Selamat Hari Ibu + Giveaway!

Selamat Hari Ibu untuk semua ibu termasuk diriku! Kalau udah lama baca-baca blog dan IG saya, kalian pasti ngerti bahwa saya menganggap motherhood itu SUSAH. Bersyukur dan hepi kok dikasih anugerah jadi ibu. Tapi ya tidak lantas bikin perjalanan ini mudah.

Hence, buku kedua saya (duet sama Icha) judulnya Indahnya Susahnya Jadi Ibu kan. BELI YA KALO BELUM PUNYA. Promosi dikit boleh dong hahaha.

If you've been reading my stories for pretty long time, you'll also realise that I am far from any ideas of how an ideal mom should be.

Stereotype (or belief) tentang ibu yang baik di sini biasanya adalah yang:

👩 stay di rumah mengurus anaknya sendiri
👩 memasak sendiri
👩 melahirkan per vaginam
👩 and on and on

I say it's nonsense af.

Sekarang kebutuhan makin macam-macam. Yang dulunya mungkin cuman mikir sandang, pangan, papan; sekarang bisa lebih dari itu. Misal tentang sekolah. Berapa banyak orangtua yang keukeuh nabung demi bisa masukin anaknya ke sekolah swasta yang bagus dengan program-program lebih variatif ketimbang sekolah negri? Atau untuk bantu suaminya cari pemasukan, mungkin.

Baca: Istri Punya Penghasilan Sendiri, Yay Or Nay?

Satu hal yang sangat berbeda if compared to jaman dulu adalah awareness akan mental health. Sekarang mental health terus digaungkan sebagai hal yang sama pentingnya as physical health. Ada loh ibu-ibu yang mengenali diri mereka sendiri dan merasa lebih waras dengan bekerja, hence mereka memilih untuk tidak jadi ibu rumah tangga.

Thus, saying that good moms are those who stay at home taking care of their kids without nanny or daycare is so outdated, huhuh.

Harus memasak sendiri untuk keluarga itu juga kuno sih. Zaman dulu memang wajar banget buibu pada masak. Belom ada GoFood gitu loh. Sekarang kita punya beragam pilihan untuk memudahkan hidup. Selain GoFood, ada juga catering. Bahkan ada kok catering sehat yang bisa request no MSG gitu.

Kalau emang bisa dan ENJOY memasak, ya silakan. Tapi kalo nggak bisa atau nggak enjoy, buat apa memaksakan diri hanya untuk memenuhi standard ibu yang baik menurut orang. Sungguh lelah. Seharusnya makin beragamnya pilihan itu bertujuan untuk bikin lebih praktis loh.

Terus ya, gemes deh sama yang nanya, "Oh dulu lahirannya SC ya, kirain normal" yeh. Bilangnya lahiran vaginal gitu loh, bukan pakai term 'normal.' Maap ya ceu ini kayak emosi nulisnya. Emang emosi sih ngingetin komen-komen begitu ke saya dulu.

Baca: When Mertua Said "Kok ASImu Sedikit?"

Kalau ngomennya sekarang sih saya bodo amat. Tapi coba kalau dikomen begitu pas masih abis lahiran SC banget, yang jahitan masih perih sekali, buat batuk aja nyut-nyutan itu jahitan, apalagi kalau baby blues juga. Pasti bete total lah huhuhu.

Dibilang bukan melahirkan normal itu kalo ngelahirinnya dilepeh. Cerita lahiran SC saya di sini ya kalau mau pada baca: Melahirkan Anak Kedua Dengan SC

Tentang komen-komen gengges terhadap cara melahirkan, ada juga loh di buku Indahnya Susahnya Jadi Ibu. Beli yaaa. Nih bocoran daftar isinya gengs. Promosi dikit boleh dong hahaha (2).

So, anyway, how do you value Mother's Day? 

Buat saya, hari ini bukan hari yang perlu dirayakan gimana-gimana sih. Nggak ngarep kado dari suami juga (KECUALI KALO DIA MAU NGASIH, YA AKU TERIMA). But let today be the one day we evaluate our role as a mom.

Baca ini ya: What Does Being A Mother Mean To You?

Seberapa sering kita marah-marah ke anak karena kita sedang dealing sama masalah kita sendiri? Seberapa sering kita meluangkan waktu untuk main sama anak yang bener-bener main, bukan kita sambil scroll akun gosip? Seberapa sering bilang i love you ke anak, ke suami? Seberapa sering kita semudah itu ngasih gadget ke anak hanya untuk bikin dia diem?

Apa aja yang kita lakuin dan bikin seneng anak? Saat kita mau nanggepin celotehan dan pertanyaan mereka? Saat kita joget bareng mereka? Saat kita mandiin mereka sambil becanda-canda? Saat kita nggak marah-marah ketika mereka numpahin makanan bikin baju kotor? Saat kita bacain buku cerita sebelum tidur? Ingat-ingat, supaya kita bisa lakuin itu lagi dan lagi.

Refleksi bagaimana kita menjadi ibu, rasanya pas banget mumpung udah mau ganti tahun juga kan. Jadi bisa dimasukkan ke resolusi juga, apa yang masih perlu dibenahi dan apa yang udah bagus, hence dipertahanin.

Pertanyaan-pertanyaan untuk ditanyain ke diri sendiri sebagai orangtua, bisa baca di sini yaa: Parenting Self-Talk

Ini cuman cuplikan sekilas dari IG stories semalem yaa. Kalau mau baca lengkapnya cus ke IG @grace.melia okaayy. Ada template buat seru-seruan juga nih. Tag yaa kalau kalian isi juga.

Dan sedikit harapan di Hari Ibu! Dari IG post sih ini hahaha.

Pintaku, semoga mulai Hari Ibu 2018 ini akan semakin tercipta kedamaian di antara kita, sesama ibu, yang sudah terpapar standard ibu lain dari Instagram, lol. Semoga kita bisa menemukan standard ibu yang baik menurut kita sendiri, dengan kondisi, kekurangan, kelebihan, & kantong kita sendiri. Semoga makin berkurang insecure nya saat liat postingan orang yang anaknya (menurut kita) kok lebih pinter, lebih berisi, lebih doyan makan, & lebih-lebih lainnya karena ya anak itu beda-beda. Effort kita pun beda-beda juga kan 😊

Insecure ya boleh, karena insecure adalah hak segala bangsa! Tapi semoga nggak sesering sebelumnya. Dan asal make sense juga lah ya. Panik anak kok belum bisa baca padahal baru 3 tahun ya gimana 😭

And this. Semoga kita makin ngurangin nanya basa-basi busuk macam ini:

❌ Ibu rumahan ke ibu kantoran: "Kok tega ninggalin anak? Bukan kah sebaik-baiknya ibu adalah yang di rumah menjaga anaknya sendiri? Kok tega nitipin anak ke nanny?"

💩 Ide menjawab: "Emang ngana mau bayarin hidupku? / Kalau semua perempuan harus di rumah, situ gimana kalau besok hamil lagi & pengin dokter kandungan perempuan? Kalau pas pengin spa atau pijet, mau yang megang mas-mas? Kalau besok mau cek rutin payudara, mau yang megang toketnya laki-laki?"

❌ Ibu kantoran ke ibu rumahan: "Emangnya nggak sayang gelar? Masa dulu sekolah tinggi-tinggi sekarang nggak dipakai. Masa nganggur di rumah doang?"

💩 Ide menjawab: "Emang dulu aku sekolah pakai duit kamu kok kamu yang pening?"

Pertanyaan yang sungguh katrok. Sebaiknya kita hindari yha gengs. Bhaiqlah salam perdamaian sesama ibu! Kamu pernah dikomen yang mana? Gimana jawabnya? Aku butuh masukan jawaban judes karena aku ngalamin ditanya keduanya secara aku banyakan di rumah; tapi kadang nitip anak ke nanny juga kalo pas ke luar kota huff. Mentang-mentang pembawaanku santai, bukan berarti santai ditanya gitu melulu wtf 😒

―

Btw, kalian inget nggak sih waktu saya jalan-jalan di Bangkok September kemarin itu saya borong tas-tas lucu yang saya bilang mau buat giveaway? Inilah saatnya ya, gengs! Cerita di Bangkok baca di sini: 15+ FAQ About My Bangkok Trip

🎁 Mother's Day Giveaway 🎁

Ada 3 hadiah tas untuk 3 pemenang yang beruntung.

1

2

3

Tolong simak dulu rules nya ya.

1) HANYA terbuka untuk perempuan

2) Follow IG @grace.melia

3) Tulis komentar berisi nama akun Instagram kamu, paling kepengin tas nomor berapa, dan jawaban kamu atas pertanyaan ini:

Dulu bisa kenal blog / IG Gesi itu gimana ceritanya? Tahu dari mana atau siapa gitu. Kasih masukan / kritik juga buat saya yah, untuk perbaikan konten saya ke depan. Misal, kurangi sumpah serapahnya hahaha. Atau mau kasih ide saya bikin apa juga boleh. Bebas. Tapi jangan muji-muji doang plis. Saya butuh kritik yang membangun.

4) Giveaway berlangsung sampai 29 Desember, pas ya seminggu

―

Selamat Hari Ibu! Selamat liburan bagi yang mau liburan. Selamat weekend. Selamat ngapain aja kalian, semoga kita sehat-sehat semuanya yaaaa!





Luv,