Zaman masih cari kerja dan sampai ke tahap interview, biasanya ditanya, "Sebutkan 5 kelebihan dan 5 kekurangan kamu." Dulu, saya bingung loh mau jawab apa. Sampai nanya-nanya sama temen kos dan temen kampus yang baik dan yang jelek dari saya tuh apa aja biar next interview lebih bisa jawab.
Kenapa dulu bingung yah? Mungkin karena belum begitu mengenal diri sendiri? Hidup sampai usia kuliah ternyata bukan jaminan saya kenal sama Gesi. Sekarang, 27 tahun mau ke 28, saya sudah lebih bisa menyebut kelebihan dan kekurangan saya. But this time bahas kelebihan dulu aja yah. Hahaha.
Ini buat bahan #GesiWindiTalk, jadi baca juga kelebihan seorang Windi Teguh menurut dirinya sendiri:
Kelebihan ini saya artikan sebagai hal-hal yang saya suka dari diri saya. Buat orang lain mungkin nggak dianggap sebagai kelebihan, soalnya emang kayak gini tuh subjektif sih yah.
So here we go!
Enthusiastic
Saya suka sama enthusiasm saya yang cenderung tinggi. Saya orangnya emang gampang antusias. Ternyata itu bisa bikin saya bersemangat dalam banyak hal. Mencoba pengalaman baru, pergi ke tempat baru, bertemu orang-orang yang baru, dan lain-lain.
Tapi pergi ke tempat-tempat barunya juga masih tetap pilih-pilih sih hahaha. Apalagi kalau bawa anak-anak. Kayaknya saya tetap bakal lebih pilih ngemall daripada menjelajah perbukitan. Ya abis gimana mau blusukan dengan enak kalau bawa Ubii dengan kursi roda ya kan.
Baca: First Time Experience Membawa Ubii Ke Mall Dengan Kursi Roda
Baca: Bawa Bayi Ke Mall, Yay Or Nay?
Baca: Bawa Bayi Ke Mall, Yay Or Nay?
Makanya doain Ubii cepet bisa jalan yaaa. Biar bisa saya ajak menjelajah dunia. Jelajah Jogja aja belum udah mau jelajah dunia. Ngek.
Determined
Determined itu padanan Bahasa Indonesia yang tepatnya apa yah kenapa saya bingung. Huhuhu. Intinya strong-willed gitu loh. Berkemauan kuat(?) Auk. Saya blank.
Jadi kalau saya sudah menginginkan atau menargetkan sesuatu, saya bakal berusaha banget untuk mencapai itu. Walau pelan-pelan, walau susah, walau bela-belain begadang, walau takes time, dan walau walau lainnya.
Contoh yang sekarang sedang ongoing adalah getol belajar pakai kamera biar foto-foto hasil jepretan saya lebih bagus. Dan biar Adit yang ngebeliin juga nggak merasa mubazir udah beliin saya kamera. Biar kapan-kapan dibeliin yang lain-lain lagi. HAHAHAHA.
Saya baru pertama ini punya kamera mirrorless. Sebelumnya cuman pakai hape. Jepret pakai DSLR sama sekali belum pernah juga. Jadi pas punya Fuji ini awalnya kagok syekali. Makanya niat banget praktik terus. Sampai kadang nemenin anak-anak jalan-jalan muterin komplek sore-sore aja saya bawa kamera loh. Demi latihan. Hahaha.
Terus minggu lalu saya diundang ke event Inspire Others Through Digital Content kan. Biasanya saya rajin selfie-selfie. Kemarin mah nggak sama sekali. Kemarin saya moto-motoin pembicara dan peserta lain. Abis gitu saya kirim-kirimin deh ke temen-temen via WhatsApp. Pokoknya semangat praktik terus sampai foto saya caem ah!
Cerita remeh, saking awamnya saya sama kamera, saya sempet nanya pertanyaan bodoh ke Icha yang bikin dia rolling eyes.
Cha, ini di layar kamera ada tulisan Face Detected gini nih. Nanti kalo fotonya aku upload ke Instagram tulisan Face Detected nya bakal tetep ada nggak sih?
Icha wajahnya langsung antara kasihan, kaget, nggak habis pikir, dan ngenyek gitu lah. Emang dia sombong sih soalnya dia udah pinter foto-foto. Huh.
Cheerful
Pasti setuju kan kalau saya bilang saya orangnya cheerful? Hahaha. I think it's already obvious so I don't need to explain a lot.
Apakah ini rahasia wajah saya bisa tampak awet muda padahal nggak pakai skinker apa-apa? Nah, coba kamu cheerful. Siapa tahu bisa bikin awet muda beneran, jadi nggak usah ribet pake skinker. LOL.
Empathetic
Ini kata Nahla gini, "Ka Ges itu orangnya empathetic. Peduli pada lingkungan dan bekerja keras untuk apa yang diyakini" ah Nahla. Langsung saya kasih emoji kiss di chat. Hahaha.
I'm pretty happy with this character: empathetic.
Buat saya penting banget dong punya rasa empati sama lingkungan, sama orang lain, sama diri kita sendiri, sama banyak hal. Saya nggak mau jadi orang yang apatis, cuek sama sekitar.
Baca: Memanusiakan Manusia
And I hope Ubii and Aiden juga punya empati kelak, even better than me!
Friendly
Saya ngerasa friendly sama orang lain, baik yang udah dikenal maupun yang baru ketemu pertama kali. Iya nggak, sih? Hahaha.
Friendliness ini bikin saya nggak terlalu kesulitan mingle di tengah kumpulan orang baru, which is good kan, because I love making friends with everybody. Menurut saya nih, saya nggak kesulitan cari-cari topik aman untuk dibahas sama orang yang baru. Basa-basi itu emang kadang penting kok karena semua pertemanan diawali dengan basa-basi nyambung-nyambungin sampai akhirnya klik dan nyambung beneran.
Basa-basi yang tergampang kalau kumpul sama sesama buibu ya nanya-nanya tentang anak. Pertanyaan-pertanyaan general macam anaknya umur berapa dan lagi suka main apa. Terus saya nimpalin. Dia balik nimpalin. Udah deh bisa jadi ngobrol.
Atau yang asyik ya... apa lagi kalau bukan bahas gosip. Hahaha. Tapi saya udah nggak update-update banget sih. Belakangan ini udah jarang banget nget nget buka lambeturah and the gang.
Karena sifat yang satu ini, makanya temen saya banyak dan macam-macam karakternya. Memang nggak sampai yang sahabat karib saling terbuka masalah apapun until the darkest secret sih, tapi bisa lah ngobrol nyambung.
Temen blogger, temen komunitas parenting, buibu rumahan, buibu kantoran, buibu tatoan, buibu penggemar online shopping, buibu irit, kakak-kakak yang masih single, kakak-kakak yang memutuskan untuk tidak menikah, macem-macem. Dulu waktu SMA malah saya temenan sama cowok-cowok anggota geng motor Mio karena saya jadi sekertaris geng. Bahahaha. Prestasi sekertaris geng motor walaupun motor matic bukan moge. LOL.
It's so exciting bisa temenan sama banyak orang dengan beragam sifat, karakter, dan latar belakang. Saya jadi bisa dapet banyak cerita dan wawasan baru. Saya jadi terdorong untuk menghargai keputusan dan pilihan yang berbeda.
I have some gay friends. Beberapa dari mereka ada yang sangat terbuka menceritakan masa lalu mereka, mengapa mereka memilih untuk jadi gay, mengapa mereka merasa sudah punya 'bibit' gay sejak kecil, bagaimana tanggapan keluarga, bagaimana perjuangan mereka untuk membuktikan diri mereka tetep bisa jadi orang, dalam arti punya pekerjaan yang layak dan berprestasi, dan lain-lain. Bahkan ada yang jadi aktivis membela hak-hak teman-teman gay.
Knowing their stories makes me realize that orang itu memang macam-macam sekali. Every person has their own background and battle. Thus I'm not in any position to judge. Who am I to judge anyway? Saya juga banyak dosa. Just like one of my fave quotes:
Don't judge someone just because they sin differently than you - Anonymous
***
Wow! Ternyata nulis hal nggak penting gini bisa juga sampai 1000 kata lebih. Hahaha. Here's to sum up!
I guess it's important for us to understand ourselves. Dengan mengenali diri kita sendiri, kayaknya kita akan lebih bisa melakukan hal-hal yang bikin kita hepi aja, menyusun target, menetapkan cita-cita, menghindari drama, menjauhi hal-hal yang bikin kita bete, apa lagi ya?
Baca: Before Turning 30
Baca: Before Turning 30
Iya nggak, sih?
What about you? Kalau ditanya apa saja 5 hal yang kamu suka dari diri kamu sendiri, how would you answer? Ayok share bareng-bareng.
Tenang, di part ini saya memuji-muji diri sendiri, next week bakal jembreng 5 hal yang nggak saya suka dari diri saya kok. Biar balance. Alah. Hahaha.
Have a nice day y'all!
Love,
Mbak Gesi banget memang itu. :D Hehehehe
ReplyDeleteSangat friendly dan ramah. ^_^ Bikin betah ngobrol.
ReplyDeleteJadi pengen ketemu mami ubii yang ramah ini ^^
ReplyDeleteAyla vieeeewwww mami Gesiiii
ReplyDelete*tebar-tebar lope di udara*
-bukanbocahbiasa(dot)com--
Mba Ges, ada satu lagi yang belum dimasukin tuh. AKu tambah aja ya...
ReplyDelete6. Good Listener.
Soalnya tiap aku curhat selalu didenger dan dikasih saran-saran plus motivasi yang keren. Wuff you mba Ges..*TitikDuaBintang*
Grace itu nice dan friendly , padahal kita belum bertemu yah
ReplyDeleteBaru setahun baca blognya ci Gesi, secara nggak langsung udah lumayan 'kenal' sifatnya, yang ditulis di atas bener semua hihi. Semoga ada kesempatan untuk ketemu langsung ya!
ReplyDeleteBtw, waktu SMA aku pun nggak bisa nih nulis beginian. Berarti bener yah, semakin kita dewasa semakin kita ngerti diri sendiri.
Baik dan gak pelit bagi ilmu. Kiss kiss
ReplyDeleteSukaaaa dan setuju :)
ReplyDeleteSalah pokeus sama gambar yg paling terakhir.
ReplyDeleteZuper unyu!
I laikkkkkk...