Kapan terakhir kali bahas dunia parenting and family sama Windi Teguh? Lupa. Padahal dulu kami janjiannya kami collab postingan blog untuk ngobrolin keluarga: tipe orang tua, tipe pengasuhan anak, dan hal-hal nggak jauh dari itu. Ternyata berat untuk konsisten. Sering banget nggak ada ide jadi end up bahas hal remeh macam film terbaper atau hal terboros. Meh.
Minggu ini kami berikrar mau bahas parenting style. Ada berapa banyak sih aliran parenting style? Kayaknya beberapa yah. Ada Asian vs Western. Ada juga, ini yang paling sering saya denger dan baca, 4 ini: Authoritarian, Authoritative, Permissive, Uninvolved. Which one are you?
Awalnya, saya dan Windi yang, "Win, kamu yang mana? Aku kayaknya gabungan Authoritative dan Permissive. Kamu apa? Eh kita googling dulu yuk."
YHA.
Luar biasa. Kali ini Gesi dan Windi sampai googling untuk bikin postingan, baca artikel yang minim gambar sampai habis. Ini lah yang dinamakan dedikasi.
😂
Biar lebih yakin, akhirnya kami ikut online quiz tentang gaya parenting. Silakan yah yang mau coba isi juga: https://psychcentral.com/quizzes/parenting-style.htm
TAPI
...
...
...
Gesi: Win, aku nemu kuis yang lebih fun nih. Pertanyaan nya juga lucu-lucu, gampang dijawab karena nggak prinsipil gitu sih.
Windi: Mana?
Gesi: Nih (kasih link baru).
Windi: Wahahaha iya ya lucu banget.
Gesi: Mau bahas yang kedua aja?
Windi: Iya lah yang kedua aja deh lucu. Aku ngakak di bagian party.
Jadi yaudah, gajadi bahas parenting styles yang serius. HAHAHA.
No wonder sih kalau tes yang kedua lebih light karena pengantarnya aja begini:
Wondering what everyday decisions say about the type of parent you are? Take our fun-short quiz and find out today!
Hasil punya saya:
💁I'm a freewheeler mom 💁
Punya Windi apa dan gimana cerita Windi, baca di blognya yah:
Kalau lihat penjabarannya, iya deh saya merasa ini saya banget:
You seize every moment, whatever it may bring. You feel that common sense and intuition will serve you better than the latest best-selling parenting author. Some moms admire you for your ability to go with the flow; others wonder how you manage to keep it all together. Hey, it's all good, right?
Ini kayak yang pernah saya tulis di postingan Bahagia Bisa Saja Sederhana di mana saya nulis:
Kamu mau tahu nggak rahasia saya bisa hepi sama hal-hal remeh?
CARPE DIEM.
Seize the day.
Living in the moment.
Read more: Bahagia Bisa Saja Sederhana
Dan iya kayaknya itu juga berpengaruh banget sama gaya parenting saya. Berperan banget dalam menentukan tipe orang tua yang kayak apa sih Grace Melia ini.
Yang paling gampang saya jadiin contoh:
💖 Idealisme saya: Aiden makan ya di kursi dong duduk tenang.
💔 Kenyataan: Ya kadang sambil jalan atau duduk di lantai atau sambil nonton TV dan saya nggak marah-marah karena yang penting makan, buru-buru mau sekolah, capek. Alasan terakhir manusiawi banget yah hahaha.
💖 Idealisme saya: Nonton TV bener-bener ada batasnya. Kalau sudah waktunya matiin TV ya harus mati dan main yang lain.
💔 Kenyataan: Ada kalanya Ubii marah banget kalau TV nya dimatikan. Marah banget itu levelnya yang diajak main yang lain (segala mainan udah dicoba), dibawa main ke taman samping, dikasih susu, dilihatin buku bergambar, etc, masih tetep marah. Marahnya lama-lama jadi nangis yang nggak kunjung berhenti. Akhirnya dinyalain lagi.
💖 Idealisme saya: Dari Desember 2016 itu sebenernya udah dikasih PR untuk toilet training loh sama dsa. Jadi saya membuat rule Aiden pakai celana biasa aja tanpa diaper atau pakai training pants bekas Ubii (motifnya feminin banget lucu hahaha) dan diajak pipis kalau siang. Pakai diaper nya abis mandi sore aja atau saat bobok.
💔 Kenyataan: Bertahan berapa lama yah. Lupa. Sisanya lebih berat ke ribet nyuci dan jemur bouncer karena kena ompol, ngelap-lap mainan yang kena pipis, jemur karpet kena pipis. Mana Jogja sering hujan terus dari berbulan-bulan lalu. AAAKKK.
Ini menjawab beberapa request yang mampir ke DM buat saya bahas toilet training ya. Saya masih fail. Konsistensi saya masih setipis pantyliner tak bersayap. Go judge me. Hahahahahahaha.
Tiga itu sih yang paling gampang dijadiin contoh. Contoh lain ya paling case nya mirip itu. Belum ada yang masuk kategori ajaib-ajaib banget karena Aiden sekarang masih 1,5 tahun dan belum bisa bicara untuk membantah, ngeyel, dan tawar-menawar.
Mungkin ada yang mikir, "Ih, kok Gesi loose banget sih. Kayak nganggep enteng peran nya sebagai ibu."
Saya pun sempet mikir gitu. Eh kok saya santai banget ya kadang-kadang. Do I not take this mothering my kids thingy seriously? Apa saya nggak ada perubahan setelah jadi ibu dan saat masih single?
The answer is ... I've changed so much.
Saya yang masih single justru malah tipe planner banget nget nget. Apa-apa harus sesuai ekspektasi dan idealisme saya. Harus berusaha stick to what I choose to achieve. Bahkan cara achieve nya pun harus sesuai sama yang sudah saya bayangkan.
Setelah punya anak, malah saya jadi belajar bahwa nggak semua hal bisa berjalan sesuai yang saya imagine. Nggak semua hal bisa saya paksakan terjadi atau nggak. And that's perfectly normal.
Mengatur mimpi saya pribadi tentu berbeda dengan mengatur anak. Mengatur mimpi dan target sendiri, saya cuman harus dealing with myself. Mengenyahkan kemalasan, misalnya. Lebih rajin dan dedicated, misalnya.
Tapi, memiliki anak ternyata berbeda. Anak itu bukan benda mati yang nggak punya keinginan pribadi. Anak bisa merespons saya dan bisa punya pemikiran sendiri. Jadi kalau saya masih strict dan planning everything all out kayak dulu, wah gila saya bisa stres sendiri. Anak-anak saya juga salah-salah bisa jadi nggak bahagia karena saya nggak mengakomodasi free will nya.
Jadi, yes, ada kalanya masih stick to rules tapi ada waktunya untuk longgar. Ada saat-saat di mana saya harus memilih antara:
a) Aiden makan duduk di kursi tapi lama padahal buru-buru dan bisa jadi saya eventually kesel nungguin dia makan kelamaan. Aiden bisa kena omel dengan nada tinggi pagi-pagi dan kasihan masa pagi-pagi diawali dengan perasaan negatif.
atau
b) Ya udah Aiden nggak papa makan disuapi sambil dia maunya naik sepeda ngetem muter-muter di area dekat pos satpam (dia lagi suka banget manggil-manggil satpam, "Pak, pak, pak" gitu soalnya). Mangap dan ngunyahnya jadi ikhlas tanpa paksaan. Prosesi makan jadi lebih cepat sehingga nggak ketinggalan juga ikut kegiatan edukasi di sekolahnya. Lebih capek dan repot sih karena sambil dorong sepeda jalan-jalan. Tapi Aiden happy. Dia jadi berangkat ke sekolah dengan aura positif.
Baca: Sekolah Diantar Papi
To hell with rules anak makan duduk diam melipat tangan di kursi kalau case nya lagi begitu.
Untuk perkara TV nya Ubii. Sometimes, Ubii fine-fine aja saat TV nya dimatikan. Dia akan tetap happy main yang lain atau latihan sederhana di rumah. Tapi, walaupun Ubii special needs, dia kan juga punya keinginan sendiri. Jadi, some other time, dia bisa sangat upset kalau TV nya dimatikan. Simply karena dia masih kepengin nonton.
Ya nggak langsung menuruti semua maunya Ubii karena sebenernya nonton TV keseringan kan juga kurang baik. Tapi kalau diajak yang lain-lain masih tetep kesel dan rewel, mau apa? Mau perang TV VS rewel? Huhu.
Tentang toilet training, I so admit that I lack of consistency. But I feel there's nothing's wrong with Aiden masih pakai diapers. Hahaha. Ini jangan ditiru kalau emang nggak sepaham.
Kayak saya percaya nanti juga ada waktunya Aiden pasti minta pipis dan pup di toilet. Dan saya nggak malu sih mengakui kalau Aiden masih pakai diapers. Ya abis kenapa malu hehehe. Saya nya juga nggak butuh bahan untuk membanggakan dia biar keren usia segini udah mandiri ke toilet. Masalah kebersihan, menurut standard saya sudah cukup bersih sih. Tiap Aiden pipis walau diaper belum berat dan belum penuh biasanya saya langsung ganti.
Mungkin nanti kalau mau lebih konsisten alasannya lebih ke biar bisa save dana diaper supaya bisa buat yang lain. Hahaha.
So far, yes, I'm happy. I do this parenting stuff tanpa beban harus saklek begini begitu. Nggak ada perasaan insecure sama sekali juga kalau lihat postingan ibu A, ibu B, ibu C yang anaknya sudah bisa makan sendiri dengan rapi, makan nya homemade semua, tiap hari main mainan DIY, sudah lulus toilet training, dan lain-lain karena saya go with the flow aja. Nggak insecure, kemudian berlanjut jadi nggak ngejudge ibu lain.
Melihat ada ibu-ibu yang bisa sedemikian telaten nya selalu provide MPASI homemade, misalnya, itu saya salut. BA-NGET! Dan suka juga sih mantengin resep dan cara bikin nya. Tapi yaudah sampai situ aja. Nggak yang kemudian jadi merasa saya ibu yang buruk karena kadang saya kasih makanan instan.
Saya pokoknya team bawa happy wae dan team semua pilihan ibu itu sah-sah aja karena kita semua pribadi yang berbeda.
And for me, it's on my top priority: mothering my kids happily.
***
Anyway, kalau saya kan freewheeler nih. What are you? Tipe orang tua yang seperti apakah kamu? Yuk cobain kuis nya juga. Pertanyaannya lucu-lucu nggak bikin mikir banget kok.
Pertanyaannya tuh misalnya:
💛 Kalau tiba-tiba eyang datang dan nawarin babysit sehingga kamu bisa nonton, kamu bakal ngapain?
💛 Kamu bakal berhenti menyusui kapan?
💛 Kamu janjian lunch sama mom friends kamu, kamu bakal kasih makan apa ke anakmu?
... dst ...
Kalau mau ikutan juga, bisa coba ke:
Bisa buat bahan blogpost juga kali aja minggu ini belum update sama sekali. Ehehehe. Yuk cobain! So, what type of parents are you?
Jawab-jawabin pertanyaan parenting di sini juga lucu, buibuks!
Baca: 5 Questions for Parents
Jawab-jawabin pertanyaan parenting di sini juga lucu, buibuks!
Baca: 5 Questions for Parents
Love,
Baca tulisan Gesi semacam pny buku panduan kl nanti berkesempatan ngasuh anak,tulis yg banyak ya gesi, terima kasih sharingnyaaa *_*
ReplyDeleteTos miubi, aku skrg lbh ngalir aja, mksdnya nggk kayak pas single, punya target dan bnr2 ngusahain tercapainya tu target. Dan bgini ini bikin peran sbg emak2 gk kerasa berat samsek, sama sekali, lebih bisa menikmatilah yah. Hahay..panjang aja nih komen...ditunggu share selanjutnya ya miubi, :)
ReplyDeleteAku termasuk tipe ..... hahahahha belum diisi lol. Tapi mirip-miriplah sama Gesi. Konsistensiku masih dikit banget, selalu fail wkwkwkkw
ReplyDeletebeda kenyataan sama realita duuuuh
Pas di rumah aku malah suka dulang sambil jalan2, sambil nggosip n sosialisasi ama tetangga Mak Ges.
ReplyDeleteAku mah udh jelas pasti yg freewheeler ini :D. Buatku mah, urusan kantor udh banyak yaa, jgn sampe urusan rumah jg bikin aku stress hanya krn ga berjalan sesuai yg aku mau.. Pokoknya yg ptg anak2 happy, sehat, dan ttp aktif.. Ttg popok pun, kita mah sama ges.. Dulu fylly lepas popok jg umur 2.5 thn.. Walo aku tau ada bbrp ibu yg anaknya umur 1.5 udh lepas popok samasekali. Duuuuh hebat ya.. Tp g bakal bikin aku down mah yg begitu :D.
ReplyDeleteBuatku, drpd si babysitter kecapean krn keseringan bersihin ompol dan brg2 yg kena pipis/pup, mndingan anakku diperpanjang wkt pemakaian popoknya sampe dia bnr2 siap utk lepas diaper.. Babysitter betah, happy dan ga terlalu capek kerjanya penting bgt buatku :D
aku bingung tipe mana,, soalnya masih grobyakan banget keknya jadi emak,, hahahhaa,,, tapi i"ve changed, dulu malah lebih amburadul, sekarang (bangga) bangun pagi matiin slowcooker, saring2, trus siapin kebutuhan anak yangh mana prestasi buat aku kalao liat jaman dolooo... hahahahaha ,,, yang penting hepiiiiiiii
ReplyDeleteaku mulai toilet training saat anakku udah 2 tahun, setelah memastikan anakku udah mulai lancar bicara dan paham saat aku bilang, "kalau mau pipis, bilang ya!"
ReplyDeletetoilet training gak hanya butuh konsistensi nganter anak ke toilet tapi juga kesiapan mengepel dan membersihkan ompol. Ini gampang kalau kita lagi santai dan tenang. Tapi kalau lagi sibuk berat, bad mood atau stres, aku libur dulu aja toilet trainingnya (pakein diapers)
coz kalau ga diliburkan, kasian pasti kalau dia ngompol kena 'semprotan'. Heuheu
kewarasan itu nomor satu
Jd org yg terlalu idealis kdg bikin stres. Aku pnh maksain idealisme sm aku stres sendiri. Pokoknya aku gini, idealisme ttp berjalan tp dikala gak memungkinkan ya ngalah dulu. Pokonya porsi ngalahnya jgn sering2. Tp klo mslh makan, aku usahain meski kdg gk mkn smbl duduk ttp jgn smp keluar dr rumah. Krn sekalinya keluar nanti ketagihan dan aku mls ngejarnya, whahaha. Jd klo pas makan dy keluar makanannya aku habisin, wakaka. Pantesan nih pipi kok gembul :D
ReplyDeleteWahh ntr ikutan kuisnya ah.
ReplyDeleteHahaha semenjak punya anak emang tdk semua ha bisa direncanakan. Contohnya mau jalan/ pergi aja, rencana jam sekian eh mbleset jam sekian.
Aku dulu jg awalnya pengen jd ibu yg ideais anak usia segini begini begitu, kenyatannya emang ora iso disetting anake hahaha. Yoweslah mengalir aja :D
Aaaarrrgghhh Dedem jg belum aku TT :((