Realistically speaking, zaman sekarang itu apa-apa serba butuh uang. Pun, kebutuhan itu makin bervariasi. Zaman saya kecil, mungkin kebutuhan anak ya 'hanya' sandang, pangan, dan papan. Seruan untuk vaksin belum segencar sekarang. Dulu apa sudah getol vaksin PCV? Iya, PCV, yang sekali ambil langsung bikin dompet bolong itu loh. Tapi, penting.
Sekarang sekolah rasanya mahal karena ada berbagai pilihan. Sekolah bilingual, sekolah kurikulum internasional, sekolah alam, what else? Kebutuhan emak-emak juga ada aja lah. Gincu yang utama. Hidup gincu. Jadi, penting nggak istri juga punya penghasilan sendiri di tengah kebutuhan yang segudang?
Buat saya, penting banget istri juga punya pendapatan sendiri. Sumber penghasilan nya bisa dari mana pun dan dengan cara apa pun. Yakin deh, emak-emak itu banyak banget yang kreatif dan otaknya muter terus mikirin gimana duit segini biar bisa beranak-pinak.
Perbandingan teman buibu saya yang bekerja dan ibu rumah tangga rasanya 11-12. Yang bekerja, banyak. Yang ibu rumah tangga juga banyak. Dan, kini, ibu rumah tangga pun bisa banget juga punya pekerjaan sampingan yang menghasilkan.
Kalau saya lihat teman-teman saya, ada yang usaha catering, jualan oriflame, buka toko kelontong di depan rumah, terima pesanan busy book/boneka/hiasan dari flanel, jual tupperware, ah macam-macam deh. Tipe ibu yang terakhir ini, yaitu yang jual tupperware, yang paling sering bikin iman saya tergoda 😆
Baca: 3 Hal Terboros Mami Ubii
Dengan usaha-usaha 'santai' model begitu, mereka tetap bisa kerjain dari rumah sambil jaga anak dan urus rumah. Sekaligus bisa dapet penghasilan sendiri. Yang akhirnya berhasil dan maju banget sampai akhirnya kewalahan terima orderan juga banyak. Semuanya saya lihat dari pengalaman temen-temen sendiri.
Saya ya jelas lah, dari apa lagi kalau bukan dari blog dan media sosial. Dapat job lumayan pertama itu tahun 2014.
Baca: Tips Menjaga Traffic Blog Ala Mami Ubii
Puji syukur, dikonsistenin terus, ternyata blog dan media sosial saya bisa bikin saya nggak bergantung sama Adit untuk beli-beli kebutuhan saya pribadi. Alhamdulillah, belakangan ini saya ikut bayarin kebutuhan Aiden, nggak melulu semua Adit lagi Adit lagi. Sekolah Aiden saya bayar pakai penghasilan dari blog. Seneng banget rasanya.
Baca: Tips Menjaga Traffic Blog Ala Mami Ubii
Puji syukur, dikonsistenin terus, ternyata blog dan media sosial saya bisa bikin saya nggak bergantung sama Adit untuk beli-beli kebutuhan saya pribadi. Alhamdulillah, belakangan ini saya ikut bayarin kebutuhan Aiden, nggak melulu semua Adit lagi Adit lagi. Sekolah Aiden saya bayar pakai penghasilan dari blog. Seneng banget rasanya.
Sebenernya, for me, istri berpenghasilan sendiri itu penting bukan cuman biar bisa ikut bayar-bayar kebutuhan rumah atau anak. Ada alasan lain kayak gini:
💪 Jaga-jaga. Just in case. Ya, pasti, kita semua berharap kita dan pasangan kita bakal sehat sampai tua bersama. Tapi, rencana Gusti, siapa yang bisa menebak? Sekarang saya terbantu karena urusan kesehatan ditanggung sama kantor Adit. Tapi, kalau someday Adit berpulang duluan, otomatis fasilitas itu akan mandeg. Penghasilan utama dari Adit tentu juga akan nggak ada lagi. At least, saya punya sedikit tabungan kalau itu terjadi.
Baca: Diari Papi Ubii #11 - What To Do Before You Die
Baca: Diari Papi Ubii #11 - What To Do Before You Die
💪 Belajar cari duit. Ini masih nyambung sama poin sebelumnya. Someday if Adit passed away, saya sudah akan terbiasa merasakan gimana sih cari duit itu. Biar nggak kaget-kaget amat. Biar nggak yang, "Ya ampun, Adit udah nggak ada. Aku gimana, aku mau kerja apa dong, aku nggak punya apa-apa."
💪 Penghasilan suami yang dialokasikan untuk tabungan jadi bertambah. Karena sekarang saya beli kebutuhan saya hampir semuanya pakai duit sendiri, nggak utak-atik gaji Adit lagi. Otomatis, dana yang sebelumnya dipakai untuk beli kebutuhan saya dari gaji Adit bisa disave atau dialokasikan untuk hal lain.
💪 Menambah self-esteem istri di mata suami. Ini lumayan terjadi di saya. Setelah punya penghasilan tambahan, mulai nggak ngutil gaji Adit untuk beli hal macam bedak, gincu, pakaian dalam, etc, dan bisa mulai ikut bayarin kebutuhan anak-anak, saya merasa lebih percaya diri di depan Adit. Percaya diri jangan diartikan sebagai sombong, karena saya mau sombong juga nggak masuk akal. Wong gaji Adit masih lebih daripada penghasilan saya kok. Hahaha. Percaya diri nya tuh kayak, "Tuh, Pi, kamu bayarin aku langganan internet bulanan, ada hasilnya kan. Nggak cuman abis buat hiburan doang, kok" atau kayak "Hore, Pi, aku beli ini pakai uang ku sendiri."
💪 Aktualisasi diri. Ini frasa yang banyak dipakai sebagai alasan ibu-ibu baik untuk bekerja atau me time. Tapi, ya memang benar. Manusia butuh punya kegiatan untuk mengaktualisasikan diri. Perempuan yang sudah menikah dan punya anak butuh rutinitas lain di samping peran sebagai ibu dan istri karena kadang jadi ibu dan istri itu bikin jenuh. Sometimes being a mother is not enough.
Apakah jahat kalau merasa begitu? Ya enggak lah. Saya dulunya adalah Grace Melia Kristanto yang hanya diri saya sendiri sebelum jadi Mami Ubii dan Aiden serta Bu Adit. Sama juga kayak Windi. Dulu dia menjalani hidupnya selama dua puluh lima tahun sebagai Windi Widiastuty sebelum jadi Windi Teguh.
Kalau saya sendiri, aktualisasi diri dengan punya penghasilan ini lebih karena saya terbiasa punya uang sendiri di luar sokongan orangtua. Itu harus banget and I get used to it. Dulu saat kuliah, walau saya masih dibayarin kosan dan semua kebutuhan, orangtua selalu berupaya mencukupi, saya tetap punya 2 pekerjaan freelance: copy writer dan guru les Bahasa Inggris.
Kenapa? Ya, rasanya lebih aman aja kalau punya uang sendiri. Besides, saya juga jadi belajar ya ampun cari duit itu memang nggak gampang.
Ini pas saya mau berangkat untuk interview jadi guru les di lembaga Bahasa Inggris. Mau interview doang minta difotoin temen kosan. 😂
Intermezzo ya. Untuk adik-adik yang saat ini masih kuliah, coba deh cari kerjaan freelance. Nggak perlu yang gajinya harus wow. Sesuaikan dengan jam kalian kuliah. Banyak kok pilihan. Contoh lain selain copy writer dan guru les: penerjemah, admin online shop, fotografer lepasan, jaga warnet, etc. Dulu Adit juga sempet nyambi jadi penjaga warnet. Sekarang malah bisa tuh mahasiswa-mahasiswa nyambi jadi driver online transportation.
Judulnya kayak remeh ya: penjaga warnet, supir. Tapi alah gausah dipeduliin. Apapun yang penting halal dan nggak mengganggu jam kuliah, itu layak dicoba.
Kalau kalian masih full disupport orangtua pun, menurut saya, tetap coba lah punya kerjaan freelance semasa kuliah. Benefitnya apa dong selain tambahan uang? Wah, banyak!
👌 Latihan kerja. Biar tahu, hidup kalian saat kuliah usai itu adalah dunia realistis. Kalian mau berkecukupan, ya bekerja!
👌 Biar nggak kaget. Banyak temen saya yang abis lulus kuliah lalu kayak kaget. Kaget kok dunia kerja beda banget sama dunia kuliah yang masih bisa haha-hihi kongkow sana-sini. Dan akhirnya banyak yang memilih S2, bukan karena suka atau ingin belajar lebih dalam, tapi karena nggak tahu mau kerja apa dan nggak biasa kerja ikut orang lain.
👌 Latihan membagi waktu dan bertanggung jawab. Ketika kita kuliah, ada satu tugas yang kelewatan deadline nya, yang rugi siapa? Kita sendiri. Nilai jadi jelek, misalnya. Jadi fail di mata kuliah tertentu, misalnya. Tapi, kalau kerja, kita nggak bisa submit kerjaan kita sesuai tenggat waktu, nggak cuman kita yang rugi. Bisa-bisa kita dimarahin bos pula. Jadi kita akan bisa melatih time-management dan tanggung jawab.
Back to istri berpenghasilan sendiri.
Ada beberapa orang yang khawatir kalau istri punya penghasilan sendiri, nanti kalau jadi nggak respect sama suami, gimana?
Kalau kata saya sih, ya kembali ke motivasi istri punya penghasilan sendiri apa? Kalau motivasinya untuk jaga-jaga, biar bisa nabung, untuk meringankan 'beban' suami, ya masa akan jadi nggak respect sama suami, sih?
Kecuali kalau dari awal motivasinya udah yang kayak, "Emang suami doang yang bisa ngasilin segini? Istri juga bisa keles. Aku juga bisa! Aku akan buktikan pada dunia!" nah itu mungkin akan rada beda ceritanya.
Setelah bisa beli kebutuhan sendiri, saya tetep kasih tahu Adit sih sebelum beli. Kecuali kalau lupa. HAHAHAHA. Tapi biasanya yang, "Pi, celana dalemku udah longgar-longgar sobek, aku nanti mau beli ya" jadi Adit tetap tahu.
Btw, emak-emak itu ya kebiasaan baru buang celana dalem kalau udah yang mengenaskan banget baru dibuang? Karet udah molor-molor, tapi kalau masih belum ancur-ancur banget, masih dipake loh. Karena apa? Enak. Hahahaha. Ada juga nggak yang kayak saya?
**DIBAHAS**
**BAHAS CELANA DALEM**
Jadi, iya, saya bisa beli sendiri. Tapi, tetep kasih tahu Adit dulu kalau saya mau beli. Buat kami, selain bahan cerita, it's also a form of me as a wife respecting Adit as a husband. Sama juga, Adit juga HARUSNYA bilang kalau mau beli-beli.
Kenapa harusnya saya kapital, underlined, and bold? Karena dia abis DIAM-DIAM beli hot wheels padahal dia nggak koleksi!!!!
Anyway, untuk sharing tentang istri tetap respect ke suami walau si istri juga bisa cari duit, saya sebenernya nggak pas kalau sharing. Soalnya ya itu tadi, penghasilan Adit masih lebih besar daripada saya. Kalau saya nggak respect ke Adit, lha malah saya yang aneh dan wagu lah. LOL.
So, to sum up, for me, adalah yay istri punya penghasilan sendiri. What do you think and why? Let's share!
Ada buibu yang punya lapak sebagai bisnis sampingan? Kalau ada, silakeun kalau mau jembreng nama akun jualan nya di komentar, mumpung cocok sama bahasan postingan kali ini. Sebutkan juga jualan apa aja. Siapa tahu ada pembaca blog Diari Mami Ubii yang lagi cari dan cucok.
Akhir kata, semoga laris manis kita semua!
Ada amin?
Love,
Ada buibu yang punya lapak sebagai bisnis sampingan? Kalau ada, silakeun kalau mau jembreng nama akun jualan nya di komentar, mumpung cocok sama bahasan postingan kali ini. Sebutkan juga jualan apa aja. Siapa tahu ada pembaca blog Diari Mami Ubii yang lagi cari dan cucok.
Akhir kata, semoga laris manis kita semua!
Ada amin?
Love,
Soal celana dalem, bener banget, buuuu.... Hahahahaha.
ReplyDeleteAku termasuk anak yg menyesal pas kuliah gak ada pengalaman kerja. Pas kerja pertama kali termasuk syok. Nanti pengen banget encourage anak sendiri untuk belajar cari uang dari umur yang pas. Biar gak kayak aku hahaha.
Soal poin2 di atas aku setuju banget dan terjadi di rumah tangga kami. Kalau suatu saat mau di rumah aja aku tetap mau bekerja. Sambil ngurus anak juga :D
Semoga kesampaian :)
yuup, klo pny penghasilan sendiri emang enak. Gak merasa bersalah bgt klo beli tas Hello Kitty, haha
ReplyDeleteyEEEEEIIIIII Gesi unch unch, meski kamu IRT tapi aku bangga karena kamu very very produktif. Jadi nggak melulu bergantung sama Adit. Itu menyenangkan, aku suka :)
ReplyDeleteKalau gajiku malah aku pakai buat bayar rumah hahaha dan buat kasih ortuku sedikit jadi nggak ganggu gaji bimo sama sekali. Alhamdulillah cukup :)
Bagiku istri punya penghasilan sendiri itu YEY
Hidup wanita Indonesia, hiduuuuup #eh
Yup, setuju istri mesti punya penghasilan sendiri. Kaya aku jualan skincare buat bantu wanita2 yang butuh wajah sehat dan berseri. Boleh dikunjungi & like fp aku di www.facebook.com/oxyterasyahdian
ReplyDeleteAamiin! Thanks mamges. Tulisan selalu menghibur dan inspiratippp parahhlah
ReplyDeleteAku juga Yaaayyy.. Malah kayaknya suami aku seneng banget gitu kalo sesekali aku traktir makan Mba Ges.. hihi.. Sekarang masih kerja kantoran, tapi kalo pun misalnya nanti aku udah di rumah aku juga bakal usaha mba.. Udah biasa punya uang sendiri kali ya.. Alasan2 yg Mba Ges sebut di atas juga realistis banget kenapa istri mestinya berdaya.. :)
ReplyDeleteAku yay! Menurut Abah, kl kerja itu aku bisa lebih memaksimalkan kemampuan aku & ngga marah2 mulu dirumah hahahahha.. lagian ada pemasukan tambahan buat hepi2, karena gaji suami buat pengeluaran utama di rumah :D
ReplyDeleteYaolooh celana dalem... 100% bener T_T
ReplyDeleteSama 1 point lagi yg paling setuju, masalah aktualisasi diri. I couldnt agree more, sis..
Btw ku juga IRT yang buka bisnis sendiri loh.. mungkin bisa main2 ke www.momsorganic.org hihi... 😘😘😘
Syukaaaaak tulisan ini....:D
ReplyDeletewww.anggraenisepti.com
Wkwkwkwk kenapa jd celana dalam ada dibahas :p
ReplyDeleteAku mah jelas lah, yay bgt istri kerja.. Lah aku kyk workaholic gt.. Pas maternity leave aja bisa2nya aku kepikiran utk kerja aja drpd di rumah.. Malah sempet ngomel2 ke Raka kenapa jugaaa maternity leave ampe 3 bulan. Aku bosaaaannnn -_-.. Makanya lgs happy luar biasa pas udh msk kerja lagi.
Buatku kerja, krn seneng aja bisa ngasilin uang sendiri dan dr gaji itu aku bisa traveling kemanapun. Krn itu hobiku, dan salah satu yg bisa bikin aku ttp waras :D. Makanya kalo sampe disuruh resign, ga kebayang sih ges aku bakal gmn di rumah.. Raka ngerti sih, makanya dia ttp izinin aku ngantor.. :)
Belajar kerja ketika kuliah itu big yes. :)
ReplyDeletebanyak yg bilang fokus kuliah, ga usah kerja2.. Masih ada ortu yg biayain.
Ehmm... Bagiku itu pemikiran yg salah... Kerja srmasa kuliah itu manfaatnya sangat besar.
Berorganisasi juga penting. Karena di situ dia belajar krja sama tim. Dan belajar komunikasi, santun, mengenal kelebihan dan kekurangan orang. Dan manfaatnya juga ke kepengalaman. Sehingga mudah cari kerja.
Hihihi Mamii..postingan nya bikin ngakak
ReplyDeleteTambah senang bw ke sini (walau ga selalu komen)
Jadi housewife+blogger+seller memang asyik..kejar kejaran waktu xixixixi..
Setujuuu...meski temeh temeh kaya beli celana dalem #ehh aku juga laporan kok, walau pakai duit sendiri juga sebenernya. Tapi menurutku sekedar bilang, "ayah, aku jahitin gamis baru yaaa"...atau "ayah aku beli khimar baru yaaa" itu untuk menjaga dan bilang bahwa kita sangat respect sama suami.
ReplyDeleteDan punya uang sendiri memang sejak jaman kuliah, jadi ya kebiasaan kerja dan punya pegangan sendiri, makanya sesudah jadi istri juga berusaha meringankan biaya rumah tangga dengan uang hasil kerja kita itu jadi kepuasan kok :)
Aku mii mahasiswa yg nyambi di sela2 kuliah. Hehehe. Emang kerasa banget sih bisa beli ini itu pake uang sendiri tanpa nodong ortu itu enak dan ada rasa percaya diri :D
ReplyDeleteAku tim YAY! Bener banget sih, Ges.. Punya penghasilan sendiri tuh lebih enak kalo pengen beli-beli apaaa gitu :)
ReplyDeleteHahaha sepakat lah sm mba gesi. Walopun ini ak lg vakum dlu buat kerja kantoran san lg nyoba nambah penghasilan biar ga nengadah tangan ke suami muluu uhh rasanya sedih mba. Palagi ak yg juga pas kuliah udh nyambi kerja serabutan buat nambahin uang saku trus skrg bergantung pada suami karena ga kerja lagi kangen struggle dlm memeras keringat dan menikmati hasil keringat sndri.
ReplyDeleteOiyaaa ak mo numpang promosiii dehh ak jualan online sbg reseller brand radwah nama ol shopnya ashaline_wardrobe pokonya dpt penawaran khusus stiap belanja produk radwah.
Selain itu juga jualan tupperware *menggiurkan kan mba gesi?* buat jabodetabek free ongkir yaah
Saya yay banget mom ges..selain dapet penghasilan tambahan juga seru aja ada kegiatan lain selain urus anak, jadi punya temen2 baru juga dari member yang lain.. sekalian numpang promo yah mom ges :D, aku jualan produk herbal dari NASA, produknya kesehatan, kecantikan.. semua sudah ada no bpomnya insya allah aman.. siapa tau ada yang mau kepo2 dulu boleh intip facebook saya "tami soeparno" & IG @tamisoeparno. Makasih mom ges tumpangan promo gratisnya☺☺☺
ReplyDeleteaku masuk team Yay yeyeyelalala, berkarya dan berpenghasilan itu membahagiakan
ReplyDeleteYay dong.. Meski nggak seberapa bisa punya penghasilan sendiri itu menyenangkan :)
ReplyDeleteakuu juga YAY banget mba Ges..
ReplyDeleteBisa beli ini itu sendiri dan tentunya bisa kasi orang tua, ga perlu mikir keras, karena bisa ambil dari gaji sendiri..
anyway, aku juga lagi buka bisnis di rumah.. mosaic photo.. *pernah ngadoin mbak Gesi juga waktu mbak Gesi ada di Bali..
yang tertarik bisa maen ke facebook ku yaa
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10207806876121150&set=pb.1572008978.-2207520000.1490925535.&type=3&theater
Mbak Gesi, terimakasih tulisannya..
Selalu sukak sama tulisannya. Ngefans dah.
ReplyDeleteMenurut saya, istri juga penting punya penghasilan sendiri, meskipun dia ga kerja formal di kantor. Dgn penghasian itu si istri bisa pakai utk dirinya sendiri atau kasi2 keluarga, maybe. Biasanya jg suami sih kyknya lbh ngehargain gtu kalau istrinya berpenghasilan, seneng jg bisa dijajanin sama istri hehe.
ReplyDeleteDulu (sebelum nikah) bercita-cita punya penghasilan untuk aktualisasi dan biar merasa lebih berdaya. Memang punya uang memberi kita rasa berdaya kan.
ReplyDeleteSetelah nikah makin semangat berpenghasilan sendiri untuk bantu perekonomian keluarga.
Saya jualan gamis di IG GamisPolosCantik dan IG GamisMotifCantik
Juga jualan baju koko anak di IG BajuKokoAnak
^^
YAAAAY!
ReplyDeleteTapi dalam praktek realita belum sepenuhnya dijalankan. Suami sih seneng-seneng aja kalo aku ada niat untuk cari penghasilan tambahan, apalagi kalo sumbernya dari melakukan sesuatu yang kita suka, jadi nggak semata-mata cari duit aja.
Setuju banget soal buibu jaman sekarang emang makin kreatif dalam hal ini. Semua bisa dikerjain dan menghasilkan. Ngurus anak di rumah iya, dapet duit juga iya. Nilai plus di mata suami pasti dapet juga.
Thank you mami Gesi buat tulisannya. Selalu inspiring! (:
Amat sangat setuju, aku dulu kuliah juga sambil kerja.. jd udah taubpas udah lepas bener dr dunia kuliah..
ReplyDeleteSekarang aku jg istri dan ibu yang bekerja.. hehehe rasanyaaaaaa lebih nikmat abisin duit sendiri buat kebutuhan macam lippen ketimbang pake duit suamik...
Btw mamges, aku mau baca punya windi teguh kok ga bs kebuka yakkkk
gaji sendiri buat belanja kebutuhan pribadi hehe
ReplyDeleteJadi gengges sendiri, karena seumur-umur aku belum pernah kerja ikut orang. :"
ReplyDeleteYoosss
ReplyDeletebahkan alasan "buat jaga-jaga" aja udah lebih dari cukup untuk membuat seorang istri bekerja..
Pluuussss...
kita juga butuh mandiri looooch..
Aku team yay banget untuk urusan punya duit sendiri!!!
ReplyDeleteDari dulu terbiasa punya uang sendiri dan bebas aja mau di alokasikan kemanapun.
Sejak jd ibu, lebih banyak kerja dari rumah untuk nulis artikel parenting dan juga kadang2 nge-mc acara parenting. Lumayaaan :D Alhamdulillah
aku team yay!
ReplyDeletejujur sih, sempet mikir jadi ibu rumah tangga aja nanti pas udah menikah karena ingin fokus ngurus anak dan suami. melihat dilingkunganku istri yg bekerja kurang bisa mengurus anak dan suami karena sampe rumah udah capek jd sampe rumah bukannya ngurus anak dan suami malah marah-marah, bawa energi negatif ke rumah.
ReplyDeletetapi setelah baca tulisannya mbak grace jd tercerahkan pikirannya, aku ingin bekerja aja nanti kalo udah menikah tapi mungkin nggak ambisius dalam pekerjaan ya, biar tetep bisa ngurus anak dan suami dengan baik. walaupun konsekuensinya nanti aku nggak boleh ngeluh capek, ke rumah bawa energi negatif, karena bekerja adalah pilihanku bukan paksaan buatku :D
Saya team YAY, demi memenuhi kebutuhan hidup. Dan karena memang penghasilan saya lebih besar daripada penghasilan suami. Tantangan beratnya malah lebih ke bagaimana supaya saya tetap bisa stay humble dan respect pada suami sebagai kepala keluarga :)
ReplyDelete