5 Things I Love About Me

Zaman masih cari kerja dan sampai ke tahap interview, biasanya ditanya, "Sebutkan 5 kelebihan dan 5 kekurangan kamu." Dulu, saya bingung loh mau jawab apa. Sampai nanya-nanya sama temen kos dan temen kampus yang baik dan yang jelek dari saya tuh apa aja biar next interview lebih bisa jawab.

Kenapa dulu bingung yah? Mungkin karena belum begitu mengenal diri sendiri? Hidup sampai usia kuliah ternyata bukan jaminan saya kenal sama Gesi. Sekarang, 27 tahun mau ke 28, saya sudah lebih bisa menyebut kelebihan dan kekurangan saya. But this time bahas kelebihan dulu aja yah. Hahaha.

[FREEBIES] Sikat Gigi Yuk!

Ada nggak buibu yang anaknya rada susah diajak sikat gigi? Berarti saya nggak sendirian. Berarti saya ada temennya. Si Aiden nih, belakangan ini malah mulai susah diajak gosok gigi huh. Dulu sih nggak susah, karena dia masih yang nurut-nurut aja. Tinggal mangap lalu hap, masuk tangan saya untuk nyikatin giginya.

Sekarang, hampir 2 tahun, sudah punya mau sendiri. Sudah lancar banget bilang 'moh' atau 'mamau' yang artinya nggak mau. Sudah bisa nolak diajak sikat gigi. Pening pala Wulan Guritno. Jadi coba kasih kegiatan ini, siapa tahu membantu proses bujuk-rayu agar mau gosok gigi.

A Little About Life Lately

Today I feel like writing down anything on my mind. Writing it down sometimes gives me a relief. Mungkin bakal jumping topic nggak jelas sana-sini. Biarlah ya. Hahaha.

Lately life feels pretty rough for me. Well not rough deng. It's more to exhausting rather than rough. Hehehe. Note, this post is so unfaedah yah. Karena saya cuman pengin rant biar lega.

Diari Papi Ubii #22: Why Tattoo?

Pertama kali saya hang out bareng Adit, di KFC Jl. Sudirman Jogja, saya nanya ke Adit, "Tato-tatomu itu artinya apa sih, Dit?" Lalu Adit menjelaskan panjang lebar dengan penuh semangat. Tiap tatonya memang punya meaning buat dia. Nggak sekedar pilih gambar random, lalu oke ini aja, nggak.

Jadi di Diari Papi Ubii #22 ini, Adit mau nyeritain arti dari tato-tatonya. Ini tema tergampang sih di saat sedang blank ide kayak gini. Hahaha. So here we go, about Adit's six tattoos.

Review Buku Rabbit Hole

Akhirnya terwujud juga postingan review buku Rabbit Hole! I first knew Rabbit Hole itu sebenernya udah lama, dari 2014. Kebetulan foundernya, Devi Raissa, adalah teman satu angkatan di ajang Kartini Next Generation. Tapi saya beneran pakai buku-buku Rabbit Hole itu malah baru tahun ini. 

Sering saya dengar kalau buku anak Rabbit Hole itu recommended. Untuk bacaan sehari-hari, pun untuk menstimulasi anak dengan speech delay. Jadi begitu Aiden sempat dibilang speech delay ringan, saya langsung semangat borong. Pilih yang Paket Bayi karena paketan mah lebih murah jatuhnya.

Cerita Ubii 5 Tahun

[Sponsored Post]

Flashback dikit yah. Sebelum Adit punya pekerjaan yang sekarang, kami lumayan pontang-panting dalam ikhtiar kesehatan Kakak Ubii. Beberapa hal memang bisa banget dicover BPJS. Tapi nggak semuanya. Obat-obatan sih bisa dicover BPJS.

Tapi kalau sifatnya 'cuman' vitamin atau suplemen dan semacamnya, biasanya susah. Kayak minyak ikan yang selalu diresepkan buat Kakak Ubii itu biasanya bayar sendiri. Kalau pasti ketelan sih nggak apa-apa. Tapi kalau hanya dilepeh kan huhuhuhu yah. Udah mahal, eh tapi mubazir. Padahal menurut dokter, minyak ikan baik untuk menunjang ikhtiar Kakak Ubii.

Tentang Mbaknya Anak-Anak

Dari judulnya udah kentara banget kan ya saya bakal cerita apa kali ini. Hehehe. Yes, mau ceritain tentang Mba Nur. Ini banyak loh yang request. Sampai saya ter-wow, wah ternyata pada pengin kenalan yah sama dia. LOL.

Awalnya, tbh, saya rada takut mau cerita tentang dia. Bukan karena ada yang rahasia apa gimana. Tapi karena dulu tiap saya cerita tentang nanny/ART di blog atau media sosial dan saya puji-puji, abis itu ternyata ada aja perkara yang mereka bikin dan akhirnya keluar. Huhuhu.

Rainbow Salon Anak Jogja, Aiden's First Hair Cut Experience

Udah lumayan lama saya kepengin rambut Aiden dipotong. Tapi bingung cari salon yang cocok buat anak di Jogja. Saya yakin banget kalau salon nya nggak kids-friendly, Aiden pasti emoh. Soalnya dia rada sensi kalau rambutnya dipegang-pegang kelamaan. Jadi pasti butuh pengalih.

Salon yang saya pengin adalah salon yang kursinya ada mainannya gitu, entah bentuk mobil atau motor. Jadi Aiden bisa fokus pura-pura nyetir kendaraan sementara kapster memotong rambutnya. Kirain di Jogja nggak ada. Ternyata ada loh. Hahaha. Happy!

Koleksi Gesi Dari Masa Ke Masa

Hai! Kali ini saya bahas topik receh aja yah. Lagi capek mikir tapi pengin nulis. Jadi marilah kita ngobrolin hal santai aja: koleksi. Ini buat bahan #GesiWindiTalk collab sama bubos Windi Teguh yak.

Saya kalau sudah suka banget sama sesuatu, penginnya bisa ngumpulin.  Alhasil jadi koleksi, walau yah sebenernya jumlahnya nggak yang fantastis kayak kolektor kelas kakap sih. Tapi mayan lah bisa buat bahan pamer di kala itu. Hahaha.

Cerita Bahagiaku #1: Minum Sendiri

Hellaw! Di Instagram, saya sering upload foto dengan caption pakai #CeritaBahagiaku yah. Isi nya sih sederhana. Cuman hal-hal keseharian yang ternyata bisa bikin saya hepi. Di blog, saya mau bikin juga.

Basically, the idea is just the same with what I've been doing on Instagram. Tapi di blog bakal jembreng foto lebih banyak. Udah gitu doang sih bedanya. For this first post, pengin mengabadikan foto-foto Aiden bisa minum sendiri.

Mengajarkan Kejujuran

Orangtua mana sih yang nggak kepengin anaknya kelak tumbuh jadi anak yang jujur? Saya rasa kita mengharapkan hal itu yah. Pasti. Tapi, sejauh mana kita as parents mengajarkan kejujuran? Apakah kita sudah mencontohkan? Atau, kita cuman berharap anak kenal nilai kejujuran dari buku Pendidikan Kewarganegaraan?

Jumat kemarin, saya jalan-jalan ke Gembira Loka Zoo Jogja sama Ubii, Aiden, dan Mbak Nur. Ada satu kejadian yang cukup menyentil saya. Tentang bahwa orangtua juga perlu mencontohkan tindakan yang jujur. Even from small and simple things.

Diari Papi Ubii #21: I Found You

Saya udah sering nulis postingan blog dengan label marriage. Gimana saya bisa ended up with Adit. Apa yang saya suka dari dia. Lalala. Udah sering saya tulis. You guys have had the idea of how I reacted when I first knew that I was pregnant. 

Adit sebagai laki-laki, gimana reaksinya saat itu? Apa yang dia suka dari saya? Ehem. Hahaha. Jadi kali ini flash back lagi, tapi dari kacamata Adit.

What I Recommend You: Single Or Married?

Yang sudah sering berkunjung ke blog ini dan sering baca postingan berlabel marriage, mungkin udah pada tahu bahwa saya dulunya nggak kepikiran untuk menikah sama sekali. Saya kecebur di pernikahan. Alasan nya juga udah pernah saya tulis. Baca dulu aja lah yah biar bisa relate.

Baca: Why Being So Honest? Because I Don't See Why Not

Adit juga sama aja kok. He also didn't think about marriage at the first place. Jadi, waktu dapet request tema dari @logophile_est2016: what I recommend you, single or married? Saya mikir lumayan keras. Itu request tema buat Adit di Diari Papi Ubii sih. Tapi saya nggak tahan kepengin nulis. Hahaha.

Update Perkembangan Aiden Setelah Konsultasi Speech Delay (23 Bulan)

Jadi pada saat Aiden berusia 21 bulan, saya pernah membawa dia ke dokter anak subspesialis tumbuh kembang untuk konsultasi kemampuan bicara Aiden. Saat itu, disimpulkan oleh dokter bahwa Aiden ada speech delay RINGAN.

Karena hanya ringan, jadi Aiden nggak disuruh untuk ikut terapi atau apa. Saya cuman dikasih beberapa PR gitu untuk dilakukan di rumah bersama orang rumah, means nanny juga harus kooperatif. Nggak cuman saya. So far, it works really well! And here's Aiden's progress update.

Silly Convo #9: Baju Diskon

Saya punya dress baru hasil diskonan yang saya suka banget. Modelnya dress santai gitu. Terus ada semacam rumbai-rumbai (atau apalah ini namanya) yang bikin si dress kelihatan tambah cute. Menurut saya. Hahaha.

Warna nya ceria pun. Jadi bikin mood tambah riang gembira saat pakai dress nya. Plus cocok sama sifat saya yang ceria meledak-ledak. Sekali lagi, menurut saya. Biasanya, tiap punya baju baru, saya pamerin ke Adit dengan penuh antusiasme.

Stop Bullying Special Needs Kids!

Apakah kalian tahu kejadian bullying terhadap mahasiswa autisme di kampus yang baru-baru ini viral di media sosial? Itu cukup heboh sampai ada petisi nya segala loh. Mungkin kalian sudah nonton, atau at least baca berita nya. Honestly saya tahu video itu udah lumayan lama, tapi saya pilih untuk nggak nonton. Takut kebayang dan takut emosi. And then many people were talking about it, so I finally watched the video.

As I predicted, emosi saya campur aduk. Mostly marah, marah, dan marah. Gemas. Jengkel. Dan ada pula perasaan takut, karena saya punya anak berkebutuhan khusus. As we know, anak-anak dengan kebutuhan khusus itu adalah sasaran empuk untuk dibully, baik verbal maupun fisik. Now I just feel like writing about it here.

Support Imunisasi Measles Rubella!

Imunisasi campak rubella adalah isu kesehatan yang sedang digaungkan banget. Dari kemarin kapan saya udah bahas itu melulu. Paling sering sih di Facebook dan Instagram. Sisa nya dengan balas-balas message dan komen, walau belum bisa jawabin semua.

Pemberantasan penyakit campak dan rubella adalah komitmen global. Artinya, negara-negara lain di dunia juga mengupayakan hal serupa. Untuk melangkah ke sana, Indonesia akan mengadakan program imunisasi campak rubella yang dimulai pada bulan Agustus 2017 ini. Tunjukkan dukungan kita!

That Kinda Challenge Called Toilet Training

Jadi, Aiden sekarang 22 bulan dan belum bisa buang hajat pada tempat nya. Anak siapa yang juga belum bisa? Sini kita ketawa sama-sama. HAHAHA! Well, mungkin menurut Aiden, dia buang hajat sudah pada tempat nya sih karena dia mengasosiasikan popok sebagai tempat buang hajat. Ew.

Sebenarnya saya udah berusaha mengarahkan dia untuk pup nggak di popok dengan beliin potty beraneka macam bentuk. Well, cuma 3 macam deng. Hahaha. Tapi tetep masih belum sukses. Apa usaha saya yang kurang kuat? LOL.