Aiden's Story 41-45

Kangen banget nulis Aiden's Story. Soalnya yang terakhir itu udah April kemarin heuheu. Dan kalo lagi capek gini emang paling enak ya nulis yang receh-receh aja hee..

Sekarang anaknya udah umur 2 tahun 8 bulan. Nggak kerasa bentar lagi udah 3 tahun huhu. Seri kali ini nomor 41 sampai 45 yaaa.

#41

Kemarin itu Aiden saya tinggalin lumayan lama karena saya maraton ke Tapanuli Utara dan Sumba Tengah. Mendekati waktu pulang, Mbak Nur udah wanti-wanti di WA, kalo Aiden udah nggak ingat sama nenen, jadi nanti nggak usah saya tawarin duluan, siapa tahu ini sekalian udah berhasil nyapih.

Baca: Kenapa Aiden Belum Disapih?

Saya sampai rumah sorean sekitar jam 16.30, ketemu Ubii dan Aiden, main-main. Aiden blas nggak minta nenen. Aroma-aromanya dia udah nggak inget minta. Dalam hati udah bersorak, "Wah kayaknya berhasil nih nyapih dengan cara ditinggal lama yeay!"

Tapi malam nya pas mau bobo, lampu kamar udah metong ...

Aiden: "Mami... nenen..."

Mami: "Lho kemarin kan udah nggak nenen. Minum susu aja ya"

Aiden: "Nenen Mamiiii"

Mami: "Aiden kan anak besar, nggak usah nenen lagi ya"

Aiden: "Aiden anak bayi, nenen"

Mami: "Udah nggak ada nenen nya"

Aiden: "Ada, Mami, ada" (sambil nunjuk)

Mami: "Aiden kan juga punya nenen" (jawaban ngantuk, ngasal biarin wkwk)

Aiden: "Ndak mau. Nenen Aiden kecil. Nenen Mami becal"

WOW KALAH ARGUMEN SAMA BOCAH

via GIPHY

#42

Besoknya, pas jam bobok malem itu udah ada Adit. Jadi ada yang bantu ngasih tahu Aiden untuk nggak usah lah nenen lagi.

(Walaupun ngasal juga nih si Adit)

Aiden: "Mami nenen"

Mami: "Aiden kan sudah besar"

Aiden: "Aiden anak bayi"

Papi: "Nenen Papi aja ya" 

Aiden: "Ndak mau. Nenen Papi kecil"

AKHIRNYA NENEN LAGI DARI KEMAREN SAMPAI HARI INI 

via GIPHY

#43

Sebelum saya berangkat ke Sumatra, rasanya Aiden itu masih sering ngucapin kata-kata dengan kecadelan dia. Kayak 'luban' buat 'terbang' ― 'pirut' buat 'perut' ― 'udal-udal' untuk 'andeng-andeng' tiga itu yang paling saya inget. 

Baca: Aiden's Story 36-40

Tips parenting yang benar adalah seharusnya orang dewasa di rumah (ya orangtua, nanny, anyone lah) nggak ikut-ikutan pakai bahasa cadel. Harusnya kita ngomong dengan bahasa yang bener. TAPI, di rumah Gesi, tips parenting yang benar itu tidak terjadi. Justru yang gede-gede malah ngikutin ngomong pakai bahasa cadelnya Aiden. ZZ. Jangan ditiru ya hahaha.

Saat saya udah balik kemarin, besokannya kami jalan-jalan. Ada pesawat melintas.

Mami: "Den, liat! Ada pesawat luban"

Aiden: "Terbang Mami, ndak luban"

(Somehow patah hati kenapa nggak cadel lagi sih kan lucu padahal)

Mami: "Luban luban luban" (sambil nyebelin)

Aiden: "Ndak mau luban! Terbang! Terbang!"

KURINDU KAU YANG DULU, DEN

via GIPHY

#44

Di rumah mau gosok perut Aiden pakai minyak kayu putih.

Mami: "Mana pirut nya?"

Aiden: "Perut bukan pirut"

Mami: "Aiden kan dulu bilangnya pirut?"

Aiden: "Perut. Bukan pirut, Mamiii"

PATAH HATI LAGI KANGEN CADELNYA ANAK HUHU

via GIPHY

#45

Abis gosok minyak kayu putih, kelar pakai baju, saatnya sisiran.

Mami: "Sisir poni ya"

Aiden: "Ndak mau poni"

Mami: "Lho poni aja, kan biar seperti Mami"

Aiden: "Ndak mau poni! Sisir Papi!" (maksudnya disampingin aja klimis biar kayak Adit)

PATAH HATI LAGI KOK UDAH BISA NOLAK HUHU

via GIPHY

―

Ada yang kayak saya nggak, sih? Kangen anak yang pas masih cadel-cadel gitu? Hahaha.

Have a nice day yaa, gengs!

Love,