Siborong-Borong, Sumba Tengah, Ambon, I'm Coming!

Wagelaseh saya lagi excited banget banget nih gengs! Aaaakkkkk. Harus banget berbagi kebahagiaan di sini karena hepi sekali sampai pengin lonjak-lonjak dan peluk-pelukin orang hahaha. Kebahagiaan kali ini berhubungan banget sama kerjaan dan blogging.

Aduh saya harus cerita dari mana bingung hahahaha. Dari tadi cuman lancar ngetik "hahaha hahaha" doang. Tapi ya keyword nya itu tadi, abis dapet kerjaan. Hehe.

Kerjaannya adalah jadi writer for documentary photo untuk project cause marketing nya Johnson's Baby yang bertajuk Touch Of Love. Kalo kalian intip Instagram @johnsonsbaby_id udah keliatan sekarang mereka pakai #SentuhanCinta. Nah itu dia project yang saya bakal terlibat.

Jadi Johnson's Baby kan udah berumur yah. I mean, brand nya itu udah ada dari dulu banget. Udah 125 tahun bok, wow ga tuh. Yang namanya brand gede biasanya punya program sosial atau biasa disebut CSR yah. Begitu juga dengan Johnson's Baby.

From time to time, emang message mereka itu seringnya berhubungan dengan sentuhan. Bahwa sentuhan ibu ke bayi itu sangat penting. Bahwa bonding melalui sentuhan itu baik. Bahwa massage bayi itu perlu dilakuin. And so on. Mereka sering banget ngadain program donasi yang kalo kita belanja produk Johnson's Baby dengan nominal tertentu, maka kita sudah sekalian berdonasi ke lembaga/yayasan sosial.

Baca: Parenting 101 ― Tips For New Moms

Nah tahun ini, kayaknya mereka ingin melakukan yang lebih. Mungkin karena sekalian celebrate anniversary ke 125 kali ya. 

Tahun ini mereka ngadain project ke tiga daerah, yaitu Siborong-Borong (Sumatra Utara), Sumba Tengah (Nusa Tenggara Timur), dan Ambon (Maluku). Note: Tiga daerah ini bukan daerah miskin ya, 'hanya' kurang terjangkau informasi aja.

Di sana, Johnson's Baby mau ngadain workshop-workshop pijat bayi gitu dengan ngumpulin para ibu setempat. Jadi ada misi untuk empower mothers di sini. Tapi nggak hanya itu. Johnson's Baby juga kepengin membagikan cerita-cerita dari para ibu di sana. Kayak misal apa aja sih kebiasaan ibu-ibu di sana, bagaimana mereka menidurkan bayi, gimana mereka main sama bayinya, etc. Jadi kita-kita yang nggak tinggal di sana bisa tahu dan kenal profil beberapa ibu di Siborong-Borong, Sumba Tengah, dan Ambon.

Untuk tujuan yang kedua ini, tentunya butuh fotografer, videografer, dan writer. Fotografer mah jelas ya bertugas untuk membidik foto-foto yang 'bercerita.' Videografer juga jelas untuk mendokumentasikan berupa video. Writer nya untuk menggali kisah dan menceritakannya dalam bentuk narasi atau caption foto.

And the writer is gonna be me!

Honestly, awalnya saya kecut. Ini hal baru banget buat saya. Belum pernah deh terlibat dalam project kayak begini. Saya udah bayangin, menulis narasi dan teks foto maka artinya bahasa nya harus baku dan Bahasa Indonesia banget. Meanwhile, style nulis saya itu santai dan personal, sama sekali nggak EYD. Apa saya bakal mampu wtf?

Itu saya sampaikan juga sama agency yang mengurus project ini. Tapi mereka encourage saya kalo saya pasti bisa. Justru mereka sengaja cari momblogger aja yang punya sisi personal, yang bisa menangkap things dari sudut pandang sesama ibu. Dan mereka juga bilang kalo mereka nggak pengin saya jadi content writer brand doang. Mereka ingin saya menulis as Gesi yang you know lah saya kayak gimana kalau perceive and write things here.

Note: Ini adalah salah satu sisi plus punya niche di blog, imho.

Baca: 50 Ide Blogpost Untuk Mama Blogger

Ok yeay saya jadi memberanikan diri, bismillah, dalam nama Gusti, Gesi bisa.

This is so exciting not only because it's a whole new kind of project. But also because I've never been to those 3 places. Jadi ya bener-bener akan jadi unforgettable moment. I'm gonna get to see new places and meet new people, yet still get paid. Who's not gonna be happy with that cobaaaa.

Baca: Tentang Sponsored Post Di Blog Diari Mami Ubii

Dan, bulan Juli nya nanti (kalau nggak berubah dari plan), akan ada photo exhibition nya juga gengs di Jakarta. Jadi foto yang dibidik oleh fotografer dan cerita yang saya kisahkan akan bisa dinikmati oleh pengunjung. Excited tapi deg-deg an juga bahahaha.

Yang bikin lega juga adalah karena Adit, mertua, dan orangtua saya semuanya ngasih doa restu. Awalnya sempet nggak yakin dikasih izin karena most team yang berangkat itu laki-laki dan ini bakal cukup lama. Saya bakal berangkat tanggal 14 ke Jakarta dulu. Terus tanggal 15 nya ke Siborong-Borong sama team bareng-bareng sampai tanggal 19. Abis itu ke Jakarta. Terus tanggal 21 nya cus ke Sumba Tengah sampai tanggal 25. Then, baru balik Jogja. Lalu tanggal 2 nya ke Ambon sampai tanggal 6 Juni.

But ternyata dibolehin dengan syarat ketentuan berlaku. T&C nya kurang lebih sama kayak pas saya mau piknik ke Jepang seminggu tanpa anak-anak sih.

Baca: Japan Trip Without The Kids

Rada mellow juga karena artinya saya akan melewatkan ulang tahun Ubii. Adit juga masih belum pulang dari Myanmar untuk urusan kerjaan tuh tanggal 19 ultahnya Ubii. Makin mellow karena Ubii ulang tahun tanpa Mami dan Papi. Tapi Adit dan keluarga saya bilang gapapa, nanti bisa dirayain tanggal 26 nya bareng-bareng sekalian rayain ultah Adit (tanggal 21) dan ultah Oma (tanggal 25). Mereka yang encourage saya untuk memantapkan hati.

(Biasanya ultah Ubii saya bikin giveaway yak. Tahun ini kayaknya bakal tetep ada, tapi ya molor).

So yeay! Ceritanya itu dulu. Palingan di sana nanti saya bakal Instastory sih kayaknya heheh. Ini nggak confidential kok, makanya saya bebas mau share project ini di blog dan di mana pun. Anyway ada yang tinggal di 3 daerah itu nggak? Yuk meet up yuk kalo ada.

Ini rada deg-deg an soalnya kemarin sempet drop lagi. But thank God, I've been feeling better. Doakan Geci yaa.

Baca: [Ask] Tips Agar Tidak Kecapekan

Have a nice day!

Love,