Diari Papi Ubii #35: Spoiler Pandemonium

Siapa yang udah nonton Avengers: Endgame??? Gesi udaahhh! Wagila keren banget nget ngets! Biasanya saya dan Adit discuss milih best scene menurut kami setelah kelar nonton. Tapi kemarin rasanya sesusah itu milih best scene. Adit sampai nonton 2x lol.

Walau ya sebenernya saya ada sedikit penyesalan sih. Ketiduran di scene maha penting huhu. Scene apa? Rahasia. Karena Adit bisa jadi ngambekin saya bertahun-tahun kalau saya spoil. Iya, Adit paling benci sama orang yang bocorin spoiler. This writing is about that.

Adit:

People tend to play in their comfort zone, so the best things are achieved in a state of surprise, actually — Brian Eno

Gelombang wabah Avengers: Endgame sudah terasa mulai akhir tahun lalu, sejak Russo brothers sang sutradara menyingkap titel sekuel film keempat Earth’s mightiest heroes ini. Mulai dari spekulasi, fan theory, meme-meme lucu, sampai obrolan suit Iron Man mana saja yang akan dipakai, menyerbu timeline social media tanpa henti. Saya sebagai pembaca komik Marvel sedari SMP tentu saja join the bandwagon. Excitement makin terasa saat trailer pertama dirilis. Lalu pada akhirnya, tibalah premiere day. Semua orang berbondong-bondong nonton.

The next inevitable thing happened:

SPOILERS ada dimana-mana.

Walaupun pihak Marvel sudah menggaungkan tagar #DontSpoilTheEndgame, tetep aja ada manusia-manusia jelmaan babi yang ngerasa “hipsterer than thou” dengan membocorkan alur cerita. Orang-orang macam ini bisa kalian temui di mana saja: mulai dari WhatsApp group, timeline Facebook, komentar-komentar di page shitposting, Wikipedia page, sampai comment section di PornHub. Yes, that porn site.

Ada teman yang sampai jadi ansos agar tidak tercemar oleh wabah spoiler ini. Ada pula yang nonton jam 5 pagi di CGV biar jadi orang Indonesia yang pertama nonton. Lucu sih ngeliatin geliat menghindari spoiler ini. Tapi nggak lucu lagi saat ada satu teman saya japri saya via WhatsApp.

Orangnya ini tau banget kalau saya sangat menanti-nanti film ini. Awalnya hanya tanya kabar. Lalu, tanpa saya minta, dia dengan entengnya berkicau tentang alur cerita Endgame ini: ceritanya gini-gitu, siapa aja yang mati, terus nanti endingnya gimana…

What the fucking fuck.

Saya orangnya jarang sekali marah. Tapi kali ini saya marah besar. I mean, come on. Maksudnya apa sih ngebocorin spoiler? What do they get from it, though? Nggak habis pikir deh. Superiority complex, kali ya? Yang jelas, saya sangat mengutuk orang yang bocorin spoiler. Kenapa?

Bagi saya yang moviegoer ini, alur cerita adalah satu hal yang paling saya cermati. Maklum, anak sastra. Nah, bagi saya, element of surprise ini bagian yang sangat penting dalam menikmati sebuah karya film. Apalagi kalau filmnya mindblowing dan punya twisted ending macam Oldboy gitu. Bisa berhari-hari saya nggak move on. Mikirnya, “gila bener ya ini scriptwriternya bisa punya kemampuan nulis kayak gitu.” It is a chatarsis feeling that cannot be replaced once we know the plot.

Dan, kalau kamu membocorkan spoiler ke saya, you take that pleasure away from me. It’s just, mean. Jangan harap saya panggil kamu teman lagi. Friends don’t do that.

Di lain pihak, ada teori yang mengatakan spoiler is good for you. “Once you know how it turns out, it’s cognitively easier – you’re more comfortable processing the information – and can focus on a deeper understanding of the story.” Tapi ya kalau menurut saya, kalau emang pengen dapet deeper understanding of the movie, ya tinggal nonton ulang filmnya lagi aja sih. It’s a movie anyway. It’s meant to be seen, not to be heard or read.

Walaupun ada juga orang yang nggak masalah dengan spoiler (seperti Grace), namun saya yakin, lebih banyak orang yang bermasalah dengan itu.

Maka dari itu, please, kalau ngga diminta, jangan kasih spoiler. Ngga cuma untuk Endgame ya. But to all movies.

Don’t be such a jerk.

Tabik!

*

Grace:

Singkat, padat, jelas, dan ... penuh emosi rasanya baca tulisan Adit kali ini. Hahah. Tapi emang, dia sebenci itu sama spoilers. Apalagi buat film yang dia tunggu-tunggu sekali, apalagi untuk film Marvel. Jadi yaaa, pas Adit cerita ada temennya ngespoil, waw saya langsung iba.

Kebayang kesel dan kecewanya Adit. Dan jadi ikutan kesel sama si temennya itu.

SEMOGA ANDA BACA INI YHA! lol.

Baca draft tulisan ini, saya baru tahu ternyata Adit sampai marah. Spontan dong saya minta discreencapture-in chat mereka. Dan ya, buat ukuran seorang Adit, chatnya udah marah banget sih. Huhu pukpuk.

Anyway, ada satu music video Chandra Liow berjudul Jangan Spoiler (ft. Brie Larson) yang bagus. Musiknya enak, dan message nya itu loh, dapet banget.

Di balik "Selamat menikmati"
Ada perjuangan sampai mati

Saya denger part itu sih langsung nyess. Iya juga yah. Para scriptwriter, director, dan team (semua film ya, nggak cuman Marvel movies) itu kan udah berusaha setengah mati membingkai cerita jadi film yang apik. Mikirin ending oke nya gimana biar nendang, nyari surprise effect materials, meramu sound effect gimana yang pas untuk scenes, dan lain-lain.

Film nggak ujug-ujug ada di bioskop kan. It is a hard work yang entah berapa ratus jam, berapa bulan, atau mungkin tahun, sampai akhirnya tersuguhkan di depan mata kita.

So, let's appreciate their works by not spoiling. KECUALI, ada orang yang memang dengan sukarela minta dibocorin (seperti saya, lol). Other than that, then don't.

Yaudah gitu aja. Kalau mau baca tulisan Adit terkait film yang lain, bisa baca ini yaaa: Diari Papi Ubii #12: Jangan Tonton 5 Film Bertema Keluarga Ini Bareng Keluargamu.

Selamat ngapain ajah!




Luv,