep nolak karena ya itu menurut saya nggak nyambung banget. Saya nggak bisa nyambungin motor balap ke dunia parenting/family. 

Baru-baru ini saya dapat sponsored post smartphone di mana saya dikasih smart phone untuk direview. Sebelum saya terima, saya nanya dulu. Ini boleh nggak kalau saya ngereview dengan gaya ala Mami Ubii? Atau harus review yang sophisticated sampai ngulas spec nya yang apalah apalah gitu? Ternyata boleh review nya ala Mami Ubii. Makanya saya terima. And I swear that's challenging! LOL.

Baca: Coolpad Sky 3 untuk Mama Blogger: Review Gadget Ala Mami Ubii

Pokoknya kalau buat saya setia sama niche itu penting! Cari celahnya aja supaya bisa disambungin. Misal saya ngereview hotel, ya tetep saya kasih personal touch dengan cerita bahwa di hotel itu saya liburan sama Adit dan anak-anak. Find a way lah pokoknya yah.

Baca: Family Staycation di The Alana Hotel Yogyakarta

Coba intip-intip bloggers lain yang juga sudah menemukan branding dan setia sama niche blog nya seperti:

Mei Wulandari - www.meiwulandari.com

Saya mengenal Mei sebagai sosok guru yang ngeblog. Jadi kalau saya mampir ke blog Mei, ya saya expect cerita tentang kegiatannya sebagai guru. Dan ya emang Mei suka cerita hal-hal seputar itu seperti saat dia cerita tentang proses akreditasi sekolahnya, fakta tentang guru, simulasi kebakaran, dan lain-lain.

Ulu (Nurul) - www.bandungdiary.id

Salah satu blog favorit yang saya ngerasa branding dan niche nya udah konsisten banget!

Carolina Ratri - www.carolinaratri.com

No comments needed. Jempolan banget ini Mba Carra ngebranding blognya.

Dani Rachmat - www.danirachmat.com

Kalau di Mas Dani, saya expect tulisan seputar keuangan/ekonomi/bisnis yang dikemas dengan bahasa yang nggak ribet dan buat saya branding Mas Dani udah cukup kuat di situ.

Sebenernya banyak lagi, tapi mereka berempat are on my top list. Kalau saya jembreng semua-mua-muanya, postingan ini bakal sepanjang apaaaaaaaaaaaaaaaaaa....

...aaaaaaaaaaaaaaaaaaa...

...aaaaaaaaaaaaaaaaaaa...

3) Know and interact with your audience 

Selama ini source pengunjung terbanyak yang mampir ke blog saya ternyata adalah dari Facebook. Teman-teman Facebook saya jauh lebih banyak yang bukan blogger ketimbang yang ngeblog. Thank God, mayoritas ibu-ibu/keluarga. Jadi ya emang pas sama tema blog ini. Saya juga jadi bisa ngeraba mereka maunya ditulisin tentang apa.

Sesekali, buka pertanyaan juga untuk mereka, mau request tulisan apa nih. So far, karena mereka adalah ibu-ibu, ya yang direquest emang cocok-cocok aja kalau saya realisasikan jadi tulisan di sini. Saat sudah nulis request tema dari mereka, jangan lupa mention/tag mereka juga and don't forget to say thank you.

Dengan begitu pembaca akan merasa diperhatikan dan diperlakukan kayak temen.

4) Socmed sharing

Saya cukup rajin share tulisan saya ke media sosial especially Facebook (karena source terbesar dari FB) dan Instagram. Belakangan ini udah jarang ke Twitter karena..... saya suka lupa. HAHAHAH.

Untuk share ke Instagram kan butuh foto yah. Jadi kalau saya upload foto ke IG yang sekiranya nyambung sama sebuah tulisan, sekalian saya jembreng link nya. Misalnya ini:

Dan biasanya IG posts saya selalu linked to FB dan Twitter juga.

Untuk Instagram, saya suka memanfaatkan hestek juga. Tapi #DiariMamiUbii harus ada dan selalu saya taroh sebagai hestek pertama. Biar orang ngeh sama branding dan blog saya.

5) Konsisten update

Ya gimana mau traffic blognya bagus kalau update blog 2 minggu sekali doank atau malah sebulan sekali atau bahkan lebih dari sebulan sekali.

Saya juga kadang bingung mau nulis apaan di blog. Di situ lah saya dapat benefit dari setia dengan niche. Pas nggak punya ide sama sekali, kadang saya bikin status FB, "Enaknya nulis apaan, yaaahh?" Biasanya saya jadi dapat at least 1 request dan itu bisa jadi bahan deh.

Kalau pas no idea sama sekali dan nggak ada yang request apa pun, simply buka-buka timeline atau berita aja. Kira-kira apa nih yang lagi banyak diomongin orang. Kalau sekiranya hot topic nya emang bisa saya sambungin ke sini yah saya tulis.

Sebenernya bukan berarti saya cuman nulis di tema parenting/family sih. Kadang nulis juga tentang blogging atau apa lah whatever I feel like writing it. Tapi kalo tema nya melenceng banget, saya tetep batasi. Biar out of niche nya nggak keseringan.

Saya sering ditanya, "Kok sempet sih sering update blog padahal Ubii terapi nya almost tiap hari gitu?" Jawabannya karena saya selalu nyicil ngedraft. Jadi misal saya kepikiran satu tema, ya saya tulis dulu di note smartphone mau nulis apa aja tentang tema itu. Atau, saya nyicil cari foto pendukung yang sesuai dan nyicil edit (whether nerangin atau simply kasih watermark). Terus, saya suka begadang. Saya nggak bisa tidur di bawah jam 12. Anak-anak sudah tidur jam 9 atau 10. Jadi malam-malam saya menyempurnakan draft.


6) Bikin giveaway

Dulu pas saya awal-awal joined komunitas blogging, yang banyak saya temui adalah giveaway yang mengharuskan peserta bikin blogpost dan di dalamnya ngelink ke blogpost si penyelenggara. Cara itu emang bagus sih, ya. Kita jadi bisa dapat links dari bloggers yang ikutan giveaway kita. Minus nya, peserta yang ikut terbatas cuman di kalangan bloggers aja.

Tapi, saya liat-liat belakangan ini bloggers makin selektif dalam ikut giveaway atau lomba. Apalagi yang modelnya harus bikin blogpost. Banyak pertimbangan sih biasanya. Bisa karena hadiah dirasa kurang menggoda, deadline mepet, bingung mau nulis apaan, dan lain-lain.

Alasan di atas plus alasan personal saya cuman bisa sediain hadiah giveaway sederhana akhirnya mendorong saya bikin giveaway yang sepele-sepele. Biasanya cuman dengan komen di blog atau komen di media sosial saya aja (especially Instagram yang sering saya pakai untuk hold giveaway).

Emang saya jadi nggak dapat link apa-apa. Tapi, biasanya giveaway di Instagram selalu mendatangkan followers baru. Dengan followers bertambah, otomatis audience saya share link postingan blog di Instagram pun makin bertambah juga. Jumlah yang mampir ke blog jadi bertambah kan.

Kalau saya bikin giveaway di Instagram, biasanya yang ikut lumayan banyak. Padahal hadiahnya kecil banget, cuman buku doank. Kenapa banyak yang ikut? Ya soalnya gampang. Bisanya saya kasih pertanyaan yang sepele aja. Cara ikutan pun gampang karena cukup dengan komen dan mention beberapa teman, nggak perlu repost-repost (kalau emang hadiahnya cuman dikit).

Benefit lain dari ngadain giveaway adalah bisa jadi sarana berinteraksi dengan followers kita di Instagram. Karena blog dan Instagram saya niche nya family banget, jadi followers saya mayoritas ibu-ibu. Dan ibu-ibu itu pasti suka ikut kuis-kuis an apalagi yang gampang.

***

Kayaknya 6 hal itu yang selama ini saya terbiasa lakukan. Yuk tambahin dan ikut sharing juga kalau kalian gimanaa?

Tambahan:

Don't forget, every progress takes time. Jadi kalau sudah berusaha menerapkan ini, namun traffic masih belum beranjak, sabar dulu. Konsistenin dulu ya.

Postingan ini saya publish November 2016. Ini statistik blog saya Desember 2016:

Maret 2017:

This is to highlight that semua butuh waktu dan konsistensi.

***

Untuk bloggers yang kepengin memonetize blognya dengan sponsored post, better punya media kit yang berisi profil blog, media sosial, traffic, dan lain-lain. Udah punya belom?

Saya bikin media kit saya pakai Piktochart. Cara bikin, tips, dan hal-hal yang perlu included dalam media kit saya jembreng di postingan lain yah.

Baca: Contoh Media Kit untuk Blogger dengan Piktochart

Sharing is caring!


Love,