Bahagia Bisa Saja Sederhana

Bahagia Bisa Saja Sederhana. Pernah denger ya pasti, "Money can't buy happiness." Terus kadang ada lagi lanjutannya semacam, "But money can buy a boat and that's pretty close (to happiness)." LOL. Kalau mau ngomong realistis, saya juga lebih bahagia saat punya duit sih. Kalau pas bisa beli gincu dan baju lucu tanpa mikir, "Yah, tapi ini nanti motong anggaran pos yang lain," wah hepi berat! 😍

But, saya juga percaya bahwa bahagia itu bisa aja dengan hal-hal yang sederhana. I guess that's one reason I'm happy to be ... ME. Saya itu orangnya gampang dibahagiakan. Go ask Adit or my closest friends deh kalau nggak percaya.

Dari dulu saya orangnya gampang excited dan happy sama hal-hal remeh. Sifat itu lalu semakin terpupuk setelah saya punya Ubii dengan kebutuhan khususnya. Yah, kalau saya bisa bahagia nya cuman karena hal-hal spektakuler, saya bakal stress berat pastinya mengasuh Ubii tiap hari.

Baca: Silly Convo #2 - Bahagia Berlebihan

Baca: Ikhlas Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus

Maka biarlah saya tetap jadi Gesi yang selengekan begini. Hahaha.

Beberapa bulan belakangan, daftar hal yang bisa bikin saya bahagia bertambah. Yaitu karena rambut Ubii makin panjang jadi bisa dikuncir macem-macem. Kayaknya so far ini lah yang bisa kasih saya perasaan punya anak cewek seperti teman-teman yang punya anak yang sehat.

Jadi dulu saat saya masih hamil Ubii dan udah tahu kalau Ubii itu cewek, wah saya excited banget. Sejak hamil saya udah bayangin macem-macem:

"Ah nanti mau nyalon bareng"

"Ah mau pakai baju kembaran mother and daughter yang unyu-unyu"

"Ih lucu ya ada yang jual sepatu kembaran ibu dan anak gadis begini! Mau ah!"

"Nanti aku mau les-in Ubii balet ah, terus kita cari tutu sama-sama"

...

...

...

And the things could go on and on and on.

Nggak cuma imajinasi-imajinasi abstrak kayak begitu, saya juga sejak hamil udah nabung beberapa pernak-pernik lucu buat anak gadis kalau udah balita. Contohnya kayak dompet lucu, tas sekolah pinky-pinky, gelang centil, dan lain-lain yang sama nggak pentingnya. LOL. 😂

Ternyata Ubii special sekali, jadi belum bisa sekolah kan. Sekarang ke mana-mana masih pakai kursi roda. 'Tabungan' saya macam dompet, tas sekolah, dan lain-lain akhirnya nganggur doang. Padahal sayang masih baru semua. Tapi rumah juga udah penuh pun. Akhirnya saya kasih-kasihin ke temen-temen yang punya anak balita cewek.

Baca: Ketika Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus Melihat #HariPertamaSekolah

Nah makanya, rambut Ubii yang makin panjang sehingga bisa dikuncir aneka rupa ini lah yang jadi pewujud angan-angan saya. Yaelah, kenapa jelek banget diksi nya ya.

(((PEWUJUD ANGAN-ANGAN))). 😅😅😅

Saya jadi tahu dan bisa ngerasain oh gini yaaa rasanya punya anak cewek lucu ya bisa dikuncir-kuncir kya kya kyaaaa~

Apesnya, saya cuman bisa ngucir satu model. The easiest one: kuncir kuda satu biji. Itu pun nggak rapi. CIH! But thank God, nanny nya Ubii level kuncir skill nya kelas kakap. Dia bisa kepang, bisa kuncir dua, bisa kuncir air mancur, bisa kuncir aneh-aneh deh pokoknya.

And so my excitement began! 🙆

Not only excitement yang dimulai, tapi juga keborosan karena saya jadi suka beli jepit, pita, dan karet rambut aneka rupa. Makanya kalau ke mall, sekarang wajib mampir Stroberi atau Noti ea. 🙈

Terus seneng lagi abis punya baju kembaran. AKHIRNYAAAAAA!!!

But the ultimate happiness is that ... karena Ubii terbiasa dikuncir dan ada sesuatu di kepalanya, akhirnya sekarang Ubii mulai nyaman pakai alat bantu dengarnya. 

YEAY!!!!!!!!! 🙌🙌🙌

Punya anak berkebutuhan khusus itu salah satu challenge nya adalah gimana kita as parents bisa tetap percaya bahwa hidup sangat menyenangkan untuk dijalani. 

Sama sih kayak yang lain, kadang saya juga down dan capek banget nget nget ngurusin Ubii. Capek fisik belakangan ini bertambah karena Ubii belakangan ini makin berat. Banyak yang sadar kan makanya pada komen, "Ubii tambah gendut ya, Mi?"

IYA. 

TAMBAH GENDUT BANGET.

Dan jadi berat amat digendongnya.

😵😵😵

Bedanya sama anak-anak lain yang juga digendong adalah, kalau anak-anak lain sudah bisa menumpukan/menopangkan badannya ke si penggendong. Meanwhile, Ubii belum bisa. Jadi semua beban ada si penggendong Ubii and trust me berat euy.

Herannya, saya tetap nggak makin langsing. Apa yang salah dengan dunia ini, ya? 

Anyway back to when I feel down and desperate ya. Ada 3 cara yang biasanya manjur untuk bikin saya semangat lagi.

Satu, berkaca dari orang lain. 

Yes, saya follower sejati Lambeturah and I'm proud! *HALAH KOK BANGGA SIH AH*

Baca: Silly Convo #4 - Stop Lambeturah!

The good thing about Lambeturah is ... dia nggak hanya sekedar publish gosip-gosip artis, tapi juga sering banget share tentang orang-orang yang butuh uluran tangan. Ada penjual kaki lima yang udah tua banget tapi masih keukeuh jualan karena pantang mengemis. Ada juga orang-orang yang sakitnya serius seperti tumor dan lain-lain tapi nggak punya dana dan akses untuk berobat. 

Rasanya ... malu. 

Saya bukan satu-satunya orang yang dikasih ujian sama Tuhan. Kalau mereka-mereka aja masih bisa tetep senyum manis, kenapa saya nggak mampu cari hal-hal yang bisa bikin saya senyum?

**Admin Lambeturah, kalau kamu baca ini. Please keep doing that ya**

Dua, me time.

ME TIME!!!

Buat temen-temen yang udah sering nongkrongin blog saya ini pasti tahu kalau saya mengagung-agungkan pentingnya me time banget. Yes, I take me time very seriously. 

Baca: Ketika Ibu Butuh Me Time

Saya menganggap me time jalan-jalan dan pacaran berdua sama Adit bukan karena saya banyak duit. Nope. Alasannya adalah karena saya mengenal diri saya sendiri. Saya kenal apa kebutuhan saya. Dan me time adalah salah satu kebutuhan primer saya.

Tanpa kesempatan dan izin dari Adit untuk saya punya me time, yakin, saya nggak bakal bisa tetap alay kayak gini dalam ngurusin Ubii.

Tiga, bahagia sama hal-hal kecil. 

Ini nggak susah sih karena, again, saya udah punya bakat gampang hepi. Sekarang cuman makin saya pupuk aja bibitnya.

Kamu mau tahu nggak rahasia saya bisa hepi sama hal-hal remeh?

CARPE DIEM.

Seize the day.

Living in the moment.

Never forget how to make yourself happy!

Itu resep bahagia saya, because some of you keep asking that. So I hope it answers your curiosity yah!

Buat semua yang baca ini, semoga kalian jadi lebih bahagia lagi ya karena bahagia bisa saja dari hal-hal yang sederhana! 

Love,